Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mengatasi Pandemi di Indonesia, Bagaimana Peran Kebijakan Moneter?
1 Februari 2022 19:10 WIB
Tulisan dari Nindy Novilla tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pandemi ialah epidemi yang tersebar luas di berbagai penjuru dunia dan mayoritas yang terserang adalah anak kecil dan lansia. Harus dicatat karena hal ini merupakan kasus pertama dari pandemi COVID 19 yang disebabkan oleh virus corona yang telah ada sejak tahun 2020. Coronavirus adalah sekelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan maupun manusia. Ada beberapa jenis virus corona yang diketahui menyebabkan infeksi saluran pernapasan pada manusia, mulai dari batuk dan pilek hingga yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
ADVERTISEMENT
Kasus Covid 19 menyebar di seluruh dunia, kasus pertama terletak di Wuhan, China, yang kemudian menyebar melalui infeksi dari luar tempat asalnya. Atau disebut kasus impor, yaitu infeksi yang disebabkan oleh infeksi lokal di antara penduduk. Kasus Inveksi virus Corona pertama kali dikonfirmasi oleh pemerintah Indonesia pada sekitar bulan Maret 2020, sebagaimana yang telah disampaikan oleh WHO ini memiliki dampak global, ini akan menyerang tidak hanya China tapi juga negara negara yang lain.
Berdasarkan data yang telah diperoleh dari virus novel corona adalah epidemi termahal dalam 20 tahun terakhir. Tercatat terjadi kerugian ekonomi akibat adanya virus yang telah menyerang sebagian daratan Tiongkok, yang merupakan daerah pertama yang mengumumkan terjangkit Covid-19 ini, diproyeksikan mencatat kerugian sebesar US$ 62 miliar. Angka ini lebih besar dari kerugian ekonomi dari Ebola yang senilai US$ 53 miliar. Negara-negara yang terkena dampak Covid19 mengambil tindakan cepat untuk menahan Covid19 dan mengurangi dampak sosial ekonominya.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya penurunnya kegiatan tersebut berdampak pada status sosial ekonomi masyarakat, terutama yang rentan dan miskin. Sejak saat itu banyak sekali sector yang terdampak seiring dengan meluasnya penyebaran virus ini mulai dari sector Industri, Pariwisata, bahkan sampai ke Perekonomian Indonesia. Dampak pandemi terutama di Perekonomian Indonesia adalah pertama dengan melihat kemungkinan besar kelangkaan barang barang kebutuhan pokok sebagaimana yang diketahui bahwa China dalam hal ini sebagai penyuplai utama Impor barang–barang baku dan barang–barang kebutuhan pokok Indonesia dan oleh karena itu pada akhirnya kita juga melihat beberapa kebutuhan kita terdampak, kelangkaan dari Impor barang baku terutama itu akan mengontraksi kemampuan Industri untuk kemudian berproduksi dan kemudian menciptakan nilai tambah.
Selama pandemi, akses ke layanan sosial dasar juga semakin sulit, sehingga sulit bagi masyarakat untuk mendapatkan makanan berkualitas tinggi untuk nutrisi yang tepat, layanan medis, dan pendidikan anak. Analisis yang lebih rinci tentang dampak social - ekonomi dari pandemi terhadap pendapatan dan pengeluaran rumah tangga Indonesia diperlukan untuk membuat atribusi masalah lebih jelas dan lebih mudah dikelola. Kebijakan moneter sendiri merupakan kebijakan pemerintah yang mengatur peredaran uang beredar untuk mencapai stabilitas ekonomi, dengan bank sentral sebagai pemegang otoritas keuangan, istilah yang sudah tidak asing lagi dalam berita ekonomi. Jika Inflasi uang yang beredar di masyarakat itu banyak sedangkan Deflasi ini uang yang beredar di masyarakat itu terlalu sedikit sehingga diperlukan kebijakan Moneter Ekspansif untuk menambah jumlah uang yang beredar di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dan yang kedua ada Kebijakan Moneter Kontraktif merupakan kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat ketika negara mengalami Inflasi. Peningkatan belanja pemerintah ini diperkirakan akan mendorong peningkatan total belanja pemerintah yang akan mendorong kenaikan harga komoditas.