Helaan Semangat Nakes Melawan COVID-19

Nindi Widya Wati
Mahasiswi jurnalistik dari Politeknik Negeri Jakarta
Konten dari Pengguna
16 Juli 2021 11:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nindi Widya Wati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tenaga kesehatan yang sedang melayani masyarakat. Foto: Nindi Widya Wati
zoom-in-whitePerbesar
Tenaga kesehatan yang sedang melayani masyarakat. Foto: Nindi Widya Wati
ADVERTISEMENT
Semenjak adanya pengumuman resmi oleh Presiden Joko Widodo terkait merebaknya virus COVID-19 di Indonesia pada 2 Maret 2020, daftar pasien yang dinyatakan positif COVID-19 kian mengalami kenaikan. Namun, di balik penyebaran virus yang tak terkendali, terdapat barisan tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan untuk menolong keselamatan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Kerja keras para tenaga medis sungguh berjasa di tengah virus COVID-19 yang semakin menggila. Bahkan, kesiapan mempertaruhkan nyawa demi keselamatan banyak orang pun rela mereka lakukan. Pengorbanan mendalam untuk mengabdikan diri, meskipun berada di kalang kabut situasi pandemi.
Masyarakat sudah seharusnya bersyukur dan membuka mata. Bahwasanya, sungguh beruntung warga Indonesia memiliki barisan dokter, perawat, serta tenaga kesehatan yang bekerja dengan penuh sukarela. Tanggung jawab serta tekad yang kuat menjadi pondasi untuk membantu ratusan, bahkan ribuan nyawa agar tetap bisa untuk bertahan.
Ketika banyak orang menjauh dari bahaya virus, namun di sisi lain para tenaga medis siap sedia untuk menghadapi paparan COVID-19. Nyawa diri dikesampingkan, tetapi hidup tiap pasien menjadi hal utama untuk diselamatkan. Rasa berani dan kekuatan berlipat ganda menjadi bekal para tenaga kesehatan dalam menghadapi pasien yang datang silih berganti.
ADVERTISEMENT
Berada pada situasi buruk, tak hanya pasien COVID-19 yang merasakan sesaknya helaan untuk bernapas. Namun, para garda terdepan penyelamat COVID-19 juga merasakan situasi yang serupa. Selama putaran jarum 24 jam, tenaga medis berada di ruang penuh pengharapan untuk menyelamatkan hidup tiap nyawa. Mengenakan alat pelindung diri berlapis tebal untuk mencegah kontak langsung dengan ganasnya patogen.
Lelah tersembunyi di balik lapisan masker, dengan terlihat jelas bekas tepian masker yang memerah di wajahnya. Setiap hari para tenaga kesehatan mengenakan baju pelindung yang tertutup rapat. Menggunakan sarung tangan ganda, serta langkah kaki yang cukup berat karena harus memakai sepatu boot. Mereka berada di kondisi yang harus selalu siap, dan berusaha menciptakan suasana tenang bagi para pasiennya.
ADVERTISEMENT
Akar kekuatan yang dimiliki para dokter serta tenaga kesehatan lainnya merupakan wujud dari doa tulus keluarga. Para anak, pasangan, atau bahkan orang tua yang harus ikhlas melihat sosok penyelamat pandemi menolong ribuan pasien tanpa kenal lelah. Hingga rela tak pulang, demi mencegah jahatnya virus COVID-19 agar tak menyentuh orang-orang yang disayanginya.
Upaya untuk bangkit di tengah pilunya pandemi, seyogyanya dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat. Membantu para tenaga kesehatan dengan memulainya dari kesadaran diri. Sadar bahwa virus COVID-19 memang nyata adanya. Perihal mengenakan masker dan protokol kesehatan perlahan menjadi suatu kebiasaan. Serta dengan kepatuhan masyarakat agar tetap di rumah saja, sebagai wujud untuk memutus rantai penyebaran virus COVID-19 agar segera menemui garis akhirnya.
ADVERTISEMENT
Nindi Widya Wati
Politeknik Negeri Jakarta