Politik Luar Negeri Melalui Strategi Gastrodiplomasi

Pinadha Maheswari
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang
Konten dari Pengguna
28 Maret 2023 19:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pinadha Maheswari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi makanan khas Bali. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makanan khas Bali. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Agar suatu negara dapat diakui kedaulatannya, kita mengenal empat syarat terbentuknya sebuah negara, diantaranya terdapat penduduk, terdapat wilayah yang pasti, memiliki pemerintahan yang berdaulat, kemampuan untuk menjalin hubungan dengan negara lain. Pada syarat tersebut, menjalin hubungan internasional menjadi kewajiban yang harus dilakukan suatu negara apabila telah terbentuk.
ADVERTISEMENT
Fungsi utama jalinan tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar yang tidak dapat dihasilkan oleh suatu negara, sehingga memerlukan negara lain untuk memenuhinya. Selain itu juga, hubungan internasional dibangun untuk meminimalisir konflik serta menciptakan perdamaian antar negara.
Hubungan internasional memberikan ruang pada pelaksanaan politik luar negeri dimana terbentuknya kebijakan luar negeri guna mempertahankan dan meningkatkan hubungan antar negara. Dalam peranan tersebut diplomasi menjadi strategi dalam mengoptimalisasi kebijakan politik luar negeri. Diplomasi bertujuan untuk menjaga kepentingan nasional, kepentingan politik, dan integritas teritorial. Di dalam diplomasi terdapat negosiasi, kesepakatan perdagangan, menangani perselisihan, diskusi masalah, dan penerapan kebijakan baru.
Diplomasi dibutuhkan dalam pelaksanaan politik luar negeri karena dapat menjadi jalan penyelesaian terhadap perbedaan kepentingan yang ada dari tiap negara yang saling menjalin hubungan. Oleh sebab itu, diplomasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah gastrodiplomasi.
ADVERTISEMENT
Gastrodiplomasi merupakan strategi yang digunakan oleh Indonesia dalam memperkenalkan kuliner Indonesia kepada negara-negara lain. Hal ini termasuk ke dalam soft power diplomacy yang menjadi bentuk diplomasi melalui unsur seni dan budaya, seperti makanan, tarian, kerajinan, sastra, dan lain-lain.
Indonesia memiliki julukan Mother of Spices dikarenakan banyaknya jenis rempah-rempah yang dapat ditemukan, tidak heran kuliner menjadi dorongan untuk mempromosikan secara intensif yang tujuannya adalah membentuk brand power untuk membangun reputasi Indonesia di mancanegara.
Gastrodiplomasi yang dilakukan Indonesia diawali dengan penyelenggaraan festival budaya yang menghadirkan kuliner sebagai sarana pertukaran budaya, hingga akhirnya Co-Branding Diaspora Restaurant terbentuk menjadi program yang mendukung gastrodiplomasi terhadap makanan Indonesia yang kemudian menggandeng lebih dari 100 restoran Indonesia milik diaspora di Eropa, Amerika, Australia, Timur Tengah, ASEAN, China, dan Asia Timur. Restoran mitra tersebut dapat menaikkan value melalui kekuatan national branding "Wonderful Indonesia" dalam program ini.
ADVERTISEMENT
Seperti diplomasi yang telah dilakukan oleh Dubes RI untuk Australia, Y. Kristiarto S. Legowo melalui kegiatan yang bertajuk ‘A Taste of Indonesia’. Penyelenggara kegiatan ini adalah Australia-Indonesia Parliamentary Friendship Group (AIPFG) dan Australia-Indonesia Bussiness Chapter Australia Capital Territory (AIBC-ACT) di Gedung Parlemen Australia pada 20 Agustus 2018 lalu. Gastrodiplomasi ini membawa Rendang, Sate Ayam bersama lontongnya dan Risoles kepada para pebisnis, politisi, hingga mahasiswa Australia.
Misi ini mengupayakan pada peningkatan perekonomian Indonesia karena adanya peranan pemerintah dalam menyelenggarakan kebijakan politik luar negeri dalam mendukung program dari strategi gastrodiplomasi. Dengan dikenalnya keunikan kuliner Indonesia akan berpotensi untuk meningkatkan citra Indonesia di publik, sehingga dapat menarik turis mancanegara agar berkunjung ke Indonesia yang kemudian berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
ADVERTISEMENT