Gandeng Anaplan, Edsen Jawab Kebutuhan Perusahaan

Apa jadinya jika perusahaan tanpa perencanaan bisnis?

Tentu perusahaan tersebut akan kacau. Alih-alih berkembang, si perusahaan bisa berakhir dengan bangkrut. Oleh karena itu dalam menjalankan bisnis, setiap perusahaan harus menguasai perencanaan keuangan dengan baik. Tujuannya adalah agar perusahaan itu dapat terus eksis dan tumbuh dari waktu ke waktu.

Merencanakan keuangan dan melakukan pengolahan data dengan cara konvensional melalui excel sebenarnya telah dilakukan oleh banyak perusahaan. Namun sayang, cara tersebut masih memiliki banyak kekurangan. Salah satunya adalah ketiadaannya histori dalam pencatatan melalui excel dan sulitnya penggunaan excel secara bersamaan oleh banyak orang. Akibatnya, perencanaan dan pencatatan data pun menjadi lebih terhambat.

Untuk itulah, perusahaan konsultan IT di Indonesia, yakni Edsen Consulting hadir memberikan inovasi dengan cara menggandeng Anaplan sebagai salah satu layanannya. Tak sekadar layanan saja, perusahaan konsultan dan penyedia layanan IT yang berdiri sejak 2014 ini juga merupakan best logo partner dari Anaplan.

Apa itu Anaplan? Anaplan adalah produk berupa sebuah platform berbasis cloud yang terintegrasi dengan internet atau dikenal juga dengan istilah integrated business system. Melalui Anaplan, setiap perusahaan dapat melakukan perencanaan keuangan dan pengolahan data dengan lebih cepat, tepat dan efisien.

Anaplan dibangun oleh Guy Haddleton dan Michael Gould dari Yorkshire, Inggris pada 2006. Peluncuran Anaplan sendiri berlangsung pada 2010 namun khusus di Indonesia, Anaplan baru 'bermain' pada 2012. Anaplan berkantor pusat di San Fransisco, California, Amerika Serikat.

Anaplan tidak menggantikan atau menghilangkan peran excel yang sering dipakai oleh banyak orang, namun justru menyempurnakan dari fungsi excel itu sendiri. Platform ini tidak hadir dalam bentuk software, melainkan dalam bentuk website (www.anaplan.com) sehingga nihil terjadinya kehilangan data jika PC mengalami kerusakan.

Anaplan dapat diakses melalui akun yang telah didaftarkan plus PC atau perangkat yang tersambung ke jaringan internet. Berapa banyak akun dan memori yang dibutuhkan untuk menyimpan data, itu tergantung dari kebutuhan masing-masing perusahaan.

Sebagai perusahaan konsultan IT di Indonesia, Edsen Consulting memiliki alasan tersendiri kenapa mereka menggaet Anaplan sebagai salah satu layanannya. Berbagai keunggulan yang dimiliki oleh Anaplan dibanding platform sejenis menjadi jawabannya. Edwin Budiman, Director Edsen Consulting dalam pertemuan media yang berlangsung di Kirana Three, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Kamis, 26 Juli 2018 menjelaskannya lebih lanjut.

Menurut Edwin, perusahaan sebaiknya berpindah sistem pencatatan keuangan karena Anaplan sifatnya lebih aman. Hal ini dikarenakan Anaplan memungkinkan perusahaan untuk melacak histori tentang siapa yang mengedit atau mengubah data. Faktanya, Anaplan bisa diakses oleh banyak orang. Selain itu, Anaplan juga memungkinkan perusahaan untuk mengembalikan data ke versi sebelumnya jika terjadi kesalahan karena tersedianya built-in kontrol revisi. Hal ini jelas berbeda dengan spreadsheet excel yang memiliki fitur histori dan sulit terjadinya akses bersamaan oleh orang banyak.

Dibandingkan dengan spreadsheet yang memiliki keterbatasan ukuran dan kerataan, Anaplan lebih fleksibel. Melalui Anaplan, setiap perusahaan dapat membuat model ke tingkat perincian apapun dengan jumlah dimensi apapun sehingga pengolahan data di antara periode waktu, hierarki dan versi berbeda menjadi lebih mudah dan lebih cepat. Alhasil, Anaplan membantu perusahaan dalam meningkatkan produktivitasnya.

Anaplan juga bersifat real-time atau komputasi waktu nyata. Hal itu menjadikan perusahaan dapat lebih efisien dalam melakukan pengolahan data. Berbeda dengan excel, Anaplan yang terintegrasi dengan internet justru membuatnya menjadi lebih mudah. Data pun bisa diunduh berdasarkan file yang diinginkan, tak hanya dalam bentuk xls., namun juga pdf, .doc dan sebagainya. Fitur ini membuat penyusunan rencana bisnis menjadi lebih mudah dicatat.

Dengan adanya berbagai kelebihan Anaplan, maka wajar jika berbagai perusahaan dunia menggunakan layanannya. Sejauh ini telah tercatat ada lebih dari 900 perusahaan seluruh dunia di 40 negara yang menggunakan platform Anaplan sebagai platform dalam perencanaan bisnis. Beberapa contoh perusahaan dunia yang menjadi pemakai Anaplan di antaranya adalah McAfee, zalora, del monte dan Circle-K. Sementara di Indonesia contohnya adalah Telkomsel, Indosat, Alfamart dan bahkan Dipo Star Finance.

Hadirnya Edsen Consulting dalam menggandeng Anaplan jelas menjadi jawaban atas kebutuhan perusahaan di Indonesia. Dengan begitu, perusahaan tanah air tak perlu khawatir lagi dalam mengatur perencanaan bisnis ke depannya.