Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Digitalisasi Dalam Mengubah Strategi Pemasaran Kain Batik di Yogyakarta
12 November 2024 20:48 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Novasanda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Digitalisasi telah membuat banyak perubahan di berbagai sektor industri, salah satunya adalah industri tradisional berupa kain batik di Daerah Istimewa Yogyakarta. Batik merupakan salah satu warisan budaya yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia dan saat ini sedang menghadapi tantangan serta peluang baru seiring berkembangnya teknologi digital. Pada masa lampau, bentuk pemasaran kain batik Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini masih menggunakan cara tradisional, seperti melakukan penjualan di pasar lokal, toko batik, dan melalui pameran budaya. Namun, saat ini telah banyak pengusaha batik mulai menggunakan strategi pemasaran secara digital dengan memanfaatkan berbagai teknologi yang ada untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
Pergeseran Tren Pasar dan Konsumsi
Media sosial sekarang berperan penting dalam menentukan preferensi konsumen dan keputusan pembelian mereka. Sebuah riset yang dilakukan oleh We Are Social and Hootsuite pada tahun 2023 menunjukkan bahwa sekitar 73% pengguna internet di Indonesia menggunakan media sosial untuk mencari dan membeli barang baru. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak konsumen yang bergantung pada media sosial untuk memperoleh informasi atau mencari inspirasi terkait produk yang diinginkan, seperti kain batik. Pelanggan di masa kini akan semakin sadar tentang pentingnya mendukung produk-produk lokal dan keberlanjutan. Pada produk batik ini, konsumen dapat mencari produk yang tidak hanya memberikan nilai estetika namun juga mendukung komunitas lokal yakni seperti pedagang batik tradisional di Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Transformasi Digital Dalam Pemasaran Batik
Bentuk transformasi digital pada produk batik ini adalah dengan menggunakan platform e-commerce, situs web, dan media sosial untuk mempromosikannya. Dengan cara inilah, para pedagang batik dapat menjangkau pelanggan mereka di berbagai tempat dan secara global. Platform tersebut sebagai saluran utama untuk menghasilkan uang dan memudahkan banyak pembeli di berbagai tempat. Selain itu, dengan mempromosikan kain batik di media sosial seperti Instagram, WhatsApp atau Tiktok yang sering diakses oleh masyarakat juga menjadi suatu cara yang relevan untuk menjalin hubungan langsung dengan para pelanggan dan meningkatkan pendapatan, serta menciptakan daya saing yang sehat. Melalui strategi ini, membuat pengrajin batik dapat memanfaatkan berbagai macam tren belanja secara online yang semakin meningkat di kalangan masyarakat kotemporer. Selain, itu mereka juga dapat berinovasi dalam cara memasarkan produk dan memperkuat merk mereka melalui platform digital, yang memungkinkan mereka bersaing di pasar global.
ADVERTISEMENT
Dampak Digitalisasi Terhadap Industri Batik
Era digitalisasi di masa kini, telah memberikan banyak dampak positif bagi industri batik di Yogyakarta yakni mempermudah produsen batik untuk menggunakan strategi yang efektif dalam mempromosikan produknya. Adanya data analitik dari platform digital dapat membantu pengusaha memahami perilaku pelanggan dan preferensi pasar, yang memungkinkan mereka membuat produk yang lebih sesuai dengan permintaan konsumen. Namun, digitalisasi juga menimbulkan tantangan, terutama bagi produsen batik yang tidak terbiasa dengan teknologi karena kurangnya pemahaman dan pengetahuan akan penggunaan teknologi tersebut. Mungkin ada beberapa orang yang menghadapi kesulitan dalam mengelola platform digital dan menyesuaikan diri dengan dunia pemasaran online yang berkembang dengan cepat. Pemangku kepentingan industri batik harus mendapatkan pelatihan dan dukungan agar mereka mampu memanfaatkan teknologi secara maksimal. Selain itu, produsen batik dapat mencapai pasar internasional berkat digitalisasi melalui platform e-commerce atau media sosial yang dimiliki. Dengan demikian, mereka mendapat peluang yang sangat baik untuk bersaing secara global serta memperkenalkan ciri khas batik Yogyakarta ke pasar yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
Platform Digital Dalam Daya Saing Pemasaran
Strategi pemasaran industri batik Yogyakarta telah diubah secara signifikan oleh digitalisasi. Pengusaha batik dapat meningkatkan daya saing mereka dan menjangkau pasar yang lebih luas dengan memanfaatkan platform digital. Meskipun terdapat tantangan yang perlu dihadapi, namun potensi keuntungan digitalisasi bagi industri batik sangat besar yaitu potensi untuk terus mengembangkan produknya dan menarik lebih banyak konsumen global. Platform e-commerce ini adalah salah satu faktor keberhasilan produsen batik dalam memasarkan produknya untuk menghasilkan lebih banyak uang dan menjangkau pelanggan di seluruh Indonesia dan bahkan di luar negeri. Selain itu, platform ini memungkinkan integrasi pembayaran serta pengiriman yang memudahkan penjualan.
Di Indonesia, pemasaran produk seperti batik telah meningkat pesat melalui platform e-commerce dan media sosial. Berdasarkan laporan terbaru menunjukkan bahwa sekitar 86% orang Indonesia berbelanja lewat media sosial seperti TikTok Shop, WhatsApp dan Instagram yang lebih mudah diakses. TikTok Shop memiliki 45% pengguna, sedangkan WhatsApp memiliki 21% pengguna. Tren ini menunjukkan peran media sosial yang semakin besar dalam pemasaran, termasuk produk kain batik ini. Di sisi lain, terdapat e-commerce yang juga terus berkembang dengan pesat. Pada tahun 2023, telah tercatat banyaknya masyarakat Indonesia yang menggunakan platform e-commerce secara signifikan melalui berbagai platform seperti Shopee dan Tokopedia. Keduanya adalah tempat yang paling umum untuk membeli dan menjual batik dengan pelayanan serta akses yang mudah.
ADVERTISEMENT
Gemma Galgani Novasanda, mahasiswa program studi Ekonomi fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma