Konten dari Pengguna

Hari Raya Idul Fitri, Wajibkah Memberikan THR?

Nitha
Hi ! I'm a student of Senior High School from SMA Citra Berkat.
30 Januari 2025 22:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nitha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
AI : Ibadaha Hari Raya Islam
zoom-in-whitePerbesar
AI : Ibadaha Hari Raya Islam
ADVERTISEMENT
Idul Fitri merupakan hari raya bagi umat islam yang menandakan berakhirnya waktu puasa Ramadhan. Kata Idul Fitri merupakan kata yang di ambil dari bahasa arab yaitu, "Id" yang memiliki arti hari raya dan "Fitri" yang berarti suci.
ADVERTISEMENT
Awal mula perayaan Idul Fitri, belum ada yang nama nya memberikan THR (Tunjangan Hari Raya). Pemberian THR pertama kali dilakukan pada awal 1950-an. Pencetus adanya pembagian THR saat hari raya adalah Soekirman Wirjosandjojo yang saat itu menjabat sebagai perdana menteri.
Kebijakan memberikan THR awalnya di ciptakan dengan tujuan untuk meningkatkan kemakmuran negara yang diberikan hanya kepada pekerja buruh atau PNS. Perlahan-lahan, memberikan THR bukan hanya diberikan kepada para pekerja saja. Pada tahun 1961, surat edaran yang awalnya hanya sebagai himbauan kemudian berubah menjadi kebijakan menteri. Hal ini mewajibkan perusahaan untuk memberikan hadiah lebaran kepada seluruh pekerja.
Di tahun 1994, menteri ketenagakerjaan kembali mengeluarkan peraturan baru. Peraturan ini mengubah "Hadiah Lebaran" menjadi "Tunjangan Hari raya" atau yang kita kenal sekarang sebagai THR.
ADVERTISEMENT
Lantas, apakah wajib memberikan THR saat perayaan Idul Fitri? jawabannya adalah tidak. Karena awal mulanya THR bukan merupakan hal wajib dilakukan oleh seluruh umat yang merayakan. Namun seiring berjalannya waktu, banyak orang yang menjadikan THR sebagai bentuk berbagi kasih dan keperdulian terhadap sesama.
Memberikan THR juga disimbolkan sebagai bentuk meningkatkan rasa kebersamaan dan kedermawanan. Maka dari itu, berbagi THR saat Idul Fitri pada masa sekarang banyak dilakukan oleh orang-orang sebagai bentuk perduli kepada sesama.