Konten dari Pengguna

Cucurak, tradisi menyambut Ramadhan yang ikut terlockdown

Nismara Aulina Ginting
Mahasiswa UIN Jakarta, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 6
5 Juni 2020 21:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nismara Aulina Ginting tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sumber Gambar: kampung halaman villas
Cucurak merupakan tradisi yang ada di masyarakat sunda umumnya, dan Bogor Khususnya. Tradisi ini merupakan cara menyambut bulan Ramadhan, cucurak dapat diartikan makan-makan sebagai wujud rasa syukur, namun saat ini cucurak identik dengan makan-makan menjelang Ramadhan.
ADVERTISEMENT
Setiap daerah memiliki tradisi dan ciri khas dalam menyambut Ramadhan, seperti Semarang dengan Dugderan, Boyolali dengan Padusan dan Aceh dengan tradisi Meugang. Sedangkan cucurak merupakan tradisi masyarakat di kota hujan yang sangat dinanti-nanti setiap tahunnya. tradisi yang ada di Bogor tepatnya di Parung Kampung Waru ini merupakan tradisi tahunan yang selalu rutin dilaksanakan.
Cucurak berasala dari kata curak-curak yang dapat diartikan dengan kesenangan atau suka cita sebagai wujud rasa syukur. Tradisi cucurak merupakan suatu tradisi makan bersama dengan beralas daun pisang. Menunya pun sederhana seperti nasi liwet, tempe, tahu, ikan asin, dan tidak ketinggalan sambal terasi beserta lalapan.
Tradisi ini dilaksanakan seminggu sebelum Ramadhan, dan dihadiri oleh seluruh warga kampung, dari mulai anak-anak sampai dengan orang dewasa ikut berkumpul meramaikan tradisi cucurak ini, selain mempererat tali silaturahmi juga sebagai pesan dalam membangun kebersamaan.
ADVERTISEMENT
Di kampung Waru misalnya, saat pemberlakuan karantina wilayah, tradisi ini sudah mulai jarang sekali dilaksanakan, padahal setiap tahunnya selalu rutin melaksanakan kegiatan cucurak. Karena adanya pandemi masyarakat lebih memilih untuk berdiam dirumah dan menjaga jarak.
Kepala RT, Mamat (46 Tahun) mengatakan karena adanya himbawan dari pemerintah untuk dirumah, tahun ini sebaiknya cucurak bersama masyarakat ditiadakan, dan tetap menjaga jarak serta berdiam dirumah, semoga tahun depan dapat melaksanakan cucurak kembali.
Agar dapat menjaga kelestarian tradisi cucurak Aulia warga kampung Waru punya cara lain untuk melestarikan kegiatan cucurak ini. Yaitu dengan memberikan makanan kepada tetangga yang berada di dekat rumahnya. Menurut Aulia tradisi cucurak tidak hanya makan bersama, tetapi berbagi makanan saat pandemi seperti ini merupakan suatu cara untuk menjaga kelestarian tradisi cucurak.
ADVERTISEMENT
Pesan yang ada dalam tradisi Cucurak
1.Memanjatkan Rasa Syukur Kepada Allah
Cucurak dapat berarti memanjatkan rasa syukur atas nikmat yang telah Allah berikan, dan bersyukur telah bertemu kembali di bulan Ramadhan, serta bersyukur atas Rezeki yang telah Allah berikan.
2.Memperkuat Tali Silaturahmi.
Dengan adanya tradisi Cucurak, tali silaturahmi antar masyarakat saling terjaga, dan kebahagiaan selalu menyertai.
3.Menjalin kekompakan
Diharapkan dengan adanya kegiatan cucurak ini masyarakat dapat menjalin kekompakan dan saling berbagi pada sesama.