Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Mewujudkan Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan: Tantangan dan Tujuan SDGs Ke-3
23 Februari 2025 10:19 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Noel Manurung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Salah satu tujuan utama dalam Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan adalah mencapai Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan (SDGs Ke-3). Tujuan ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kesehatan fisik individu, tetapi juga mencakup kesejahteraan secara menyeluruh, baik itu mental, sosial, maupun emosional. Dalam konteks Indonesia, pencapaian SDGs Ke-3 menjadi sangat penting mengingat tantangan besar yang dihadapi dalam bidang kesehatan, seperti tingginya angka penyakit tidak menular, masalah kesehatan ibu dan anak, serta akses yang terbatas terhadap pelayanan kesehatan di beberapa daerah.
ADVERTISEMENT
1. Peningkatan Akses Kesehatan untuk Semua
Salah satu target utama dari SDGs Ke-3 adalah memastikan bahwa setiap orang, tanpa terkecuali, memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Di Indonesia, ketimpangan akses kesehatan masih menjadi masalah besar, terutama di daerah terpencil dan kawasan dengan penduduk yang padat. Menurut data Kementerian Kesehatan, meskipun infrastruktur kesehatan terus berkembang, namun penyebaran fasilitas kesehatan masih tidak merata. Oleh karena itu, penting untuk terus mengembangkan program jaminan kesehatan nasional (JKN) yang dapat memberikan layanan kesehatan yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
2. Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak Menular
Salah satu aspek krusial dari SDGs Ke-3 adalah penurunan angka kematian yang disebabkan oleh penyakit menular dan tidak menular. Di Indonesia, penyakit menular seperti tuberculosis, HIV/AIDS, serta penyakit tropis lainnya masih menjadi penyebab utama kematian, terutama di daerah yang kurang terjangkau fasilitas kesehatan. Sementara itu, penyakit tidak menular, seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker, semakin meningkat seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia telah mengimplementasikan berbagai program kesehatan, seperti vaksinasi, penyuluhan pola hidup sehat, serta kampanye pengendalian penyakit tidak menular. Namun, upaya ini memerlukan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mencapai hasil yang optimal.
3. Kesehatan Mental dan Kesejahteraan
Aspek kesehatan mental juga menjadi bagian integral dari SDGs Ke-3 yang tidak boleh diabaikan. Peningkatan kesadaran mengenai pentingnya kesehatan mental kini semakin mendapat perhatian. Di Indonesia, meskipun ada kemajuan dalam penyediaan layanan kesehatan mental, stigma sosial terhadap gangguan mental masih tinggi. Oleh karena itu, penting untuk mengedukasi masyarakat agar lebih menerima dan memahami bahwa gangguan mental adalah masalah kesehatan yang sama pentingnya dengan gangguan fisik.
Selain itu, kesejahteraan sosial dan emosional juga menjadi perhatian dalam SDGs Ke-3. Faktor-faktor seperti pendidikan, ketahanan sosial, dan pengentasan kemiskinan sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, mencapai SDGs Ke-3 tidak hanya membutuhkan sistem kesehatan yang baik, tetapi juga pembenahan dalam berbagai sektor kehidupan yang saling terkait.
ADVERTISEMENT
4. Peran Teknologi dalam Meningkatkan Kesehatan
Perkembangan teknologi juga memainkan peran penting dalam mendukung tercapainya SDGs Ke-3. Telemedicine dan aplikasi kesehatan menjadi solusi yang semakin banyak digunakan, terutama di daerah yang sulit dijangkau oleh tenaga medis. Penggunaan teknologi informasi dalam sistem kesehatan dapat mempercepat diagnosis, memudahkan pemantauan kesehatan pasien, serta mengoptimalkan distribusi obat dan alat medis.
Namun, tantangan terbesar adalah memastikan bahwa teknologi ini dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang tinggal di wilayah terpencil. Oleh karena itu, pemerataan akses terhadap teknologi dan peningkatan keterampilan digital menjadi hal yang penting dalam mendukung pencapaian SDGs Ke-3.
Kesimpulan
SDGs Ke-3, yang menargetkan kesehatan yang baik dan kesejahteraan untuk semua, merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan berkelanjutan. Di Indonesia, meskipun berbagai upaya telah dilakukan, masih banyak tantangan yang harus dihadapi, mulai dari ketimpangan akses layanan kesehatan hingga peningkatan kesadaran mengenai kesehatan mental. Oleh karena itu, pencapaian tujuan ini memerlukan kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Dengan upaya yang berkelanjutan dan kolaboratif, diharapkan Indonesia dapat mencapai SDGs Ke-3 dan mewujudkan masyarakat yang sehat, sejahtera, dan produktif pada tahun 2030.
ADVERTISEMENT