Konten dari Pengguna

Tanggapan Kritis Mengenai Gunung Tertua di Indonesia, Gunung Rinjani

Noel Manurung
Siswa SMA - Sekolah Citra Berkat - Citra Raya - Tangerang
21 Februari 2025 19:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Noel Manurung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Photo by mystery  life: https://www.pexels.com/photo/aerial-view-of-mount-rinjani-crater-lake-indonesia-28939798/
zoom-in-whitePerbesar
Photo by mystery life: https://www.pexels.com/photo/aerial-view-of-mount-rinjani-crater-lake-indonesia-28939798/
ADVERTISEMENT
Gunung Rinjani, sebagai gunung tertua di Indonesia, memiliki banyak daya tarik, baik dari segi geologi, ekosistem, maupun nilai budaya. Namun, di balik keindahan yang ditawarkan, ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan, baik dari sisi pelestarian lingkungan maupun pengelolaan pariwisata.
ADVERTISEMENT
Sebagai gunung tertua, Rinjani memiliki sejarah geologis yang sangat panjang, dengan proses terbentuknya yang diperkirakan sudah berlangsung sekitar 2 juta tahun. Keberadaan Gunung Rinjani sangat penting dalam menjaga keseimbangan alam dan keanekaragaman hayati. Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) adalah rumah bagi berbagai flora dan fauna endemik yang tidak ditemukan di tempat lain. Namun, tantangan terbesar saat ini adalah masalah pengelolaan wisata yang terus berkembang. Meskipun pariwisata menjadi salah satu sektor pendorong perekonomian di Lombok, jumlah pendaki yang terus meningkat berisiko merusak ekosistem sensitif yang ada di gunung ini.
Salah satu masalah utama adalah pengelolaan sampah yang masih kurang optimal. Pendaki yang datang dari berbagai daerah kadang tidak memiliki kesadaran penuh tentang pentingnya menjaga kebersihan alam. Sampah plastik dan sampah lainnya sering ditemukan di sekitar jalur pendakian, yang tentu saja dapat merusak lingkungan sekitar. Selain itu, adanya pembukaan jalur pendakian baru tanpa memperhatikan kelestarian ekosistem dapat berpotensi merusak habitat asli flora dan fauna.
ADVERTISEMENT
Pentingnya pendidikan lingkungan bagi pendaki dan pengunjung Gunung Rinjani harus menjadi fokus utama dalam upaya pelestarian. Pemerintah, dalam hal ini Taman Nasional Gunung Rinjani, perlu lebih tegas dalam mengatur jumlah pendaki serta mengawasi kegiatan di area sekitar gunung. Pembatasan jumlah pendaki per hari dan penegakan hukum terhadap pelanggaran lingkungan dapat menjadi langkah yang efektif untuk menjaga kelestarian alam Gunung Rinjani.
Opini saya, meskipun Gunung Rinjani adalah destinasi yang sangat bernilai bagi Indonesia dari segi pariwisata dan keanekaragaman hayati, pengelolaan yang tidak hati-hati dapat merusak potensi tersebut. Keberlanjutan pariwisata harus selalu diimbangi dengan pelestarian alam yang menyeluruh. Upaya-upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga gunung ini harus menjadi prioritas agar Gunung Rinjani tetap dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
ADVERTISEMENT
Fakta yang mendukung pendapat ini adalah peningkatan jumlah pendaki yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, sementara di sisi lain, laporan tentang sampah dan kerusakan alam di Gunung Rinjani juga semakin mengkhawatirkan. Oleh karena itu, kebijakan yang bijaksana dan lebih tegas dalam pengelolaan pariwisata sangat diperlukan untuk menjaga agar Gunung Rinjani tetap menjadi kebanggaan Indonesia tanpa merusak ekosistemnya.