Piala Dunia 2022 Tetap Seru, Kok!

Ilustrasi perhelatan piala dunia 2022

Piala dunia 2022 di Qatar sudah masuk babak penyisihan. Setelah melewati fase grup, 16 negara terbaik sudah mengamankan tiket masuk babak penyisihan. Dilansir dari Panditfootball.com, ada 120 gol tercipta selama fase grup berlangsung lewat pertandingan-pertandingan yang seru dan unpredictable, seperti pertandingan Jepang vs Jerman, Korea Selatan vs Portugal, Argentina vs Arab Saudi, dan masih banyak lagi.

Salah satu hal yang paling seru dan menarik adalah banyaknya negara perwakilan AFC (Federasi Sepakbola Asia), seperti Jepang, Korea Selatan, dan Australia lolos ke babak penyisihan. Jepang berhasil lolos sebagai juara grup “neraka” yang berisikan Spanyol, Jerman, dan Kosta Rika. Hebatnya, Jepang bisa mengalahkan Spanyol dan Jerman dengan skor yang sama 2-1. Australia dan Korea Selatan berhasil lolos ke babak penyisihan lewat status runner up grup masing-masing. Australia di grup D berhasil lolos menemani Perancis yang menjadi juara grup. Di sisi lain, Korea Selatan lolos dramatis setelah berhasil mengalahkan Portugal 2-1 di pertandingan akhir grup H. Meskipun poinnya sama dengan Uruguay, Korea Selatan unggul secara produktivitas gol. Alhasil, Uruguay yang diunggulkan pun harus pulang kampung lebih duluan.

Cerita di atas merupakan salah satu cerita menarik yang terjadi dalam Piala Dunia 2022 di Qatar. Meskipun awalnya Piala Dunia 2022 di Qatar sempat dipandang sebelah mata, pertandingan-pertandingan yang tersaji cukup membuat banyak penonton takjub, seperti keberhasilan negara-engara wakil AFC yang awalnya tidak diprediksi bakal lolos ke babak penyisihan. Di sisi lain, negara-negara wakil UEFA yang diunggulkan harus pulang kampung duluan, seperti Jerman dan Belgia.

Ada beberapa alasan Piala Dunia 2022 di Qatar sering dianggap sebelah mata oleh banyak negara menurut Ainur Rohman, Editor Jawapos.com, saat menjadi narasumber di Space Tempo Institute (25/11). Alasan-alasan ini tentunya tidak membuat Qatar patah semangat sebagai tuan rumah dalam melayani para tamunya.

Pertama, pelaksanaan piala dunia di tengah-tengah berlangsungnya liga-liga sepak bola domestik. Umumnya, piala dunia dilaksanakan ketika liga-liga domestik sudah selesai pada pertengahan tahun dan bukan akhir tahun. Pelaksanaan yang dilakukan pada akhir tahun ternyata agar suhu saat pertandingan berlangsung tidak terlalu panas.

Kedua, kontroversi pemilihan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022. Ada banyak isu negatif yang terjadi setelah Qatar terpilih menjadi tuan rumah saat rapat komite eksekutif FIFA pada 2010, seperti Qatar menyuap orang-orang FIFA agar memilih Qatar sebagai menjadi tuan rumah piala dunia. Alhasil, isu itu pun terkonfirmasi sebagai fakta setelah Sepp Blatter dan Michel Platini menjadi tersangka kasus korupsi. Namun, hal ini tidak membuat status tuan rumah Qatar dicabut oleh FIFA. Terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah juga membuat Qatar tidak dipandang lagi sebelah mata di kawasan Timur Tengah.

Ketiga, ketatnya aturan islam yang diberlakukan oleh Qatar selama Piala Dunia 2022 berlangsung. Bedanya budaya orang-orang barat dan Qatar membuat terjadinya sedikit “pergesekan”. Pergesekan ini terjadi karena orang-orang barat ingin kebiasaan mereka diterima oleh Qatar sebagai tuan rumah, seperti meminum minuman keras dan praktik LGBT dibolehkan. Namun, hal-hal tersebut yang berbenturan dengan aturan islam tentunya dilarang oleh Qatar. Hal ini pun mendapatkan tanggapan kontra dari banyak penonton yang mayoritas berasal dari negara yang membolehkan minum minuman keras dan praktik LGBT.

Memang, Qatar sendiri mempunyai ambisi untuk memperkuat geopolitiknya di kawasan Timur Tengah dengan menunggangi sepak bola secara sekilas. Namun, hal itu tetap tidak membuat Piala Dunia 2022 kurang menarik. Banyaknya kejutan yang terjadi dalam pertandingan Piala Dunia 2022 membuat Piala Dunia Qatar ini tetap menarik untuk dilihat hingga akhir nanti.

Jadi, siapa jagoan kamu di piala dunia edisi kali ini?