Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Menyembuhkan Diri dan Orang Lain: Menyoal Isu Kesehatan Mental
6 Oktober 2023 20:26 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Nisrina Luthfy Nur Adilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebuah diagnosis bipolar adalah titik awal dari perjalanan yang penuh tantangan bagi seseorang. Ini adalah kisah tentang seseorang yang didiagnosis dengan bipolar disorder di tengah padatnya jadwal kuliah dan praktikum.
ADVERTISEMENT
Kisah ini dimulai dengan seorang individu yang awalnya mungkin tidak memahami perubahan besar yang sedang terjadi dalam hidupnya. Mungkin dia telah mengalami fluktuasi mood yang kuat, periode kegembiraan yang tinggi kemudian diikuti oleh kegelapan yang mendalam. Pada awalnya, ini mungkin tampak seperti sesuatu yang biasa dalam kehidupan sehari-harinya, mungkin disalahartikan sebagai "hari baik" dan "hari buruk".
Ya, itu saya. Namun, ketika perubahan ini menjadi semakin merusak dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari, saya mencari bantuan medis. Setelah berbagai pemeriksaan dan percakapan dengan seorang profesional kesehatan mental, saya menerima diagnosis yang akan mengubah hidup saya selamanya: bipolar disorder.
Diagnosis ini datang dengan perasaan campuran. Ada rasa lega karena akhirnya ada penjelasan untuk fluktuasi mood yang selama ini membingungkan. Namun, ada juga ketakutan dan kekhawatiran tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Saya mulai memahami bahwa perjalanan hidup saya akan penuh dengan tantangan, tetapi juga potensi untuk pertumbuhan dan pemahaman yang mendalam tentang diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Mulailah perjalanan untuk mengelola bipolar disorder. Saya mulai terbiasa konsultasi rutin dengan seorang psikiater, penggunaan obat-obatan yang diresepkan, dan terapi psikologis. Saya belajar mengenali pemicu yang dapat memicu episode mood, seperti stres atau kurang tidur, dan saya berusaha untuk menghindarinya.
Tidak selalu mudah. Terkadang, saya mungkin mengalami episode depresi yang dalam dan putus asa, tetapi kemudian ada juga periode mania membara yang dapat membawa kreativitas yang luar biasa. Namun, seiring berjalannya waktu, saya mulai memahami bahwa bipolar disorder adalah bagian dari diri saya. Saya belajar untuk menerima diri saya apa adanya dan menggunakan pengalaman saya untuk membantu orang lain yang mungkin menghadapi masalah serupa.
Bintang Bersinar
Sebuah perjalanan hidup yang penuh warna dan penuh tantangan, itulah yang saya rasakan ketika memutuskan untuk menjadi seorang mahasiswa kedokteran. Namun, ada satu aspek dalam perjalanan ini yang mungkin sedikit berbeda daripada mahasiswa kedokteran pada umumnya: saya adalah seorang penyintas bipolar.
ADVERTISEMENT
Ketika saya memutuskan untuk mengikuti impian menjadi seorang dokter, saya sadar bahwa ini bukanlah langkah yang mudah. Dunia kedokteran membutuhkan komitmen yang tinggi, kecerdasan emosional, dan ketahanan fisik yang kuat. Bagi penyintas bipolar, ketidakstabilan emosi dan perubahan mood yang dapat datang kapan saja bisa menjadi tantangan ekstra.
Namun, saya percaya bahwa pengalaman hidup saya sebagai penyintas bipolar memberi saya keunikan yang berharga dalam menjalani pendidikan kedokteran. Saya telah belajar untuk menghadapi ketidakpastian, menilai situasi dengan cermat, dan mengembangkan empati yang mendalam terhadap orang lain yang mungkin mengalami penderitaan mental serupa seperti saya. Saya tahu bahwa tidak semua orang memiliki kesempatan untuk mengatasi kesulitan yang saya alami, dan itu memotivasi saya untuk menjadi dokter yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, saya sangat berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara tuntutan akademis dan kesejahteraan mental saya. Saya mencari dukungan dari teman-teman, keluarga, dan konselor jika saya merasa perlu, dan saya selalu berusaha untuk menjaga pola tidur, pola makan, dan olahraga yang sehat.
Mungkin ada hari-hari ketika bipolar disorder mencoba untuk mengambil alih, tetapi saya bertekad untuk tidak membiarkan itu menghentikan perjuangan saya menuju seorang dokter. Saya percaya bahwa pengalaman hidup saya akan memungkinkan saya untuk lebih memahami pasien yang mungkin menghadapi perjuangan serupa. Saya ingin memberikan harapan, dukungan, dan perawatan yang mereka butuhkan.
Sebagai seorang penyintas bipolar yang mengejar impiannya menjadi seorang dokter, saya tahu bahwa jalan ini mungkin tidak mudah, tetapi itu adalah perjalanan yang layak dilakukan. Saya berharap bahwa kisah hidup saya dapat menginspirasi orang lain, baik mereka yang berjuang dengan gangguan mental atau siapa pun yang memiliki impian besar dalam hidupnya. Dengan tekad, dukungan dan dedikasi, kita semua dapat mencapai apa pun yang kita impikan termasuk impian saya yaitu menyembuhkan diri dan orang lain. Bahkan dalam bayangan kegelapan, cahaya tetap bersinar terang.
ADVERTISEMENT