Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Manfaat Meningkatkan Minat Baca Anak di Era Teknologi Gawai
2 Januari 2023 21:06 WIB
Tulisan dari Nisrina Valentina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ramai Kasus Anak Meninggal Dunia Akibat Adiksi Gawai
ADVERTISEMENT
Cara yang Dapat Digunakan untuk Meningkatkan Minat Baca pada Anak
Belajar dengan membaca layaknya menyimpan senjata yang sewaktu-waktu dapat berguna dan dibutuhkan. Dengan membaca, pikiran bekerja untuk mencerna sekaligus menyimpan informasi baru. Membaca bisa dijadikan sebagai rutinitas positif yang dapat dilakukan kapan pun, di mana pun setiap ada kesempatan. Kemampuan seseorang sangatlah bergantung pada seberapa sering ia membaca. Oleh karena itu, mengajarkan anak-anak untuk membaca sejak dini menjadi penting bagi orangtua dalam rangka mempersiapkan masa depan mereka.
ADVERTISEMENT
Masa pertumbuhan merupakan momentum emas seorang anak untuk membentuk cara berpikir dan bertindak. Oleh karena itu, orang tua berperan untuk mengarahkan anak-anaknya pada kegiatan yang produktif, salah satunya adalah kegiatan membaca. Anak memiliki daya ingat yang masih cemerlang. Dengan begitu, mudah bagi mereka untuk menyimpan segala informasi, baik yang dilihat maupun yang didengar. Dengan memperkenalkan anak pada kegiatan membaca, orangtua seperti sedang menulis cerita di kertas putih yang akan terus membekas.
Hadirnya teknologi gawai dan berbagai aplikasi media sosial yang menarik membuat anak-anak lebih memilih untuk menghabiskan waktunya untuk bermain gawai daripada membaca. Banyak di antara mereka yang terjerumus adiksi penggunaan gawai secara berlebihan yang dapat mengancam nyawa. Salah satunya adalah kasus adiksi yang dialami Raden Tri Sakti, siswa kelas 1 SMP berumur 12 tahun asal Subang. Raden pada akhirnya meninggal dunia akibat gangguan saraf (Pradana, 2021). Raden akhirnya menjadi korban atas kurangnya pengawasan penggunaan gawai oleh orang tuanya. Ia tidak memiliki aturan dalam penggunaan barang digital, sehingga terjerumus pada kecelakaan yang fatal.
ADVERTISEMENT
Kasus seperti yang dialami oleh Raden tidak lepas dari kelalaian orang tua, anak terlalu dibiasakan menggunakan gawai sampai tak kenal waktu dan tidak diberi batasan. Seringkali orangtua menuruti keinginan anak dengan membiarkan penggunaan gawai menjadi sebuah rutinitas, tanpa memberikan pengertian tentang dampak baik dan buruk dalam penggunaan gawai. Tindakan menganggap gawai sebagai solusi yang wajar untuk anak bukanlah hal yang dapat dibenarkan karena sama saja dengan menyepelekan efek jangka panjang dari penggunaan gawai. Usia anak-anak sangat rentan untuk terkena penyakit. Banyak sekali penyakit yang terjadi akibat terlalu sering bermain gawai, seperti sering sakit kepala, mata cepat lelah hingga berair, pandangan menjadi buram, bahkan kebutaan akibat radiasi.
Ketika menggunakan gawai, anak-anak menjadi lebih malas untuk bersosialisasi. Tidak jarang, mereka cenderung menutup diri dan tidak dapat mengatur waktu. Anak-anak pada akhirnya mudah terdistraksi hingga memiliki ketergantungan terhadap gawai atau barang elektronik lainnya. Di sinilah orang tua berperan untuk mengenalkan anak pada budaya membaca daripada membiarkan anak bermain gawai hingga lupa waktu. Dari membaca, anak-anak bisa berpikir lebih matang. Mereka memiliki pengalaman untuk mengontrol emosi dengan lebih baik. Di samping itu, anak-anak dapat terhindar dari rasa bosan dan jenuh sekaligus meningkatkan kemampuan daya ingat, disiplin, dan konsentrasi. Dengan begitu, anak-anak menjadi lebih produktif dan kreatif. Membaca buku menjadi kegiatan yang bermanfaat dan dapat menghindari anak-anak dari risiko yang dapat mengancam nyawanya.
ADVERTISEMENT
Terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan orang tua untuk membiasakan anak-anaknya membaca. Pertama, orang tua dapat mencari bahan bacaan mengenai apa yang mereka sukai maupun hal-hal sederhana yang ada di lingkungan sekitar. Misalnya, orang tua dapat mencari bahan bacaan tentang nama-nama buah dan sayuran untuk mengenalkan bagian-bagian tumbuhan beserta fungsinya. Dalam membentuk kebiasaan membaca, orang tua perlu memberi contoh kepada anak-anak dengan membaca. Kemudian, orang tua dapat mengarahkan mereka secara perlahan-lahan untuk ikut membaca buku yang sesuai dengan usianya. Dengan begitu, anak akan lebih tertarik untuk membaca.
Orang tua perlu memberikan kebebasan pada anak-anaknya dalam memilih buku yang ingin dibaca agar mereka merasa nyaman dan memiliki kesempatan untuk mengeksplor apa yang mereka sukai. Selain itu, orang tua dapat mengajak anak ke toko buku supaya anak dapat memilih buku yang sekiranya menarik perhatian (Fadli, 2020). Kegiatan membaca juga dapat disisipkan ke dalam aktivitas yang dilakukan sehari-hari. Dengan tanpa sadar, anak-anak pada akhirnya akan terbiasa dan menerapkan budaya membaca.
Membaca di usia dini dapat mengasah daya ingat dan imajinasi anak. Ditambah lagi, tidaklah sulit menemukan media untuk belajar di zaman sekarang yang mana media sosial menjadi sumber bagi orang-orang dalam mencari berita dan informasi baru. Bagaikan menyelami dunia melalui tulisan, membaca memperkaya imajinasi seseorang dengan menciptakan gambaran dan rasa ingin tahu terhadap hal-hal yang baru.
ADVERTISEMENT
Dengan membaca, seseorang dapat memperoleh informasi atau ilmu pengetahuan lebih banyak dari apa yang mungkin didapatkannya dari mulut ke mulut. Kebiasaan membaca memberi potensi yang sangat besar bagi seseorang untuk memperdalam ilmu. Hal tersebut terjadi karena ia dapat memetik sebuah pembelajaran, baik secara sadar maupun tidak sadar, setiap kali ia membaca. Selain itu, membaca memungkinkan seseorang untuk dapat melihat dan merasakan apa yang dibaca melalui imajinasinya. Dengan begitu, membaca merupakan kunci untuk memperoleh pengalaman dan berkah atas ilmu pengetahuan.
Referensi:
Whisnu Pradana. (2021). Kasus Anak Kecanduan Gadget di Jabar, Belasan Rawat Jalan-Ada yang Meninggal. News.detik.com
Rizal Fadli. (2020). Tips untuk Membiasakan Anak Rajin Membaca. Halodoc.com.