Sebagian Masyarakat Indonesia “Takut” Ikut Acara Buka Puasa Bersama

Nizar Fachri
Mahasiswa Jurnalistik Fikom Unpad
Konten dari Pengguna
22 Juni 2022 17:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nizar Fachri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bukber di kantor. Sumber: dokumentasi pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Bukber di kantor. Sumber: dokumentasi pribadi

Definisi Bukber Secara Fundamental

ADVERTISEMENT
Buka bersama (bukber) merupakan salah satu ritual yang biasa dilakukan pada Bulan Ramadan saat umat Islam berpuasa sebulan penuh. Bukber ini bisa dilakukan untuk kumpul bareng dengan teman-teman yang sudah lama tidak bertemu. Singkatnya, bukber juga bisa disebut acara bertemu dengan teman yang sudah jarang bertemu.
ADVERTISEMENT
Acara bukber seringnya sudah direncanakan oleh seseorang yang ingin sekali teman-temannya berkumpul lagi setelah lama tidak bertemu. Bukber diawali dengan obrolan hangat layaknya sahabat yang baru bertemu lagi, lalu dilanjutkan makan-makan saat buka puasa pada saat magrib. Terakhir, bukber diakhiri dengan obrolan kumpulan orang-orang yang ada di acara tersebut tentang berbagai hal.

Bukber Biasanya Sering Menjadi Tempat Pamer

Sejatinya, bukber memberikan banyak manfaat untuk silaturahmi dengan sahabat yang sudah jarang bertemu sehingga bisa bertukar koneksi atau mungkin “kecipratan” proyek besar.
Namun, tidak semua bukber menurut sebagian masyarakat Indonesia bisa berjalan, seperti itu. Bahkan, beberapa orang menganggap bukber hanyalah tempat pamer atau ajang menceritakan kekayaan yang dimilikinya. Salah satu contohnya cuitan seorang netizen di sini.
Salah satu cuitan netizen di Twitter tentang bukber. Sumber: Twitter @yaellahboy
“Menurut gua, dia overthinking aja soalnya kadang orang tanya karir/keadaan sekarang itu niatnya mau bantu/dia punya jalan biar temennya juga sukses,” pungkas Galang, orang yang tidak pernah absen acara bukber setiap bulan Puasa.
ADVERTISEMENT
Ajang pamer tersebut ternyata tidak baik untuk orang yang memiliki rasa iri yang berlebihan. Mereka beralasan keadaan tersebut bisa membuat mereka insecure atau merasa tertinggal dengan pencapaian teman-temannya yang sudah sukses. Hal ini membuat mereka kadang malas atau takut untuk ikut acara bukber dengan teman-temannya.

Ikut Bukber Bersama Orang-Orang yang Membuat Nyaman

Sebagian orang menilai juga bukber menjadi acara yang menyenangkan jika dihadiri oleh orang-orang yang membuat diri kita nyaman. Jadi, tidak ada iri atau perasaan negatif saat berkumpul nanti. Acara bukber pun dapat menjadi berkah untuk kita yang terus menjaga silaturahmi.
Kita juga harus bisa menjaga hati dan pikiran untuk tetap berpikir positif. Orang mungkin bisa pamer dengan apa pun yang ia miliki. Namun, kita harus tetap menjaga pikiran dan hati agar tidak iri dan fokus dengan progres yang sedang dilakukan saat ini.
ADVERTISEMENT
Ada satu pesan terakhir untuk kamu yang masih takut/males ikut bukber.
“Bukber mah, bukber aja. Kalo gamau ikut, yaudah,” tegas Galang yang kadang kesal dengan orang yang susah diajak kumpul bareng.