Mengapa Kamu Merasa Asing dengan Teman dan Saudaramu? Mari Saling Memahami

Nisfatun Khasanah
Sasindo UNNES 2018-2023 Senang mendengarkan cerita. Senang menulis. Senang mendengarkan lagu motivasi. Senang mendengarkan kata-kata hangat dan penuh kasih. Boleh banget berkunjung dan menyapa lewat media sosialku @nisfkh
Konten dari Pengguna
3 Mei 2024 18:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nisfatun Khasanah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
dok. penulis
zoom-in-whitePerbesar
dok. penulis
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aku ingin menuliskan sedikit untuk kamu yang mau memedulikan. Ini mengenai menghargai pilihan dan keputusan orang lain. Kemudian dilanjutkan ke kasih sayang terhadap teman dan saudara yang berbeda dengan kita.
ADVERTISEMENT
Aku ingin mengajakmu kembali ke rumah masing-masing. Sejenak, mari kita menjauhi kegaduhan dunia dan becermin. Belajar tentang diri sendiri juga orang lain. Kita tidak akan pernah selesai dengan belajar, seumur hidup kita, kan?
Mengapa belajar itu perlu setiap hari? Sebab kita berjalan di atas mesin waktu dengan membawa perasaan yang berbeda-beda setiap harinya. Terkadang sedih, takut, marah, bahagia, kagum, cinta, dan seterusnya.
Belajar akan membantumu untuk mengendalikan rasa-rasa itu. Agar sedihmu tak membuatmu menutup mata akan kebaikan (87498746964 x) yang telah kamu terima. Agar marahmu tidak menyala-nyala hingga mengobarkan kebencian bahkan terhadap seseorang yang tak bersalah bahkan kepada seluruh dunia.
Aku ingin mengajakmu, mari menjangkau orang-orang di lingkungan terdekat kita. Mereka yang suka marah-marah itu. Mereka yang terlihat murung dan tidak mampu mengekspresikan masalahnya. Mereka yang suka menertawakan hal-hal random. Mereka yang mudah menangis dan memberikan empati kepada semua makhluk.
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu bertanya-tanya apa yang telah dilaluinya? Cobalah tersenyum kepadanya dan buat dia nyaman dan aman dengan kehadiranmu. Tunjukkan kehangatan dan kasih sayang.
Sama sepertimu, teman dan saudaramu itu juga memiliki: ketakutan, amarah, kesedihan, dan kelanjutannya. Ia pun mempunyai hobi dan kesukaan dengan perasaan yang begitu dalam dan tulus. Ia juga punya orang-orang yang disayanginya di dunia ini.
Cukup ya sedihnya. Kamu bukan satu-satunya di dunia ini. Memang benar, kamu berbeda dan spesial, tapi bukankah orang lain juga sama? Mereka pun berbeda dan spesial juga. Itulah bentuk keadilan-Nya.
Mulai sekarang, cobalah untuk menjadi seseorang yang penuh pengertian. Kamu tidak perlu menuntut orang lain untuk bercerita tentang dirinya sendiri hingga sedalam itu. Untuk menunjukkan kepedulianmu, kamu tak perlu menuntut dan membebaninya. Cukuplah dengan tidak menyakiti hati orang lain dengan perkataanmu.
ADVERTISEMENT
Pada saat yang tepat nanti ketika kamu mendapat kepercayaan darinya, ia menjadi lebih terbuka denganmu dan bercerita apa saja, kamu pun berkata, “Ternyata kamu juga mengalaminya?” lalu kalian berdua pun menangis bersama. Maka ingat untuk selalu menyimpan baik-baik ceritanya.
Mulai sekarang, aku menitipkan pesan untuk kita semua agar memusatkan kemarahan kita pada: keserakahan, keegoisan, kesombongan, kekejaman, kekejian, kezaliman, ketidaktahuan, ketidakpedulian, dan hal-hal berikutnya.