Konten dari Pengguna

Digital Marketing Kripik Pisang Melalui Program MBKM Sarjana Desa ITB AD

Novia
Mahasiswa Manajemen Sarjana Desa ITB Ahmad Dahlan
22 Oktober 2024 14:31 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Novia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Para Pelaku UMKM Keripik Pisang Beserta Produknya
zoom-in-whitePerbesar
Para Pelaku UMKM Keripik Pisang Beserta Produknya
ADVERTISEMENT
Sebagai mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD), saya bersama tim berkesempatan untuk berperan aktif dalam Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), khususnya di Desa Cipinang, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Program ini memiliki fokus utama untuk mendampingi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam mengembangkan potensi lokal, salah satunya produk kripik pisang. Desa Cipinang dikenal dengan hasil pertanian pisangnya yang melimpah, seperti pisang raja, kepok, dan lilin. Oleh karena itu, banyak ibu rumah tangga yang memanfaatkan pisang tersebut sebagai bahan dasar produk kripik.
ADVERTISEMENT
Namun, setelah terjun langsung ke lapangan dan berbicara dengan para pelaku UMKM, kami menemukan berbagai tantangan yang mereka hadapi. Permasalahan terbesar yang mereka keluhkan adalah kurangnya pengetahuan tentang pemasaran, terutama dalam hal memasarkan produk di luar wilayah desa. Selain itu, akses pasar yang terbatas, kemasan yang belum menarik, hingga keterbatasan penggunaan media sosial menjadi penghambat utama dalam pengembangan usaha mereka.
Melihat kondisi ini, tim kami segera menyusun rencana pendampingan yang mencakup beberapa solusi konkret untuk membantu para pelaku UMKM kripik pisang di Desa Cipinang. Berikut beberapa langkah yang kami lakukan:
ADVERTISEMENT
Setelah beberapa bulan menjalani program ini, kami melihat perubahan yang cukup signifikan. Para pelaku UMKM mulai lebih percaya diri dalam mempromosikan produknya. Mereka juga lebih mahir dalam memanfaatkan media sosial dan e-commerce untuk memperluas jangkauan pemasaran. Desain kemasan produk yang lebih profesional pun mulai diterapkan, sehingga produk kripik pisang mereka terlihat lebih menarik dan layak untuk dipasarkan di luar wilayah desa.
Meskipun hasil yang dicapai sudah cukup baik, kami masih melihat bahwa pendampingan lanjutan tetap diperlukan. Para pelaku UMKM perlu terus didukung, terutama dalam mengembangkan kualitas produk, kemasan, dan strategi pemasaran yang lebih berkelanjutan. Kami juga merekomendasikan kerjasama yang lebih erat dengan karang taruna dan generasi milenial setempat yang lebih paham tentang teknologi dan media sosial.
ADVERTISEMENT
Bagi saya pribadi dan teman-teman mahasiswa lainnya, pengalaman ini sangat berharga. Kami tidak hanya berkontribusi kepada masyarakat, tetapi juga mendapatkan pelajaran penting tentang bagaimana memberdayakan UMKM melalui pendekatan yang praktis dan berkelanjutan. Program ini juga membantu kami mengasah keterampilan soft skill, seperti komunikasi, kepemimpinan, dan manajemen proyek, yang sangat berguna untuk karier di masa depan.
Dengan kerja sama yang baik antara pelaku UMKM, pemerintah desa, dan berbagai pihak terkait, kami yakin bahwa potensi kripik pisang dari Desa Cipinang akan semakin berkembang dan menjadi salah satu produk unggulan yang bisa bersaing di pasar yang lebih luas.