Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Awal Masuknya Islam di Filipina & Brunei Darussalam
25 Maret 2022 17:55 WIB
Tulisan dari ningnur aisyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Filipina merupakan salah satu Negara yang terletak di kawasan Asia Tenggara. Orang pertama yang memperkenalkan Islam di Filipina khususnya di wilayah Sulu yaitu Tuan Mashaikadan, informasi tersebut dapat diketahui melalui “Silsilah Sulu”. Tuan Mashaika sendiri berasal dari Arab selatan, ia merupakan menantu dari raja Sulu. Bukti lain mengenai kedatangan Islam di Sulu dapat diketahui melalui sebuah makam purba, dimana batu nisan pada makam tersebut bertuliskan tahun 710 H atau 1310 M.
ADVERTISEMENT
Setelah kedatangan Tuan Mashaika kemudian menurut P.G. Gowing pada abad ke 14 datang dua orang sufi yang berasal dari Arab, kedua sufi tersebut mendatangi kepulauan Sulu untuk menyebarkan agama Islam. Mereka adalah Syarif Karim al- Makhdum dan Maksum Abdurrahman. Dengan kehadiran dua sufi tersebut maka semakin memperkuat komunitas Islam yang telah didirikan oleh Tuan Mashika. Di Sulu beliau bersama penduduk setempat mendirikan sebuah masjid, dalam perkembanganya rupanya banyak pemimpin-pemimpin lokal yang tertarik dan menerima ajarannya.
Pada abad ke 15 datang seorang Raja Baguinda yang kehadiranya ini sekaligus memperkenalkan tentang ajaran Islam khususnya di kepulauan Sulu. Diperkirakan bahwa Raja Baguinda merupakan seorang pangeran yang berasal dari Sumatra Barat. Berkat dakwah yang dilakukan akhirnya seorang Raja dari Manguindano memeluk Islam. Pada masa ini pula dianggap sebagai awal dari keberhasilan penyebaran Islam. Setelah menjadi seorang muslim Manguindano memimpin provinsi Davao, seiring berjalannya waktu akhirnya Islam berhasil disebarkan ke pulau Lanao.
ADVERTISEMENT
Mubaligh lain yang berjasa dalam penyebaran Islam di Filipina yaitu Abu Bakar, beliau merupakan seorang ulama yang bersedia dilantik sebagai sultan, sebelumnya ia telah berhasil melakukan dakwah di Malaka, Palembang dan Brunei. Pada saat itu Syeid Abu Bakar telah menikahi putri Raja Baguinda yang bernama Paramisuli dan beliau sekaligus meresmikan Islam sebagai agama negara di Kerajaan Sulu kemudian beliau mendapat gelar “Sultan Syarif ul-Hashim”
Bersamaan dengan kedatangan Abu Bakar ke Sulu, rupanya terdapat para mubaligh yang datang kewilayah Mangindanao. Para Mubaligh inilah yang dianggap sebagai peletak dasar tatanan masyarakat Muslim di wilayah Mangindanao.
Setelah berhasil menyebarkan agama Islam di wilayah Sulu, kemudian Islam masuk ke wilayah Maguindanau. Islam telah menyebar di daerah tersebut secara meluas pada abad ke-16 M, dan penyiarnya adalah seorang keturunan Arab-Melayu, beliau Bernama Syarif Muhammad Kabungsuan bin Syarif Ali Zain al-Abidin. Akan tetapi apabila melihat silsilah Magaindanau disebutkan bahwa orang yang pertama kali menyebarkan agama Islam di daerah ini adalah Syarif Aulia dan beliau telah datang lebih dulu sebelum Muhammad Kabungsuan.
ADVERTISEMENT
Dalam perkembanganya dakwah Islam tersebar keseluruh wilayah Filipina, walaupun pada waktu itu telah muncul gangguan dari orang-orang Spanyol. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya pendakwah lain yang berdatangan untuk mengembangkan agama di Maguindanau, diantaranta adalah pendakwah dari Brunei dan Ternate.
Menurut silsilah Maguindanau, suku Iranun yang tinggal di Maguindanau merupakan masyarakat pertama yang memuluk Islam, dimana mereka secara langsung pada saat itu mendapatkan bimbingan dari Muhammad Syarif Kabungsuan.
Sejarah Awal Masuknya Agama Islam di Brunei Darussalam
Brunei Darussalam merupakan salah satu negara yang berada di Kawasan Asia Tenggara dan mayoritas penduduknya adalah Melayu. Islam telah masuk ke wilayah ini sejak tahun 977 M melalui jalur timur Asia yang dibawa oleh pedagang-pedagang dari Cina. Teori lain mengatakan bahwa Islam masuk ke Brunei ketika Raja Awak Alak Betatar memeluk Islam pada tahun 1868
ADVERTISEMENT
Selain itu terdapat pendapat yang mengatakan bahwa Islam pertama kali masuk ke Brunei sejak abad ke-15 yang diketahui dari adanya catatan Portugis bahwa pada tahun 1514 raja Brunei belum memeluk Islam tetapi disebutkan bahwa pedagang pada saat itu sudah menjadi muslim. Awak Alak Betatar memuluk Islam dan memperoleh gelar Sultan Muhammad Shah. Setelah kekuasaanya berakhir kekuasaanya digantikan oleh putranya yang bernama Sultan Ahmad.
Brunei mencapai masa kejayaan pada masa pemerintahan sultan yang ke-5, dimana sultannya bernama Nakhoda Ragam atau Sultan Bolkiah. Keberhasilannya sebagai seorang sultan dapat diketahui dari keberhasilan memperluas wilayah hingga membentuk angkatan perang. Selain itu dengan Islam, Brunei berhasil memperkuat dan memperluas perdagangannya.
Sumber Referensi
ADVERTISEMENT
Achamd.A. 2014. Studi Kawasan Muslim Minoritas Asia Tenggara. Bandung: Pustaka Rahmat.