Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Facebook menyebut data yang telah dibocorkan secara tidak patut kepada lembaga konsultan politik Cambridge Analytica - mencapai setidaknya 87 orang -lebih banyak dari yang sebelumnya terungkap. Sekitar 1,1 juta pengguna tersebut berasal dari Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, jumlah pengguna yang disebut oleh orang yang membongfkar kasus ini, Christopher Wylie, hanya menyebut angka 50 juta.
Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara mengatakan, akan memanggil Facebook Indonesia. "Saya sudah telepon perwakilan Facebook dan memanggilnya," kata Rudiantara dalam pesan kepada BBC Indonesia.
"Kami sedang meminta angka pastinya (data pengguna yang bocor). Terlepas dari hasilnya nanti, penggunaan data tidak proper oleh PSE bisa melanggar Meraturan Menteri Kominfo tentang Perlindungan Data Pribadi maupun UU ITE."
Ia menyebut, sangsinya bisa sampai 12 Tahun penajra dan denda sampai Rp12 Milyar."Kami juga sudah mulai koordinasi dengan teman-teman POLRI mengantisipasi diperlukannya penegakan hukum secepatnya," katanya pula.
Raksasa media sosial Facebook kini menyatakan, kemungkinan sampai 87 juta akun yang dibajak oleh Cambridge Analytica. Chief Technology Officer Facebook, Mike Schroepfer, merilis angka-angka baru itu hari Rabu (4/4) saat memperkenalkana seperangkat fitur baru aturan privasi Facebook untuk melindungi data-data pribadi penggunanya.
ADVERTISEMENT
"Secara keseluruhan, kami percaya informasi dari hingga 87 juta orang di Facebook - sebagian besar di AS - mungkin telah diteruskan secara tidak layak ke Cambridge Analytica," katanya.
Konsultan politik Cambridge Analytica (CA) yang berbasis di Inggris membantah sudah melakukan pembajakan. CA mengatakan pihaknya melibatkan seorang profesor universitas "dengan itikad baik" untuk mengumpulkan data-data Facebook dengan cara yang biasa dilakukan oleh pengembang aplikasi pihak ketiga lainnya yang memanen informasi pribadi.
Menghadap Komite di Kongres
BACA LANJUT: Facebook Akui 1,1 Juta Data Pengguna Indonesia Dibajak Cambridge Analytica https://zamanow.com/kabar-ow/1303-facebook-akui-1-1-juta-data-pengguna-indonesia-dibajak-cambridge-analytica#ixzz5Bo1yXtS9
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini