Konten dari Pengguna

Keindahan dan Keberagaman Wisata di Desa Wisata Sitaring, Dusun Puwono

Ninda Amalia
Saat ini saya sedang menempuh pendidikan sebagai mahasiswa S1 program studi Perencanaan Wilayah dan Kota di Universitas Diponegoro
21 September 2024 14:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ninda Amalia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dusun Puwono sebagai salah satu dusun di Kecamatan Banyubiru telah ditetapkan sebagai desa wisata rintisan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang Nomor 556/ 381 /2022 tentang Klasifikasi Desa Wisata di Kabupaten Semarang dengan potensi wisata alam yang sangat menjanjikan. Sebagai mahasiswa program studi Perencanaan Wilayah dan Kota, penelitian yang dilakukan oleh Ninda Amalia dari Universitas Diponegoro mengidentifikasi potensi dan ketersediaan elemen 6A pariwisata di Dusun Puwono. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya pengembangan dusun secara komprehensif dengan mengidentifikasi aspek fisik alam, sosial dan budaya, serta ekonomi kawasan.
Sumber: Penulis, 2024
Dusun Puwono memiliki keindahan alam yang meliputi perbukitan dan pegunungan, serta kekayaan budaya seperti tari keprajuritan dan seni karawitan. Dengan luas sekitar 25 hektar dan ketinggian 900-1.100 mdpl, dusun ini menawarkan berbagai atraksi wisata yang menajdi daya tarik wisata bagi pengunjung.
ADVERTISEMENT
Dusun Puwono ditetapkan menjadi salah satu desa wisata dalam SK Kabupaten Semarang tahun 2022 dengan nama Desa Wisata Sitaring. Penggunaan lahan di Dusun Puwono didominasi oleh tanaman campuran dengan topografi perbukitan dengan kelerengan yang curam. Guna lahan tanaman campuran terdiri dari gula aren, tanaman palawija, kopi, jati, dan tanaman lainnya. Mata pencaharian penduduk didominasi oleh petani untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari melalui penjualan hasil panen kopi, gula aren, dan palawija. Selain itu, penduduk juga bermata pencaharian sebagai peternak kambing. Budaya gotong royong masih sangat kental dan dilestarikan di dusun ini pada setiap keperluan desa.
Potensi wisata diidentifikasi melalui pemetaan lokasi-lokasi wisata di Dusun Puwono meliputi wisata alam, wisata budaya, dan eisata edukasi. Berikut merupakan hasil pemetaan potensi wisata di Dusun Puwono.
Sumber: Penulis, 2024
Analisis menunjukkan bahwa Dusun Puwono telah memenuhi elemen 6A pariwisata yang meliputi:
ADVERTISEMENT
1. Attractions: Elemen atraksi di Dusun Puwono diwujudkan dalam bentuk atraksi pemandangan alam berupa pegunungan dan rawa pening. Selain itu, terdapat kesenian tari keprajuritan dan seni karawitan yang menjadi daya tarik wisatawan melalui pagelaran seni kebudayaan.
2. Amenities: Elemen amenitas di Dusun Puwono diwujudkan dalam fasilitas fasilitas ritel seperti cafe sitaring, UMKM gula aren, UMKM rengginang, razka snack, warung kelomtong, dana UMKM lainnya.
3. Accessibility: Aksesibilitas menuju Dusun Puwono sudah mudah untuk dijangkau. Desa Wisata Sitaring menyediakan jasa penjemputan bagi wisatawan yang akan berkunjung. Tantangan pada elemen ini terdapat pada kondisi topografi Dusun Puwono yang merupakan perbukitan, tetapi hal ini dapat diantisipasi dengan signage penanda bahaya di beberapa titik jalan sebagai upaya preventif dari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
ADVERTISEMENT
4. Activities: Aktivitas wisata di Desa Wisata Sitaring meliputi aktivitas menikmati keindahan alam, eduwisata memanen kopi dan gula aren, serta wisata budaya tari keprajuritan dan karawitan.
5. Available Packages:Desa Wisata Sitaring menawarkan paket paket wisata yang telah disusun meliputi wisata keluarga, budaya, kuliner, dan eduwisata
Sumber: Penulis, 2024
6. Ancillary Services: Elemen ancillary di Desa Wisata Sitaring diwujudkan dengan adanya camping ground dan penyewaan alat-alat camping.
Berdasarkan identifikasi yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Desa Wisata Sitaring telah memiliki ke-6 elemen pariwisata. Namun, pada elemen aksesibiltas terdapat kendala akibat topografi Dusun Puwono yang berupa perbukitan. Selain itu, pada elemen ancillary services belum optimal karena viriasinya yang terbatas. Diversifikasi atraksi wisata perlu terus dilakukan untuk memaksimalkan potensi wisata yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan penataan ruang-ruang spasial yang strategis dengan meletakkan titik-titik wisata dengan atraksi pemandangan alam. Di Samping itu, meskipun elemen-elemen pariwisata sudah tergolong lengkap, tetapi belum ada integrasi wisata. Integrasi wisata dapat dilakukan dengan pembuatan paket-paket wisata untuk saling menunjang aktivitas aktivitas wisata. Selain itu, dapat dilakukan sistem satu data dalam penginformasion DesaWisata Sitaring untuk memudahkan wisatawan. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan sistem pariwisata yang terintegrasi dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT