Musik Papua: Dari Nada Tradisional ke Panggung Dunia

Konten dari Pengguna
19 Juni 2024 14:20 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bagas Wisang Narararya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Infografis perjalanan industri musik Papua (Infografis/Bagas Wisang Narararya)
zoom-in-whitePerbesar
Infografis perjalanan industri musik Papua (Infografis/Bagas Wisang Narararya)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Papua, dengan alamnya yang memukau dan budaya yang kaya, menyimpan talenta musik yang luar biasa. Perjalanan musik di Papua adalah kisah tentang bagaimana nada-nada tradisional yang kaya berevolusi menjadi suara-suara yang mendunia, membawa Papua ke panggung musik nasional dan internasional serta memperkuat upaya pembangunan melalui pengembangan ekonomi kreatif.
ADVERTISEMENT
Sejarah musik di Papua dimulai dari musik tradisional yang dimainkan oleh suku-suku asli. Alat musik seperti tifa (drum khas Papua), pikon (alat musik tiup), dan gua (gong kecil) telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari dan upacara adat. Musik tradisional ini berfungsi sebagai sarana hiburan sekaligus media untuk menyampaikan cerita, legenda, dan nilai-nilai budaya. Melodi dan ritme yang dihasilkan mencerminkan kekayaan alam dan kehidupan masyarakat Papua.
Pada era 1970-an, Papua mulai menunjukkan keberadaannya di kancah musik pop Indonesia. Salah satu grup musik pionir adalah Black Brothers. Dibentuk pada awal 1970-an, Black Brothers memadukan elemen musik rock dan pop dengan sentuhan khas Papua. Lagu-lagu mereka seperti "Saman Doye" dan "Hari Kiamat" menjadi hits besar dan mengangkat nama Papua ke panggung musik nasional. Keberhasilan Black Brothers membuka jalan bagi banyak musisi Papua lainnya untuk mengikutinya.
ADVERTISEMENT
Pada dekade berikutnya, semakin banyak musisi Papua yang muncul dengan berbagai genre musik. Mambesak, grup musik tradisional yang berdiri pada akhir 1970-an, memainkan peran penting dalam pelestarian dan promosi musik tradisional Papua. Dengan menggunakan alat musik tradisional dan lirik yang kaya akan kearifan lokal, Mambesak berhasil menarik perhatian banyak orang dan memperkenalkan kekayaan budaya Papua kepada dunia.
Penyanyi asal Papua Edo Kondologit (Foto ANTARA/Hermanus Prihatna)
Penyanyi solo seperti Edo Kondologit mulai mendapatkan perhatian. Dengan suara khas dan gaya musik yang memadukan unsur-unsur etnik Papua dengan pop dan jazz, Edo membawa warna baru dalam industri musik Indonesia. Lagu-lagu seperti "Aku Papua" menjadi sangat populer dan memperkuat identitas budaya Papua di kancah nasional.
Memasuki milenium baru, industri musik Papua semakin berkembang dengan munculnya generasi baru yang berpartisipasi dalam ajang pencarian bakat nasional. Salah satu nama yang mencuat adalah Nowela Elizabeth Auparay, pemenang Indonesian Idol musim kedelapan pada tahun 2014. Kemenangan Nowela menunjukkan bahwa talenta dari Papua bisa bersaing di panggung nasional, memberikan inspirasi bagi banyak anak muda Papua untuk mengejar impian mereka di dunia musik.
ADVERTISEMENT
Di era digital, musik Papua semakin mudah diakses dan dinikmati oleh audiens yang lebih luas. Platform musik digital dan media sosial memungkinkan musisi Papua untuk mempromosikan karya mereka secara global. Salah satu contoh yang menonjol adalah Fransoa, yang lagunya "Ayo Mama" menjadi viral di media sosial. Keberhasilan Fransoa menunjukkan bagaimana musik Papua dapat diterima dan dihargai oleh berbagai kalangan.
Industri musik tidak hanya berperan dalam melestarikan budaya dan menghasilkan hiburan, tetapi juga memiliki potensi besar untuk menggerakkan roda ekonomi kreatif di Papua. Dengan semakin berkembangnya industri musik, banyak peluang ekonomi yang tercipta, mulai dari produksi musik, konser, festival, hingga merchandise. Para musisi, produser, teknisi suara, dan profesional lainnya dalam industri ini dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung perekonomian lokal.
Ilustrasi konser musik Papua (Ilustrasi/Bagas Wisang Narararya)
Investasi dalam industri musik juga bisa menarik wisatawan ke Papua. Festival musik dan pertunjukan live dapat menjadi daya tarik utama bagi wisatawan domestik dan internasional, yang pada gilirannya akan mendukung sektor pariwisata dan ekonomi lokal. Selain itu, kolaborasi antara musisi Papua dengan seniman dari daerah lain atau internasional dapat memperluas jaringan dan peluang pemasaran, serta meningkatkan profil Papua di kancah global.
ADVERTISEMENT
Meskipun telah banyak pencapaian, industri musik di Papua masih menghadapi berbagai tantangan. Kurangnya fasilitas dan dukungan untuk pengembangan bakat, serta keterbatasan akses ke pasar musik nasional dan internasional, menjadi beberapa hambatan yang perlu diatasi. Namun, dengan semakin banyaknya perhatian dan dukungan dari berbagai pihak, masa depan musik Papua terlihat semakin cerah.
Mengembangkan dan mendukung industri musik di Papua penting tidak hanya untuk menghasilkan bintang-bintang baru tetapi juga untuk melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya yang dimiliki. Setiap nada, setiap lagu, dan setiap penampilan adalah cerminan dari warisan budaya Papua yang kaya dan harus terus dijaga serta dikembangkan.
Perjalanan sejarah perkembangan industri musik di Papua adalah cerita tentang evolusi dan adaptasi. Dari nada-nada tradisional yang kaya hingga suara-suara yang mendunia, musik Papua terus berkembang dan menunjukkan potensinya. Dengan dukungan yang tepat, talenta-talenta dari Papua dapat terus bersinar dan membawa nama baik tanah kelahiran mereka ke panggung dunia. Papua, dengan segala kekayaan budayanya, memiliki banyak cerita yang perlu disuarakan dan diapresiasi, serta memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi kreatif di Indonesia.
ADVERTISEMENT