Konten dari Pengguna

Mendidik Anak pada Zaman Sekarang

Noer Zulfajauhariyah
Mahasiswi Hukum Keluarga UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7 November 2022 21:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Noer Zulfajauhariyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
source image : pexels.com/Pavel Danilyuk
zoom-in-whitePerbesar
source image : pexels.com/Pavel Danilyuk
ADVERTISEMENT
Anak pada zaman sekarang dan dahulu sangat berbeda. Anak zaman sekarang lebih cenderung berpikir lebih kritis. Apalagi zaman sekarang sudah canggih. Oleh karena itu, sebagai orang tua arus mendidik anaknya dengan benar. Mendidik anak dengan benar bukan berarti orang tua selalu menuntut kemauannya, agar anak patuh terhadap orang tuanya. Sebagai orang tua seharusnya membiarkan anaknya tumbuh dengan caranya sendiri, tetapi tetap dipantau dengan baik.
ADVERTISEMENT
Zaman sekarang banyak orang tua yang mendidik anaknya dengan cara yang salah. Contohnya, orang tua selalu memaksa agar anaknya selalu menuruti permintaannya untuk melakukan atau memilih sesuatu, tanpa bertanya dahulu terhadap anaknya apakah dia mampu atau tidak. Orang tua sekarang kebanyakan mendidik anaknya dengan cara yang keras, sehingga membuat anak merasa tertekan dan dia tidak dapat untuk mencurahkan isi hatinya kepada orang tuanya. Kebanyakan orang tua sekarang tidak mau mengerti apa yang diinginkan anaknya. Padahal sebagai orang tua seharusnya bisa menjadi tempat cerita seorang anak agar orang tua mengetahui kegiatan seorang anak.
Sebagai orang tua yang baik sebaiknya menerapkan hal-hal berikut untuk mendidik anak zaman sekarang dengan benar :
ADVERTISEMENT
1. Menjaga komunikasi antara orang tua dan anak. Komunikasi antar orang tua dan anak itu sangat penting. Jangan sampai anak merasa bahwa ketika berkomunikasi dengan orang tua itu tidak ada manfaat yang didapat. Seharusnya sebagai orang tua harus menjadi tempat cerita bagi seorang anaknya.
2. Orang tua mau mendengarkan kemauan seorang anak. Maksudnya, orang tua tidak harus memaksa anaknya untuk melakukan hal yang mereka inginkan, tetapi sebagai orang tua harus mendengarkan kemauan anaknya agar anak tidak merasa tertekan. Karena sekarang banyak orang tua yang menginginkan anaknya menjadi anak yang pintar. Padahal tidak semua anak bisa menjadi pintar, tetapi setiap anak memiliki kelebihan masing-masing.
3. Memberikan peluang terhadap anak untuk melakukan hal yang mereka minati. Hal ini akan membantu pertumbuhan anak menjadi lebih baik. Ketika seorang anak melakukan hal yang bukan kemauannya sendiri biasanya dia akan merasa sangat tertekan dan akhirnya akan membuat mental anak menjadi rusak. Ketika mental anak sudah rusak maka itu akan menghambat pertumbuhannya.
ADVERTISEMENT
4. Memberi batasan waktu terhadap anak dalam penggunaan gawai. Memberikan batasan waktu di sini bukan berarti orang tua melarang penuh anaknya untuk menggunakan gawai. Karena dalam penggunaan gawai sendiri memiliki manfaat yang besar. Tetapi manfaat di sini bisa diperoleh apabila gawai digunakan dengan baik. Oleh karena itu, orang tua harus memberi batasan waktu seorang anak dalam menggunakan gawai agar seorang anak tidak kecanduan gawai.
5. Orang tua tidak memberikan banyak peraturan terhadap anaknya. Tetapi orang tua lebih memberikan arahan kepada anaknya dengan cara yang lebih baik, seperti memberi arahan mana perbuatan yang baik dan mana perbuatan yang salah. Karena ketika orang tua memberikan banyak peraturan terhadap anaknya, anak tersebut akan lebih berani menentang orang tuanya.
ADVERTISEMENT
6. Orang tua memberikan waktu bermain terhadap anaknya agar anaknya tidak merasa tertekan dan jenuh.
7. Mengawasi pergaulan anak agar tidak terjerumus pada pergaulan yang salah. Karena pada zaman sekarang banyak anak yang masih muda sudah terjerumus pada pergaulan bebas. Oleh karena itu, orang tua harus mengawasi anaknya dengan baik.
8. Memberikan apresiasi terhadap anak ketika anak berhasil mampu mengerjakan sesuatu. Selain memberi apresiasi orang tua juga harus memberikan pujian terhadap anaknya. Dikutip dari kompas.com bahwa memberi pujian terhadap seorang anak akan menumbuhkan sikap percaya diri seorang anak.
9. Melatih anak agar bertanggung jawab atas perbuatan yang mereka kerjakan.
10. Orang tua selalu memperhatikan pendidikan anaknya. Bukan berarti orang tua memaksa agar anaknya menjadi anak yang pintar dalam bidang akademi, atau orang tua menuntut agar anaknya menjadi yang terbaik. Tetapi di sini orang tua cukup mendukung bakat dan minatdari seorang anak. Dalam hal pendidikan ini, dikutip dari detik.com menurut Vera Itabiliana dalam artikel yang ditulis oleh Nada Zetailani bahwa orang tua tidak bisa sepenuhnya menyerahkan pendidikan anaknya terhadap instansi pendidikan, karena peran orang tua juga sangat penting dalam memberikan pendidikan yang akan membantu anaknya menjadi seorang yang sukses.
ADVERTISEMENT
Ketika orang tua mendidik anak dengan benar, maka proses tersebut dapat membantu pertumbuhan anak dengan baik. Oleh karena itu, orang tua agar dapat mendidik anaknya dengan baik maka orang tua harus mengerti seperti apa anaknya dan selalu memberi pengawasan terhadap anaknya agar tidak terjerumus pada pergaulan yang salah. Supaya seorang anak bisa bebas mengembangkan minat bakat mereka sendiri tanpa ada paksaan. Karena ketika seorang anak menjalankan pekerjaan tanpa ada paksaan maka kemungkinan besar dia akan berhasil untuk melakukan hal itu sesuai dengan keinginannya.
Daftar Pustaka
Albertus Adit, 7 Tips Mendidik Anak Usia Dini dengan Tepat, kompas.com, Senin 08 Maret 2022, 12:01 WIB.
Nada Zeitalini Arini, Psikolog Ungkap Pentingnya Peran Orang Tua untuk Pendidikan Anak, detik.com, Selasa, 04 Januari 2022, 18:09 WIB.
ADVERTISEMENT