Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Bangun Fondasi Finansial: Tips Kelola Keuangan Mahasiswa ala Ekonomi Pembangunan
13 Desember 2024 19:18 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Nisaa'ul Mumtazah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kalimat ini pasti sudah familiar bagi kalian. Kita sering disebut sebagai agen perubahan masa depan. Salah satu cara kita bisa membuktikan kemampuan tersebut adalah dengan mengelola keuangan. Keputusan-keputusan finansial kita sekarang bisa menjadi refleksi dari kemampuan kita dalam membangun kehidupan yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Di tengah dinamika kehidupan mahasiswa, keuangan sering menjadi tantangan utama. Sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, saya menyadari bahwa mengelola uang bukan hanya soal bertahan hidup, tetapi juga langkah pertama menuju kemandirian finansial.
Dengan mengadopsi prinsip-prinsip ekonomi pembangunan, kita dapat belajar untuk mengelola sumber daya dengan lebih bijak, berkelanjutan, dan visioner. Bagaimana caranya? Yuk, simak tips kelola keuangan mahasiswa ala ekonomi pembangunan!
1. Alokasi Anggaran: Rencana adalah Kunci Kesuksesan
Bayangkan dirimu sebagai "menteri keuangan" pribadi. Setiap bulan, buatlah anggaran sederhana dengan alokasi pemasukan (uang saku, beasiswa, atau penghasilan kerja paruh waktu) ke dalam tiga kategori:
ADVERTISEMENT
Manfaatkan aplikasi pengelolaan keuangan seperti FINETIKS, Catatan Keuangan, atau bahkan Google Sheets, yang bisa membantu memonitor pengeluaranmu secara real-time.
2. Prinsip Efisiensi: Maksimalkan Setiap Rupiah
Dalam teori ekonomi pembangunan, efisiensi adalah bagaimana kita mendapatkan hasil optimal dengan sumber daya terbatas. Sebagai mahasiswa, kita harus mencari cara untuk memaksimalkan pengeluaran kecil dengan hasil besar, misalnya:
Hal-hal kecil ini, jika dilakukan konsisten, dapat membantu menghemat uang dan mengalokasikannya untuk kebutuhan lain.
ADVERTISEMENT
3. Perspektif Jangka Panjang: Kualitas di atas Kuantitas
Ketika mengalokasikan uang untuk kebutuhan, ada baiknya mempertimbangkan kegunaan jangka panjang dan kualitas barang. Sebagai mahasiswa, fokuslah pada pembelian yang benar-benar mendukung aktivitas sehari-hari, dengan cara:
Dengan menerapkan prinsip ini, kamu bisa lebih bijak dalam pengeluaran dan menghindari pembelian yang tidak perlu. Fokuslah pada investasi jangka panjang yang mendukung kelancaran kuliah dan kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
4. Prinsip Keberlanjutan: Hindari Utang Konsumtif
Dalam ekonomi pembangunan, utang digunakan sebagai alat untuk meningkatkan produktivitas, bukan konsumsi. Sebagai mahasiswa, hindari godaan menggunakan pay later untuk keperluan non-esensial.
Jika terpaksa berutang, pastikan itu untuk tujuan produktif, seperti membeli laptop untuk belajar atau mengikuti kursus bersertifikat. Pikirkan juga jangka panjang dari utang tersebut, seperti terkait pembayaran yang mempengaruhi alokasi keuangan.
5. Kontrol Emosi Finansial: Jangan Lapar Mata dan FOMO
Salah satu tantangan terbesar dalam mengelola keuangan sebagai mahasiswa adalah godaan untuk belanja impulsif. Diskon, dan promosi seringkali membuat kita lapar mata hingga lupa diri.
Selain itu, semakin cepatnya perubahan tren juga dapat menjadikan kita impulsif. Seringkali kita merasa takut tertinggal akan tren, hingga menjadi orang FOMO (Fear of Missing Out). Padahal sejatinya, tren hanyalah sementara dan tidak selalu relevan dengan kebutuhan atau tujuan pribadi. Untuk menghindari impulsif:
ADVERTISEMENT
Dengan fokus pada kebutuhan dan mengendalikan kebiasaan impulsif, tidak perlu mengorbankan hal-hal penting, seperti keuangan yang stabil atau bahkan kebahagiaan jangka panjang.
Mengelola keuangan dengan bijak bukan hanya tentang bertahan hidup sebagai mahasiswa, tetapi juga mempersiapkan diri untuk tantangan di masa depan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi pembangunan, kita bisa menciptakan kehidupan yang lebih stabil, berkelanjutan, dan bermakna.
ADVERTISEMENT
Sebagai mahasiswa, ini adalah langkah nyata untuk menjadi agen perubahan tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga masyarakat luas. Jadi, mari bangun fondasi finansial dengan menerapkan tips kelola keuangan ala ekonomi pembangunan!