Konten dari Pengguna

Perawatan Paliatif sebagai Pendekatan Holistik bagi Penderita Kanker

Niken Dwi Astuti
Mahasiswa S1 Ilmu Keperawatan, Universitas Jember
26 November 2024 18:15 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Niken Dwi Astuti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Perawatan Paliatif pada Penderita Kanker (Sumber: https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perawatan Paliatif pada Penderita Kanker (Sumber: https://pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
Kanker adalah salah satu penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian terbesar di dunia. Diperkirakan jumlah kematian akibat kanker akan terus meningkat, mencapai lebih dari 13,1 juta jiwa pada tahun 2030. Di Indonesia, jumlah kematian akibat kanker tercatat sebanyak 234.511 orang (Anwar, 2024). Dengan banyaknya jumlah kematian akibat kanker, sangat penting untuk mengintegrasikan perawatan paliatif sebagai pendekatan holistik untuk mengurangi penderitaan dan meningkatkan kualitas hidup pasien kanker.
ADVERTISEMENT
Apa itu Kanker?
Kanker adalah penyakit yang bermula dari perubahan sel-sel abnormal akibat mutasi genetik pada DNA. Sel-sel tersebut tumbuh tidak terkendali membentuk jaringan abnormal yang cepat berkembang dan dapat menyebar ke berbagai organ tubuh (metastasis) yang menyebabkan kerusakan fungsi jaringan bahkan dapat menyebabkan kematian (Sari & Nurafriani, 2024). Kanker dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor genetik, faktor karsinogen (bahan kimia, radiasi, virus, hormon, iritasi kronis), serta faktor gaya hidup (merokok, pola makan yang tidak sehat, konsumsi alkohol, dan minimnya aktivitas fisik) (Rahayuwati et al., 2020).
Perawatan Paliatif
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarganya dalam menghadapi penyakit yang mengancam jiwa, melalui upaya pencegahan dan pengendalian penderitaan dengan identifikasi, penilaian dini, penanganan nyeri, dan penanganan masalah lainnya termasuk fisik, psikologis, sosial, dan spiritual. Perawatan paliatif diberikan kepada pasien dengan penyakit progresif sejak diagnosa ditegakkan hingga akhir hayat, baik fisik, psikologis, sosial, dan spiritual sehingga pasien dapat menghadapi kematian secara berkualitas dan bermartabat (Hurai et al., 2024). Peran perawat dalam perawatan paliatif yaitu untuk meningkatkan kualitas hidup pasien serta memberikan dukungan yang membantu pasien untuk tetap hidup secara aktif dan optimis hingga akhir hayat mereka (Arna et al., 2024).
ADVERTISEMENT
Perawatan Paliatif pada Penderita Kanker
Kanker adalah penyakit terminal yang memerlukan perawatan jangka panjang sehingga membutuhkan perawatan paliatif untuk mengurangi, mencegah penderitaan, serta meningkatkan kualitas hidup pasien kanker selama menjalani pengobatan (Sunarti et al., 2021). Perawatan paliatif diberikan pada setiap tahap proses perawatan sebagai dukungan tambahan bagi pasien dengan stadium kanker apa pun. Perawatan paliatif dilakukan sejak pasien didiagnosa kanker, dalam program pengobatan, perawatan lanjutan, dan akhir kehidupan pasien (end of life). Fokus utama dari perawatan paliatif pada pasien kanker adalah memenuhi kebutuhan pasien dan keluarganya secara holistik, termasuk dukungan fisik, psikologis, sosial, dan spiritual. Perawatan paliatif ini tidak berakhir setelah pasien meninggal, namun berlanjut dengan memberikan dukungan kepada anggota keluarga yang sedang berduka (Firmana & Anina, 2024).
ADVERTISEMENT
Tujuan Perawatan Paliatif pada Penderita Kanker
Berikut merupakan tujuan dari perawatan paliatif bagi penderita kanker (Firmana & Anina, 2024):
1. Meringankan gejala dan efek samping.
Perawatan paliatif bertujuan untuk mencegah, mengelola, dan mengurangi ketidaknyamanan yang timbul akibat gejala fisik dan emosional penyakit kanker, serta efek samping dari pengobatan kanker seperti kemoterapi, terapi radiasi, dan pembedahan.
Gejala fisik kanker seperti nyeri, kelelahan, kesulitan bernapas, dan penurunan berat badan, dapat berbeda-beda pada setiap individu. Tim perawatan paliatif akan bekerja sama dengan pasien untuk menentukan cara yang terbaik dalam mengelola gejala fisik serta mengurangi efek samping dari pengobatan, seperti mual, muntah, diare, dan hilangnya nafsu makan (anoreksia). Selain gejala fisik, proses diagnosis dan pengobatan kanker sering kali memunculkan masalah emosional seperti rasa takut, depresi, kecemasan, dan stres yang dapat berdampak pada kehidupan sehari-hari pasien. Spesialis onkologi dan perawat paliatif dapat membantu dan mengarahkan pasien ke berbagai sumber dukungan emosional dan sosial.
ADVERTISEMENT
Terapi kombinasi juga dapat diterapkan untuk meredakan gejala fisik dan mengurangi efek samping pengobatan kanker. Terapi ini terdiri dari obat, terapi fisik, teknik relaksasi, pijat, akupunktur, konseling gizi, serta program latihan fisik.
2. Memberikan dukungan untuk keluarga, teman, dan caregivers.
Perubahan gaya hidup dan tekanan emosional akibat penyakit kanker dan perawatannya juga berdampak besar pada keluarga, teman, dan caregivers. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa caregivers memiliki risiko lebih tinggi mengalami depresi. Spesialis perawatan paliatif dilatih untuk mendukung kebutuhan caregivers dan keluarga serta membantu mereka dalam mengatasi stres dan nyeri emosional yang mereka rasakan.
3. Mengatasi pertanyaan atau kekhawatiran spiritual.
Penyakit kanker dapat memengaruhi pemahaman pasien dan keluarganya tentang makna hidup. Beberapa pasien dapat menerima dan meyakini adanya penyakit kanker, sementara beberapa pasien yang lain meragukan keyakinannya dan berusaha untuk memahami mengapa mereka menderita kanker. Ahli perawatan paliatif dapat membantu mengeksplorasi keyakinan dan nilai-nilai yang dipegang pasien dan keluarganya. Sehingga pasien dapat merasa damai atau menemukan titik penerimaan yang sesuai dengan kondisi mereka. Tim perawatan paliatif juga dapat mengarahkan pasien ke sumber daya yang mendukung mereka dalam mengeksplorasi keyakinan atau pandangan spiritual. Banyak rumah sakit dan pusat kanker menyediakan layanan pemuka agama atau rohaniawan yang siap memberikan dukungan spiritual bagi pasien maupun keluarga pasien.
ADVERTISEMENT
4. Mengatasi masalah finasial dan ekonomi.
Dampak keuangan sering kali menjadi sumber utama stres dan kecemasan bagi pasien kanker dan keluarganya. Dalam beberapa kasus, masalah biaya menjadi alasan utama mengapa pasien tidak dapat melanjutkan atau menyelesaikan perawatan kanker mereka. Anggota tim perawatan paliatif dapat membantu pasien memahami estimasi biaya pengobatan serta mencari solusi untuk mengatasi kendala ekonomi agar pasien tetap mendapatkan perawatan terbaik.
Asuransi kesehatan baik yang dikelola oleh swasta maupun pemerintah dapat membantu mengurangi beban biaya perawatan bagi pasien kanker. Dengan memanfaatkan asuransi yang dimiliki, pasien dapat memperoleh manfaat untuk mendukung proses perawatannya. Jika pasien memiliki asuransi kesehatan jangka panjang, hal ini juga dapat memberikan dukungan dalam menjalani perawatan paliatif.
ADVERTISEMENT
Perawatan Paliatif pada Keluarga Pasien
Keluarga memegang peranan penting dalam perawatan pasien kanker, namun mereka juga menghadapi berbagai perubahan dalam kehidupan mereka. Keluarga sering merasa kewalahan dengan tanggung jawab tambahan dan kesulitan merawat anggota keluarga yang sakit (pasien kanker), sementara harus tetap mengurus pekerjaan dan merawat anggota keluarga lainnya (Firmana & Anina, 2024).
Rasa cemas, takut, stres, serta ketidakpastian tentang cara membantu pasien dengan kondisi medis, ditambah dengan kurangnya dukungan sosial, sering terjadi dalam keluarga pasien kanker. Kondisi ini dapat membahayakan kesehatan keluarga itu sendiri. Perawatan paliatif dapat memberikan bantuan bagi keluarga dalam mengatasi tantangan yang mereka hadapi dan memberikan dukungan yang diperlukan (Firmana & Anina, 2024).
Daftar Pustaka
Anwar, S. (2024). Peningkatan Pengetahuan Pelayanan Paliatif Kanker Tenaga Kesehatan Melalui Program Pelatihan Paliatif Kanker Di Bbpk Makassar. Health Andragogi, 4(1), 47-52.
ADVERTISEMENT
Arna, Y. D., S. Endah, Widyawati, M. Lombogia, G. Rahmatulloh, M. E. Putri, A. R. B. Gilo, T. Wahyudi, W. K. Priliana, Armina, Y. Rizka, T. Suprapti, I. I. Sari, L. Widarti, L. P. Fibriana, & S. Amin. 2024. Bunga Rampai Keperawatan Paliative. Cilacap: PT Media Pustaka Indo.
Firmana, D., & H. N. Anina. 2024. Perawatan Paliatif pada Pasien Kanker. Jakarta Selatan: Penerbit Salemba Medika.
Hurai, R., R. D. Laksono, E. Rokhmiati, D. Febriana, D. Fitriyanti, S. Natalia, Y. N. Fithriyyah, I. P. Sari, T. T. Ismiati, & R. Widhawati. 2024. Buku Ajar Keperawatan Paliatif. Jambi: PT Sonpedia Publishing Indonesia.
Rahayuwati, L., Rizal, I. A., Pahria, T., Lukman, M., & Juniarti, N. (2020). Pendidikan kesehatan tentang pencegahan penyakit kanker dan menjaga kualitas kesehatan. Media Karya Kesehatan, 3(1), 59-69.
ADVERTISEMENT
Sari, I. W. W., & Nurafriani, F. (2024). Status Nutrisi Pasien Kanker yang Menjalani Kemoterapi di Yogyakarta. Jurnal Keperawatan, 16(2), 661-670. https://doi.org/10.32583/keperawatan.v16i2.1740
Sunarti, S., Rita, R., Ester, S., Zebua, D., & Almira, V. (2021). Melaksanakan Pelatihan Perawatan Paliatif Pada Pasien Kanker Di Kelurahan Sei Agul. Mitra Keperawatan dan Kebidanan Prima, 3(3).