Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Si Anggrek Selop, Paphiopedilum glaucophyllum
10 Februari 2025 13:59 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari ninadwiyulia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu koleksi anggrek di KKI Kebun Raya Purwodadi DPKI BRIN adalah Paphiopedilum glaucophyllum J.J.Sm. yang dikenal dengan sebutan anggrek Selop atau anggrek kantung. Dijuluki demikian, karena bentuk bunganya yang memiliki bibir menyerupai selop wanita atau kantung berwarna ungu. Nama penunjuk jenis glaucophyllum berasal dari 2 kata Latin yaitu glaucus dan phyllus. Di mana kata glaucus mencerminkan bagian bibir berwarna ungu hijau dan phyllus menggambarkan helai kelopak punggung yang berwarna hijau biru keputihan. Oleh karena itu, karakter bentuk bunga dari anggrek selop ini memiliki helai daun kelopak berwarna hijau biru keputihan dan kantung atau selop berwarna ungu yang dikutip dari Bob & Wellenstein.
ADVERTISEMENT
Keberadaan anggrek ini di Kebun Raya Purwodadi terletak di rumah kaca anggrek pada Vak II, sebagai hasil koleksi dari lereng Gunung Semeru. Pada habitat alaminya, jenis ini menempel pada dinding-dinding tebing yang tinggi dan curam dengan media tumbuh berupa humus karena anggrek ini merupakan anggrek tanah. Anggrek ini termasuk salah satu jenis anggrek dalam IUCN Red List sebagai spesies yang terancam kepunahan dengan status Endangered.
Perbungaan anggrek selop didukung oleh ibu tangkai perbungaan dengan susunan bunga berupa tandan. Ibu tangkai perbungaan berwarna hijau kecoklatan dan dipenuhi dengan rambut-rambut halus berwarna putih, sebagaimana dikutip dari Comber, Bechtel et al., dan Cribb. Dalam satu ibu tangkai bunga, mekarnya bunga anggrek selop akan berlangsung satu persatu dan jarang mekar dalam kurun waktu bersama-sama. Setelah bunga pertama mekar, akan diikuti pemekaran bunga kedua, dan seterusnya sehingga akan terlihat anggrek Selop ini berbunga sepanjang tahun. Adapun lama mekar bunganya sekitar 15 – 20 hari. Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh Yulia bahwa pada satu ibu tangkai perbungaan didapati bunga yang mekar secara bergantian sampai bunga ke-4 dan ke-5 .
ADVERTISEMENT
Anggrek tanah dengan tipe pertumbuhan monopodial ini dapat diperbanyak secara vegetatif dan generatif. Perbanyakan secara vegetatif melalui tumbuhnya tunas-tunas atau anakan baru di sekitar tanaman induknya. Sedangkan perbanyakan secara generatif dengan persilangan atau penyerbukan. Teknik persilangan yang dilakukan pada anggrek selop atau kantung ini yaitu dengan cara menempatkan polinia ke bagian stigma atau kepala putik. Pada anggrek selop agar penyerbukan dan pembuahan berhasil dengan baik maka polinia tersebut ditempelkan pada sisi stigma yang terletak di bagian belakang tugu atau polinia ditempelkan pada bagian yang terletak di bagian belakang tugu. Dari penyerbukan tersebut akan terbentuk buah yang didalamnya mengandung ratusan biji. Sebagaimana biji anggrek pada umumnya karena morfologi biji anggrek yang sulit tumbuh secara alami, supaya tumbuh menjadi bibit atau anakan baru harus disemai dengan teknik in vitro yaitu menggunakan media agar yang steril.