Konten dari Pengguna

Rendahnya Kualitas Ketenagakerjaan di Indonesia

Nindy Novilla
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
12 Mei 2022 17:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nindy Novilla tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ketenagakerjaan di Indonesia Foto: Dok. Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ketenagakerjaan di Indonesia Foto: Dok. Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hasil indeks pembangunan ketenagakerjaan Indonesia pada tengah tahun masih berada di level yang rendah. Secara nominal naik menjadi 61,06 dari 60,81 tahun lalu, namun kenaikan tersebut dinilai terlalu kecil.
ADVERTISEMENT
Yang jadi tugas rumah selanjutnya adalah pengembangan sumber daya manusia. Baik dari segi keterampilan, produktivitas bahkan tingkat pendidikan. Menurut Hanif, angkatan kerja Indonesia didominasi oleh lulusan SD dan SMP, sekitar 58 persen.
Ada lagi masalah link and match antara pendidikan keahlian dengan dunia kerja, baik untuk lulusan Sekolah Menengah Kejuruan maupun politeknik. Menteri berusia 47 tahun itu mengakui partisipasi industri dalam kerja sama dengan lembaga pendidikan masih rendah.
Namun bukan berarti pemerintah selama ini diam. Pemerintah memberikan pemotongan pajak khusus bagi pelaku komersial yang ingin mengikuti pelatihan keahlian. Singkatnya, ia menawarkan insentif pajak hingga 200 persen dari total biaya kegiatan penelitian untuk menghasilkan inovasi.
Sementara itu, Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Iptek, mengakui bertambahnya jumlah Sekolah Menengah Kejuruan tidak diiringi dengan peningkatan kualitas. Monitoring dan evaluasi sangat penting untuk mendukung program Pendidikan vokasi.
ADVERTISEMENT
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Iptek, menargetkan revitalisasi 557 Sekolah Menengah Kejuruan di seluruh daerah pada 2020, termasuk rehabilitasi fasilitas gedung, lembaga penelitian, workshop, dan penyesuaian kurikulum dengan kebutuhan industri.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga membahas pemasaran lulusan Sekolah Menengah Kejuruan sebagai tenaga kerja di luar negeri. Pihaknya telah berkoordinasi dan bekerja sama dengan BNP2TKI, lembaga nasional penempatan dan perlindungan TKI. Mereka telah melakukan proyek percontohan di 3 daerah. Indramayu (Jawa Barat), Cilacap (Jawa Tengah), Ponorogo (Jawa Timur).
Menurut saya, Memiliki sejumlah keterampilan sangat diperlukan bagi tenaga kerja. Dengan mengantongi keterampilan tertentu dapat dibuat harga tambah para tenaga kerja dalam persaingan mendapatkan pekerjaan.