Konten dari Pengguna

Komunikasi Bukan Hanya Sekadar Pintar Berbicara

Nopia Musneti
Saya adalah seorang mahasiswa yang mengambil jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Andalas.
30 September 2024 15:09 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nopia Musneti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Keterangan: Berbagai macam bentuk komunikasi non verbal. (Sumber: https://www.shutterstock.com/id/search/komunikasi-non-verbal?image_type=photo)
zoom-in-whitePerbesar
Keterangan: Berbagai macam bentuk komunikasi non verbal. (Sumber: https://www.shutterstock.com/id/search/komunikasi-non-verbal?image_type=photo)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komunikasi nonverbal merupakan elemen penting dalam interaksi sesama manusia. Kita akan menggali lebih dalam mengenai poin-poin penting yang terdapat dalam komunikasi non verbal serta menganalisis bagaimana komunikasi non verbal berperan besar dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Pentingnya Pesan Non verbal dalam Komunikasi
Secara sederhana, komunikasi nonverbal adalah komunikasi tanpa kata-kata. Kita sering berkomunikasi secara non verbal melalui gesture, ekspresi wajah, intonasi suara, serta gerakan tubuh. Komunikasi non verbal memberikan kemampuan untuk memperkuat, menambah, atau bahkan mengubah makna dari pesan verbal yang disampaikan. Pesan pada komunikasi non verbal dapat digunakan untuk melengkapi komunikasi verbal. Misalnya, seseorang akan memasang ekspresi ketakutan ketika bercerita mengenai peristiwa horor untuk meyakini orang lain bahwa cerita yang ia tuturkan benar adanya dan menambah kesan seram pada cerita. Di sisi lain, komunikasi nonverbal juga bisa memberikan sinyal yang bertentangan dengan pesan verbal. Contohnya, seseorang yang berkata "Gapapa ambil aja," tetapi dalam keadaan sebenarnya ia tidak rela hal yang dia idam-idamkan selama ini diambil begitu saja oleh orang lain. Ini memberikan gambaran kepada kita bahwa dalam banyak situasi, isyarat non verbal dapat lebih kuat dibandingkan dengan kata-kata yang diucapkan.
ADVERTISEMENT
Prinsip Komunikasi Nonverbal
Komunikasi non verbal merupakan bentuk komunikasi yang tidak menggunakan kata-kata tetapi memanfaatkan gesture, ekspresi wajah, intonasi suara, dan elemen-elemen lain untuk menyampaikan pesan. Kita perlu memahami tentang komunikasi non verbal karena interaksi manusia tidak hanya tergantung pada kata-kata yang diucapkan tetapi juga pada bagaimana pesan tersebut diperkuat atau ditunjukkan melalui isyarat non verbal.
Enam Fungsi Utama Komunikasi Non verbal
Komunikasi non verbal memiliki enam fungsi utama yaitu: accent (penekanan), complement (pelengkap), contradict (kontradiksi), control (pengontrol), repeat (pengulangan), dan substitute (pengganti).
1. Accent (Penekanan)
Pesan non verbal sering kali digunakan untuk menekankan bagian tertentu dari pesan verbal. Misalnya, seseorang yang menunjukkan jarinya kepada lawan bicara untuk mempertegas mengenai topik yang sedang mereka diskusikan.
ADVERTISEMENT
2. Complement (Pelengkap)
Komunikasi non verbal juga berfungsi untuk melengkapi atau memperjelas pesan yang disampaikan. Seperti ekspresi wajah yang menunjukkan kekesalan akan sesuatu hal yang diperlihatkan ketika berkomunikasi.
3. Contradict (Kontradiksi)
Dalam beberapa kasus, pesan non verbal mungkin bertentangan dengan pesan verbal yang diucapkan. Misalnya, ketika seseorang yang terus mengatakan bahwa dia akan sabar menghadapi cobaan bertubi-tubi yang dia terima sedangkan sebenarnya dia sudah tidak sanggup menerima segala masalah yang terjadi.
4. Control (Pengontrol)
Pesan non verbal sering digunakan untuk mengontrol arus komunikasi. Misalnya saat sedang melakukan proses pembelajaran dikelas biasanya seorang siswa meminta izin ke kamar mandi dengan mengangkat salah satu tangannya agar tidak terlalu menganggu proses pembelajaran.
5. Repeat (Pengulangan)
ADVERTISEMENT
Isyarat non verbal dapat mengulangi atau menekankan kembali pesan verbal. Sebagai contoh, seseorang yang menepuk pundak temannya untuk memvalidasi apa yang dia bicarakan sungguh terjadi.
6. Substitute (Pengganti)
Terakhir , pesan non verbal dapat menggantikan pesan verbal. Misalnya, menggelengkan kepala untuk menyatakan tidak alih-alih mengatakan tidak secara langsung.
Dari keenam fungsi yang sudah kita bahas, kita temukan bahwa komunikasi non verbal merupakan bagian yang tak terpisahkan dari komunikasi verbal. Kedua jenis komunikasi ini bekerja sama untuk menciptakan pemahaman yang lebih lengkap antara komunikator dan komunikan.
Hubungan Pesan Nonverbal dan Verbal
Pesan non verbal dapat digunakan untuk menegaskan atau menekankan makna pesan verbal. Selain itu, pesan non verbal juga dapat digunakan untuk melengkapi makna yang tidak sepenuhnya tersampaikan melalui kata-kata atau mengontrol jalannya percakapan. Gerakan tangan atau ekspresi wajah bisa menjadi petunjuk bagi pembicara lain tentang kapan harus berbicara atau menunggu giliran. Dalam beberapa kasus, komunikasi nonverbal dapat menggantikan komunikasi verbal.
ADVERTISEMENT
Pengelolaan Kesan Melalui Komunikasi Nonverbal
Salah satu bagian penting dari komunikasi non verbal ialah bagaimana pesan non verbal dapat membantu kita mengelola kesan yang akan kita tampilkan kepada orang lain. First Impression sangatlah penting, dan sering kali terbentuk berdasarkan isyarat non verbal seperti gesture, eye contact dan cara berpakaian. Sebagai contoh, seseorang yang jago public speaking ketika ia diundang untuk mengisi sebuah acara dikampus akan menggunakan eye contact yang kuat dengan audiens dan gesture yang meyakinkan audiens untuk percaya dengan apa yang ia katakana. Di sisi lain, seseorang yang merasa gugup saat presentasi didepan kelas akan gemetaran, cenderung pandangan melihat kebawah. Dalam dunia kerja atau interaksi sosial lainnya, pengelolaan kesan ini sangatlah penting. Orang yang mampu menguasai komunikasi non verbal biasanya lebih berhasil dalam membangun relasi, baik dalam lingkup profesional maupun pribadi. Kesan yang baik dapat membuat seseorang terlihat lebih kompeten, percaya diri, dan dapat diandalkan. Pentingnya komunikasi nonverbal juga terletak pada kemampuannya untuk membantu kita mengelola kesan. Dalam interaksi sosial, orang cenderung membuat penilaian tentang orang lain berdasarkan penampilan fisik, bahasa tubuh, dan ekspresi wajah. Ini berarti bahwa kesan pertama seseorang sering kali dibentuk oleh isyarat non verbal sebelum orang tersebut berbicara.
ADVERTISEMENT
Perbedaan Budaya dalam Komunikasi Nonverbal
Satu poin menarik yang kita temukan pada komunikasi non verbal adalah bahwa pesan non verbal tidak selalu bersifat universal. Apa yang dianggap sopan atau normal dalam satu budaya mungkin tidak memiliki makna yang sama dalam budaya lain. Misalnya dalam budaya Indonesia tersenyum kepada orang lain menunjukkan keramahan kita kepada orang tersebut sekalipun kita tidak tahu satu sama lain sementara dinegara Rusia tersenyum kepada orang lain itu menunjukkan sesuatu yang tidak menyenangkan yang berkesan menggoda orang lain. Contoh lainnya adalah kebiasaan kita ketika memasukkan tangan ke saku bicara ketika berkomunikasi dengan orang lain. Di Indonesia sendiri hal ini tidak dipermasalahkan dan dianggap biasa saja sedangkan Di Jerman memasukkan tangan ke saku celana bermakna tidak menghargai lawan bicara. Variasi semacam ini menunjukkan betapa pentingnya memahami konteks budaya ketika kita berkomunikasi secara non verbal dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Pesan non verbal tidak hanya memperkuat pesan verbal, tetapi juga dapat mengubah, memperjelas, atau bahkan bertentangan dengan apa yang dikatakan. Sebagai manusia, kita tidak dapat mengabaikan pentingnya komunikasi non verbal karena isyarat-isyarat ini memainkan peran besar dalam bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain. Jika berbicara tentang hubungan interpersonal dan kesuksesan professional kita perlu menaruh perhatian lebih terhadap cara kita berkomunkasi baik verbal dan non verbal. Memahami dan menguasai isyarat non verbal dapat memberikan keunggulan dalam berbagai situasi. Terutama dalam masyarakat yang terhubung secara global saat ini, di mana perbedaan budaya sering kali menjadi bagian dari interaksi sehari-hari, kemampuan untuk mengenali dan menafsirkan pesan non verbal dengan tepat dapat membantu kita menjadi komunikator yang lebih efektif. Oleh karena itu, komunikasi non verbal seharusnya tidak diabaikan atau dianggap sebagai elemen yang kurang penting dalam komunikasi manusia. Sebaliknya, pesan non verbal harus dilihat sebagai bagian integral dari cara kita menyampaikan dan menerima informasi dalam interaksi sosial.
ADVERTISEMENT
Referensi: A, Joseph. (2016). The interpersonal communication book fourteenth edition.
Ditulis Oleh Nopia Musneti
Jurusan Ilmu Komunikasi
Universitas Andalas