Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Peminat Pejalan Kaki di Indonesia Menurun? Cari Tahu Faktor Penyebabnya
24 Desember 2022 11:50 WIB
Tulisan dari Novi Sari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi Pejalan Kaki. Foto: By pixabay.com](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01gmwdpnhr1dvjqbj94935tt6j.jpg)
ADVERTISEMENT
Halo semuanya! Kalian tahu tidak ternyata berjalan kaki mempunyai segudang manfaat yang baik loh! Akan tetapi mengapa berjalan kaki sering kali menjadi hal yang tidak disukai oleh banyak orang ya? Apakah kamu salah satu dari orang yang tidak menyukai kegiatan berjalan kaki? Mengapa kegiatan berjalan kaki banyak orang yang tidak menyukai nya? Ternyata malas berjalan kaki dipengaruhi oleh beberapa faktor. Yuk simak penjelasan di bawah ini!
ADVERTISEMENT
Indonesia adalah negara yang paling malas untuk migrasi. Ditemukan bahwa rata-rata orang Indonesia berjalan hanya 3.513 langkah sehari. Padahal, jumlah langkah yang dianjurkan untuk kesehatan manusia adalah 5.000 langkah per hari. Meski Indonesia bukan yang teratas, malas berjalan kaki bisa berdampak buruk bagi kesehatan (Soedarjo, 2022).
Jalan kaki adalah suatu kegiatan fisik menggunakan otot terutama otot kaki, Jalan kaki sebagai olahraga memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti pemeliharaan kondisi fisik, dan sebagai terapi atau pencegahan penyakit (Rizka dan Agus, 2018).
Apakah kalian tahu? Bahwa berjalan kaki ternyata mempunyai beberapa faktor internal maupun eksternal. Berikut beberapa faktor mengenai berjalan kaki.
Faktor Internal
1. Meningkatkan Mood
Kesehatan pada mental juga sangat penting, maka keuntungan berjalan kaki membuat mood, dan mengurangi kecemasan pada diri sendiri. Dengan memiliki mood yang baik, maka semua pekerjaan akan terselesaikan dengan baik (Topkarir, 2022). Ingin mood tambah meningkat? Lakukan olahraga sesuai kesukaan kalian dan salah satu contoh olahraga paling dinikmati dan terkesan sederhana adalah hiking.
ADVERTISEMENT
Hiking adalah salah satu kegiatan yang sangat sederhana yang dapat dinikmati semua orang tanpa batasan usia. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin bagi setiap orang dan jalan kaki juga merupakan salah satu jenis olahraga rekreasi bagi kesehatan yang dapat meningkatkan kebugaran karena merupakan olahraga aerobik. Meskipun berjalan adalah bentuk olahraga yang sederhana, namun memiliki banyak manfaat. Selain murah, mudah, dan aman, juga memiliki banyak manfaat yang dapat mencegah penyakit degeneratif salah satunya pembunuh nomor 1 di dunia. Jalan kaki merupakan hobi yang sangat praktis, dan serba guna, namun tidak semua orang di dunia ini memilih untuk berjalan kaki, meskipun jaraknya cukup dekat. Mereka lebih memilih menggunakan transportasi atau menumpang, hal ini juga karena ketidaktahuan masyarakat tentang manfaat berjalan kaki.
ADVERTISEMENT
2. Meningkatkan suasana hati dan pikiran
Oksigen dan pertumbuhan pembuluh darah terjadi pada otak dengan pemikiran rasional dapat mengurangi hormon stres. Menjadi stimulasi secara bilateral sehingga membuat pikiran kita menjadi jernih dan menghasilkan dorongan energi yang sangat dibutuhkan pada tubuh. Karena kadar darah beroksigen yang mengalir seluruh tubuh dapat mengurangi risiko depresi klinis (Indonesia, 2022).
3. Tingginya sifat gengsi
Sifat gengsi yang membuat orang memilih menggunakan transportasi umum, dan kendaraan sendiri bukan memilih untuk berjalan kaki, namun orang-orang di Indonesia tetap ingin menggunakan mobil dan motor walaupun macet berjam-jam tetapi tetap saja tidak ada kesadaran untuk berjalan kaki. Padahal dengan kita berjalan kaki dapat mengurangi risiko kemacetan (Zahari, 2022). Maka hal ini dapat menyebabkan kemacetan dan aktivitas pada kehidupan sehari-hari. Karena murah nya kredit kendaraan sehingga membuat orang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi.
ADVERTISEMENT
Selain mendapatkan keuntungan jalan kaki ada juga faktor eksternal yang kini masih menjadi kurangnya minat berjalan kaki. Berikut penjelasannya.
Faktor Eksternal
1. Trotoar Kurang Layak
Masih banyak trotoar yang kurang layak akibat pedagang kaki lima kurang tertib dan berjualan di trotoar. Bukan hanya pedagang kaki lima saja tetapi motor masih banyak sekali yang menggunakan trotoar untuk jalan alternatif apabila sedang macet sehingga membuat ruang pada trotoar menjadi sempit, dan para pengguna trotoar merasa tidak aman karena bisa terjadi kecelakaan. Pejalan kaki juga tidak nyaman karena masih banyaknya trotoar yang tidak bersih, kotor, dan bau sehingga menjadi tidak nyaman. Kurangnya minat berjalan kaki juga disebabkan karena tindakan kriminal yang masih sangat banyak seperti, pelecehan seksual, pencuri, dan sebagainya. Pemerintah harus memfasilitasi trotoar yang layak maupun merevisi para pedagang, dan pengguna motor, agar lebih bijak menggunakan trotoar (Trinita, 2017).
ADVERTISEMENT
2. Polusi Udara dan Cuaca Panas
Sebagian orang Indonesia mengatakan malas berjalan kaki karena takut panas. Hal ini biasa terjadi dominan dari wanita. Karena Indonesia beriklim tropis dan memiliki suhu cuaca yang sangat panas. Ketika berjalan kaki bisa-bisa kulit terbakar dan alami dehidrasi. Kemudian, tingginya tingkat polusi udara terutama di Kota Jakarta membuat orang tidak mau berjalan kaki.
3. Transportasi Umum Tidak Mendukung
Kendaraan umum juga memiliki peran yang sangat penting terutama untuk orang yang malas berjalan kaki. Karena orang yang menggunakan transportasi umum pasti akan berjalan kaki menuju halte atau terminal. Namun karena fasilitas kendaraan umum yang kurang layak dan masih tinggi tingkat kriminalitas di kendaraan umum seperti, metromini, angkutan kota, bus, dan sebagainya. Akhir-akhir ini juga sering terjadi pelecehan seksual terutama pada wanita. Terjadi ketika berjalan kaki maupun saat menggunakan transportasi umum. Maka dari itu keamanan lalu lintas juga menjadi alasan orang malas berjalan kaki dan lebih memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi (Wiyanti, 2017).
ADVERTISEMENT
Wah ternyata berjalan kaki dipengaruhi oleh beberapa faktor yang bisa berdampak positif maupun negatif. Teman-teman bagaimana pendapatnya? Apakah minat berjalan kaki? Semoga dari artikel ini bisa menambah wawasan kalian dan mengambil sisi positifnya. Cukup sekian artikel yang saya buat, see you!
Daftar Referensi :
Indonesia, C. (2022). Keuntungan Rajin Jalan Kaki Setiap Hari. Diakses pada 10 Desember 2022 dari link https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220105121523-260-742803/keuntungan-rajin-jalan-kaki-setiap-hari
Rizka, M., & Agus, A. (2018). Pengaruh Latihan Jalan Kaki Terhadap Kebugaran Jasmani Lansia di Puskesmas Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat. Jurnal Stamina, 1(1). 215-216.
Soedarjo, Saskia. (2022) Obesitas & Malasnya Orang Indonesia Jalan Kaki. Diakses pada 10 Desember 2022 dari link https://www.cxomedia.id/wellnes/20220221113852-18-173817/obesitas-malasnya-orang-indonesia-jalan-kaki
Topkarir. (2022). 8 Manfaat Jalan Kaki Saat Pergi Bekerja. Diakses pada 10 Desember 2022 dari link https://www.topkarir.com/2/article/detail/8-manfaat-jalan-kaki-saat-pergi-bekerja
ADVERTISEMENT
Trinita, U. (2017). Minat Jalan Kaki Warga Indonesia. Diakses pada 10 Desember 2022 dari link https://www.kompasiana.com/amp/utaritrinita/59aa4eb69ed7db568173d773/minat-jalan-kaki-warga-indonesia
Wiyanti, W. (2017). 5 Alasan 'Malas' Jalan Kaki di Jakarta. Diakses pada 10 Desember 2022 dari link https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-3559399/5-alasan-malas-jalan-kaki-di-jakarta
Zahari, S. (2022). Budaya Jalan Kaki antara Gengsi dan Mimpi. Diakses pada 10 Desember 2022 dari link https://www.kompasiana.com/atjehom5720/634908648135231ef631ba22/budaya-jalan-kaki-antara-gengsi-dan-mimpi