Yuk, Kenalkan pada Anak Ragam Warna dan Fungsi pada Tempat Sampah

Novi Dwi Asrianti
Master of Arts in Communication Science (UGM). Tenaga Kependidikan (UGM). Ibu Pekerja yang ingin terus belajar.
Konten dari Pengguna
1 Maret 2023 9:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Novi Dwi Asrianti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pengolahan sampah. Foto: PhotoByToR/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengolahan sampah. Foto: PhotoByToR/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dunia anak adalah dunia bermain. Dilansir dari website Parenting Indonesia, anak sudah mulai mengenal warna saat usia 36 bulan. Orang tua dapat menyisipkan aktivitas yang tidak hanya mengidentifikasi jenis warna tetapi juga menumbuhkan rasa peduli anak terhadap lingkungan, salah satunya dengan aktivitas mengenalkan anak ragam warna pada tempat sampah.
ADVERTISEMENT
Pilah sampah merupakan kebiasaan yang tidak sulit tetapi butuh usaha yang konsisten dan terus menerus. Sampah yang tercampur akan menimbulkan bau busuk dan berpotensi mencemari lingkungan.
Dikutip dari kumparan, beragam aktivitas sederhana dapat diterapkan orang tua kepada anak agar anak belajar pilah sampah mulai dari rumah.
Saat di tempat umum, sering kali orang tua kebingungan untuk membuang sampah pada tempat sampah yang beraneka warna. Kurangnya informasi dan petunjuk menyulitkan identifikasi jenis sampah organik dan anorganik yang akan kita buang. Agar tidak salah buang, berikut informasi lengkap lima macam warna tempat sampah sesuai ketentuan yang berlaku di Indonesia:

1. Warna Hijau

Ilustrasi pengolahan sampah di Osaka, Jepang. Foto: happycreator/Shutterstock
Warna hijau identik dengan warna jenis tumbuhan. Tempat sampah warna hijau ditujukan untuk jenis sampah organik yakni sampah yang dapat membusuk dan terurai sehingga bisa diolah menjadi kompos. Orang tua dapat mengenalkan anak untuk membuang sampah sisa makanan, daun kering, sayuran pada tempat sampah yang berwarna hijau.
ADVERTISEMENT

2. Warna Kuning

com-Ilustrasi pengumpulan plastik botol. Foto: Shutterstock
Tempat sampah warna kuning ditujukan untuk jenis sampah anorganik guna ulang. Orang tua dapat menerapkan pilah sampah seperti sampah botol plastik, kaleng, kaca dan sejenisnya pada tempat sampah yang berwarna kuning.

3. Warna Biru

Ilustrasi kardus. Foto: Shutter Stock
Tempat sampah warna biru ditujukan untuk jenis sampah anorganik daur ulang guna menjadi sesuatu yang baru dan bermanfaat, seperti kertas, kardus, dan koran. Orang tua dapat mengajarkan anak membuang sampah daur ulang pada tempat sampah yang berwarna biru.

4. Warna Merah

Ilustrasi baterai AAA. Foto: Shutterstock
Tempat sampah warna merah ditujukan untuk jenis sampah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) seperti baterai bekas, sampah kemasan detergen, sampah kemasan pembasmi serangga dan sejenisnya.
Merah merupakan warna dominan sebagai tanda peringatan, karena jenis sampah ini berbahaya sehingga orang tua harus selalu waspada dan berhati-hati dalam mendampingi anak belajar.
ADVERTISEMENT

5. Warna Abu-abu

Ilustrasi tisu bekas. Foto: Shutter Stock
Tempat sampah warna abu-abu digunakan untuk jenis sampah residu seperti puntung rokok, popok, styrofoam, tisu, kapas, dan sejenisnya. Dikutip dari website Waste4Change.com, sampah residu adalah sampah yang sulit didaur ulang baik karena alasan keterbatasan teknologi, biaya, sumber daya alam, maupun sumber daya manusia.
Ragam warna tempat sampah di atas dapat dikenalkan orang tua kepada anak-anak untuk memupuk generasi peduli sampah sekaligus mengedukasi anak pilah sampah mulai dari rumah. Anak-anak akan belajar rasa tanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkannya agar menumbuhkan rasa peduli anak akan pentingnya memelihara lingkungan.