Gastrodiplomasi Indonesia Melalui Indomie ke Afrika

Deswani Khairunnisa K
Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Mulawarman
Konten dari Pengguna
18 November 2022 21:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Deswani Khairunnisa K tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gastrodiplomasi adalah suatu bentuk soft power diplomasi dengan menggunakan instrument makanan atau kuliner sebagai daya tarik untuk memenangkan dan mengambil perhatian ke suatu negara atau masyarakat asing. Dengan diplomasi melalui kuliner dapat meningkatkan national brand dari makanan khas suatu negara. Gastrodiplomasi juga menciptakan terjadinya kerjasama bilateral dan perdamaian persahabatan antar negara. Hal ini dilakukan oleh Indonesia melalui Indomie dalam membangun kerjasama dengan Afrika.
ADVERTISEMENT
Penggunaan mie instan sebagai perdagangan ekonomi dan diplomasi yang dilakukan oleh Indonesia dapat meningkatkan kerjasama investasi di bidang industri produksi dan manufaktur dalam meningkatkan pasar produk Indonesia ke Afrika (Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia 2011).
Sumber: https://indomie.ng/
Pada tahun 1995, PT. Indofood Sukses Makmur, pertama kali membuka pabrik di Nigeria, Afrika Barat. Pabrik ini merupakan pabrik Indomie terbesar dan menjadi gerbang utama masuknya Indomie ke Afrika. Warga negara Afrika menjadikan Indomie sebagai makanan pokok, hal ini dikarenakan harga Indomie yang relatif murah dibandingkan dengan beras dan variasi rasa Indomie yang beragam menjadi daya tarik bagi masyarakat Afrika. Oleh karena itu, Indomie telah berkonstribusi dalam meningkatkan national brand Indonesia melalui makanan. Dalam gastrodiplomasi, hal ini berhasil dilakukan karena akhirnya banyak masyarakat Afrika yang mengetahui bahwa Indomie berasal dari Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2017, penjualan pasar tertinggi Indomie berada di Afrika dengan presentase 70%. Indomie yang sangat digemari di Afrika memunculkan organisasi pecinta Indomie, yaitu Indomie Fans Club (IFC). Kepopuleran Indomie di Afrika disambut baik oleh pemerintah Afrika karena Indomie dianggap dapat menyelesaikan permasalahan ketahanan pangan yang ada di Afrika, mengingat tingginya angka pertumbuhan penduduk dan kelangkaan serta mahalnya produk hasil pertanian.
Dengan demikian, gastrodiplomasi yang dijalankan Indonesia ke Afrika dapat dikatakan berhasil. Keberhasilan ini berdampak pada citra Indonesia di mata internasional dalam memperkenalkan, mempromosikan, dan menvisualisasikan negaranya pada sarana makanan melalui proses gastrodiplomasi. Sehingga dengan ini kerjasama antar kedua negara akan saling menguntungkan dan permasalahan sosial seperti pengangguran, kemiskinan, dan kelaparan, terutama pasokan kebutuhan pokok dapat dicapai oleh masyarakat Afrika.
ADVERTISEMENT