Konten dari Pengguna

Jurnal Emosi sebagai media Terapi Menulis Ekspresif pada Pasien Skizofrenia

nisa ashilah
Mahasiswa Psikologi semester 7 Universitas Negeri Malang
3 Desember 2024 10:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari nisa ashilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumen dari milik pribadi tampilan depan jurnal emosi
zoom-in-whitePerbesar
Dokumen dari milik pribadi tampilan depan jurnal emosi
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Magang Universitas Negeri Malang melakukan inovasi dalam upaya membantu pasien skizofrenia di RSJD Dr. Arif Zainudin Surakarta dalam mengenali emosi yang dimilikinya dan meregulasi emosi tersebut dengan baik. Inovasi ini berupa penggunaan buku jurnal emosi "my emotion journal“ sebagai media dalam terapi menulis ekspresi. Pemberian terapi menggunakan jurnal emosi “my emotion journal” yang terstruktur serta bahasa yang mudah dipahami akan memudahkan pasien dalam menerapkan terapi ini di kehidupan sehari-hari.
Dokumen dari milik pribadi bersama Pasien dalam pengenalan media terapi menulis ekspresi
zoom-in-whitePerbesar
Dokumen dari milik pribadi bersama Pasien dalam pengenalan media terapi menulis ekspresi
Terapi menulis ekspresi sendiri merupakan sebuah pendekatan terapeutik yang mendorong pasien untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka melalui tulisan. Dengan menuangkan emosi ke dalam kata-kata, diharapkan pasien dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang diri mereka sendiri, serta menemukan cara yang sehat untuk mengatasi kesulitan yang mereka hadapi.
ADVERTISEMENT
Pada penerapannya, kami membagi kegiatan menjadi beberapa sesi. Pada sesi pertama, dilakukan psikoedukasi terlebih dahulu kepada pasien terkait pengenalan emosi-emosi yang dimiliki manusia serta bentuk regulasi emosi yang baik. Selanjutnya pada sesi kedua, kami melanjutkan dengan mengenalkan terlebih dahulu media jurnal emosi yang akan di gunakan dalam proses terapi, mulai dari bagian-bagian yang ada dalam jurnal emosi hingga cara pengisiian jurnal emosi dan diakhiri dengan cara melakukan terapi menulis ekspresi itu sendiri pada media jurnal emosi. Sesi ketiga, pasien diminta secara rutin sehari 1 kali menceritakan perasaan yang dirasakannya dan masalah yang dihadapinya didalam 1 hari. Selain itu, pasien juga diminta untuk meluapkan emosi atau perasaannya secara bebas untuk meluapkan perasaannya. Sesi ketiga ini dilakukan selama beberapa hari untuk membiasakan pasien dalam melakukan terapi menulis ekspresi ini. Dan pada sesi terakhir dilakukan evaluasi atas terapi yang sudah dijalani pasien, mulai dari kepahaman pasien dalam menggunakan media terapi menulis ekspresif, perasaan pasien setelah beberapa hari menggunakan media jurnal emosi tersebut, dan perubahan yang dirasakana pasien setelah menuliskan permasalahan ataupun menyalurkan emosi negatif yang dirasakan di media jurnal emosi tersebut.
ADVERTISEMENT
Dari penerapan terapi menulis ekspresi dengan menggunakan media jurnal emosi ini, pasien yang sebelumnya cenderung memendam perasaan dan permasalahannya sendiri hingga berakhir pada peningkatan stress, perlahan mulai bisa menuangkannya dalam bentuk tulisan dan mampu memahami letak permasalahan yang dialaminya dan mencari jalan keluar yang tepat. Secara keseluruhan, dari hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa penerapan terapi ini berhasil diterapkan pada pasien dan mampu membantu pasien dalam memahami dan mengatasi emosi yang dirasakan dengan cara yang tepat.