Konten dari Pengguna

Bandungrejo Bergema! Tradisi Saparan yang Mengubah Desa Menjadi Pusat Kehidupan

Noor Silviana
Mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Indonesia
24 Agustus 2024 21:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Noor Silviana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Warga Desa mulai berkumpul untuk melaksanakan Saparan, Rabu (21/08/24). Foto: Noor Silviana
zoom-in-whitePerbesar
Warga Desa mulai berkumpul untuk melaksanakan Saparan, Rabu (21/08/24). Foto: Noor Silviana
ADVERTISEMENT
Magelang, 21 Agustus 2024 - Desa Bandungrejo, Magelang, Jawa Tengah kembali hidup dengan semaraknya tradisi Saparan yang diadakan setiap bulan Safar dalam kalender jawa.
ADVERTISEMENT
Tradisi ini merupakan perayaan "Merti Dusun" atau kerap disebut sebagai perayaan ulang tahun Desa yang sudah turun temurun dari generasi ke generasi.
Warga Desa Bandungrejo makan bersama saat kegiatan Saparan. Rabu (21/08/24). Foto: Noor Silviana
Saparan menjadi sebuah momen yang sangat dinantikan oleh masyarakat setempat maupun pengunjung dari berbagai daerah.
Pak Teguh, salah satu tokoh masyarakat Bandungrejo mengatakan seluruh warga Desa Bandungrejo terlibat dalam perayaan ini, dari anak-anak, pemuda desa, hingga orang tua turut serta dalam mempersiapkan segala rangkaian pelaksanaan tradisi saparan.
"Yang tua - tua seperti saya itu punya ilmu, saya sama yang lain memimpin acara. Nanti yang muda-muda nyiapin hiburan, kalau emak-emaknya itu ya di rumah masak untuk tamu", ujar Pak Teguh.
Pujiono selaku Kepala Desa Bandungrejo menjelaskan bahwa tradisi Saparan sangat penting bagi warga Bandungrejo karena menjadi salah satu cara dalam mempererat silaturahmi dan menunjukan rasa syukur atas keberkahan, selain itu juga untuk menjaga identitas budaya desa di tengah modernisasi.
ADVERTISEMENT
Rangkaian Saparan dimulai pada malam hari H Saparan, para tokoh masyarakat Desa Bandungrejo berkumpul melaksanakan Maulud Jawa, yaitu ritual keagamaan yang dimulai pukul 21.00 WIB hingga menjelang subuh, mereka melantunkan doa dan pujian sebagai ungkapan rasa syukur dan penghormatan kepada leluhur. Pagi hari pukul 07.00 WIB seluruh warga khususnya laki-laki berkumpul di halaman rumah Ketua Dusun Bandungrejo dengan membawa ingkung, tumpeng, dan makanan lainnya untuk dimakan bersama serta sajen berupa hasil bumi yang nantinya akan dibawa ke sungai sebagai persembahan untuk para leluhur.
Kegiatan Maulud Jawa di rumah Kepala Dusun Bandungrejo. Rabu (20/08/24). Foto: Noor Silviana
Keunikan Saparan di Desa Bandungrejo terletak pada tradisi mengundang tamu dari luar desa untuk datang ke rumah. Setiap tuan rumah wajib memasak hidangan khas untuk menyambut tamu. Warga Bandungrejo juga menampilkan kesenian untuk hiburan para tamu seperti wayang dan jaranan.
Pertunjukan wayang di lapangan Dusun Bandungrejo. Rabu (21/08/24). Foto: Noor Silviana
"Warga di sini senang sekali ketika Saparan, keluarga serta teman semua datang. Lebih ramai dari pada Ramadhan, jalanan macet", ungkap Pak Trimo salah satu warga Desa Bandungrejo.
ADVERTISEMENT
Saparan tidak hanya memperkuat ikatan antar warga tetapi juga menjaga kelestarian leluhur. Warga Bandungrejo berharap tradisi ini akan terus berlanjut sampai ke anak cucu mereka.
"Ya, saya sih berharapnya Saparan ini terus berlanjut" ujar Pak Yono ketua RW 10 Dusun Bandungrejo.