Celoteh soal Sampah, Anak TK Berhasil Juara Lomba Speaking Contest

Novi Dwi Asrianti
Master of Arts in Communication Science (UGM). Tenaga Kependidikan (UGM). Ibu Pekerja yang ingin terus belajar.
Konten dari Pengguna
22 Desember 2023 21:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Novi Dwi Asrianti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
foto diambil dari galeri pribadi
zoom-in-whitePerbesar
foto diambil dari galeri pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cerita ini diawali dengan keprihatinan saya, seorang Ibu yang memiliki anak balita melihat sampah yang menggunung di Tempat Pembuangan Akhir Sampah. Kemudian awal tahun 2023 saya mulai menerapkan pilah sampah dari rumah. Besar harapan saya, anak-anak akan mencohtohkan hal baik yang dilakukan orang tua agar kelak tumbuh menjadi generasi peduli lingkungan.
ADVERTISEMENT
Pekerjaan rumah orang tua saat ini, tidak lagi sebatas mengajarkan kepada anak untuk membuang sampah pada tempatnya tetapi juga membiasakan anak kelola sampah secara mandiri. Beragam aktivitas yang telah saya lakukan untuk mengedukasi anak kelola sampah dari rumah, saya kemas menjadi artikel-artikel yang saya kirim ke media kumparan.
Hal yang saya syukuri dan menjadi pencapaian di tahun 2023 ini adalah ketika menulis menjadi aktivitas yang meyenangkan bukan sebuah tuntutan pekerjaan atau deadline seperti halnya tugas kuliah. Menulis bagaikan air hujan yang mengalir dan terus memberikan manfaat bagi lebih banyak orang. Harapan yang sama seperti halnya artikel saya yang telah terbit di kumparan semoga dapat bermanfaat untuk lebih banyak orang lagi yang membacanya.
ADVERTISEMENT
Kebiasaan pilah sampah yang dilakukan orang tua akan berdampak langsung terhadap anak. Anak akan melihat, melakukan dan pada akhirnya terbiasa memilah sampah. Salah satu cara yang saya kenalkan kepada anak adalah dengan membelikan mainan edukatif tempat sampah warna-warni. Mainan ini bermanfaat sebagai media belajar jenis warna sekaligus mengenalkan anak memilah sampah dari rumah. Tempat sampah mini ini menjadi mainan favorit yang paling sering dimainkan oleh anak saya.
foto diambil dari galeri pribadi
Singkat cerita dengan melihat bakat anak saya dalam public speaking, Kami bersepakat untuk mendaftarkan si kecil pada Lomba Speaking Contest antar TK. Untuk memudahkan anak mengingat cerita yang akan disampaikan pada lomba tersebut, kami memilih tema mainan kesukaan. Anak saya pun memilih mainan yang paling sering dimainkannya yakni Merah, Kuning, Hijau tempat sampahku.
ADVERTISEMENT
Dua minggu waktu tersisa untuk kami mempersiapkan diri dan belajar banyak hal. Mulai dari anak belajar kosa kata baru dalam bahasa inggris, belajar percaya diri tampil di depan umum, dan belajar untuk menghafal cerita yang nantinya akan disampaikan. Merah, kuning, hijau tempat sampahku bercerita mengenai cara pemilahan sampah sesuai jenisnya. Tempat sampah warna Merah untuk sampah B3 atau bahan berbahaya dan beracun, warna kuning untuk sampah anorganik guna ulang, dan hijau untuk sampah organik. Bahasa yang disampaikan juga sangat sederhana dengan mencontohkan sampah yang biasa anak-anak temui di rumah, seperti, sampah baterai untuk tempat sampah warna merah, botol plastik untuk warna kuning dan kulit pisang untuk tempat sampah warna hijau.
ADVERTISEMENT
Dan persiapan pun sudah semakin matang, tak lupa saya sisipkan pesan "pilah sampah dari rumah" agar anak-anak lain semangat untuk peduli terhadap lingkungan. Harapannya dengan mengikuti lomba ini, tidak hanya sebatas melatih kepercayaan diri anak tetapi juga menyebarkan kebaikan kepada generasi peduli sampah.
Akhirnya pemenang pun diumumkan, dan si kecil berhasil mendapatkan Juara ke-3 Speaking Contest Lomba antar TK se-DIY dan Jateng yang diselenggarakan SD Budi Mulia Dua Panjen pada 18 November 2023 lalu. Hasil ini bukanlah akhir dari pencapaian dipenghujung tahun 2023 melainkan langkah awal untuk terus semangat memupuk generasi peduli lingkungan. Salam zero waste!