Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Berita Terkini: Dampak Sampah Impor dan Pencemaran Laut di Indonesia
10 Oktober 2024 11:52 WIB
·
waktu baca 4 menitDiperbarui 13 Desember 2024 15:55 WIB
Tulisan dari Novia Dwi Angesti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pencemaran laut telah menjadi salah satu masalah lingkungan yang paling kompleks dan berbahaya di dunia. Laut telah menjadi tempat pembuangan sampah terbesar di dunia, dengan limbah dari masyarakat dan industri terus berakhir di sana tanpa henti. Sampah yang dibuang ke sungai mengalir menuju laut, merusak ekosistem laut dan memicu siklus berbahaya. Ketika ikan yang tercemar ini dikonsumsi oleh manusia, racun dan polutan masuk kembali ke rantai makanan kita, mengancam kesehatan manusia secara langsung.
ADVERTISEMENT
Pencemaran laut bukan hanya merusak kelestarian laut, tetapi juga mengancam kesehatan manusia secara langsung. Namun, dunia tampaknya menutup mata terhadap permasalahan ini. Biaya tinggi untuk pengelolaan sampah menyebabkan negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, mengambil langkah yang lebih murah dengan mengimpor sampah mereka ke negara-negara berkembang. Ironisnya, Indonesia, yang masih bergelut dengan masalah sampah domestik, harus menanggung tambahan beban dari luar negeri. Pada tahun 2018 saja, Indonesia menerima 321.000 ton sampah dari Amerika Serikat.
SAMPAH PLASTIK ADALAH MONSTER BAGI LINGKUNGAN INDONESIA
Dominasi sampah yang berada di laut Indonesia juga berasal dari sampah domestik. Sampah-sampah ini didominasi plastik dengan persentase mencapai 60-80 persen yang terdiri dari sedotan, minuman gelas, dan kantong plastik. Hal ini disebabkan oleh (1) tingkat pengetahuan tentang sampah di Indonesia yang masih rendah, (2) sikap dan pola tingkah laku masyarakat Indonesia yang masih membuang sampah di sepanjang bantaran sungai, dan (3) tidak dikelolanya sampah domestik dengan benar.
ADVERTISEMENT
Adapun dampak dari permasahan ini yaitu:
1. Terkontaminasinya Makhluk Laut
Sebanyak 26% populasi ikan di Indonesia terkontaminasi plastik, menurut data Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. Ketika ikan-ikan tersebut dikonsumsi oleh manusia, racun plastik dapat mengakibatkan gangguan kesehatan yang serius, termasuk risiko cacat fisik dan gangguan otak pada bayi bagi ibu hamil yang terpapar.
2. Polusi Mikroplastik pada Air dan Tanah
Polusi plastik tidak hanya terbatas di laut. Melalui siklus air, mikroplastik yang terkontaminasi menguap dan menjadi hujan, mencemari air tanah yang kita gunakan sehari-hari. Akumulasi bahan kimia berbahaya ini dalam tubuh manusia dapat memicu berbagai penyakit kronis dan memperparah krisis air bersih yang sedang kita hadapi.
3. Kerugian Ekonomi bagi Nelayan
ADVERTISEMENT
Nelayan Indonesia adalah salah satu kelompok yang paling merasakan dampak pencemaran laut. Mereka seringkali menangkap lebih banyak sampah plastik daripada ikan. Proses membersihkan sampah dari jaring memakan waktu berjam-jam, mengurangi produktivitas dan pendapatan nelayan. Bahkan, banyak kawasan pantai yang dulunya kaya dengan hasil laut kini beralih menjadi lautan plastik.
Urgensi ini harus cepat diselesaikan. Perlu adanya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi permasalahan ini. Pemerintah harus memulai dengan memperketat regulasi dan pengawasan untuk mengatasi impor sampah. Langkah-langkah ini harus diikuti dengan kebijakan yang lebih kostruktif, seperti memulangkan kembali sampah ke negara asal dan meningkatkan biaya untuk pengelolaan sampah. Selain itu, kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah harus ditingkatkan. Masyarakat harus diinformasikan tentang dampak negatif dari penggunaan plastik sekali pakai dan mendukung program daur ulang. Contoh praktis seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menggunakan tas belanja yang dapat digunakan kembali, dan mengikuti program daur ulang plastik dapat dilakukan secara berkelanjutan. Perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan bahwa lautan, sebagai salah satu sumber daya alam yang vital, dapat pulih dan berkelanjutan di masa depan. Pendidikan lingkungan yang efektif, kampanye sosial media, dan program edukatif dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Dengan demikian, kita dapat menghadapi tantangan global pencemaran laut dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat. Perubahan yang berkelanjutan dan efektif dalam mengelola sampah dapat membantu menjaga kelestarian laut dan kesehatan manusia di masa depan.
ADVERTISEMENT
Penulis: Novia Dwi Angesti
Institusi: Universitas Airlangga
REFERENSI
Daftar Pustaka
26% Ikan di Laut Terkontaminasi Sampah Plastik. (2019, September 03). Dipetik September 10, 2023, dari https://news.okezone.com/: https://news.okezone.com/read/2019/09/03/525/2100265/26-ikan-di-laut-terkontaminasi-sampah-plastik
Akbar, R. J. (2022, Juni 1). Plastik Dominasi Hampir 90% Sampah di Laut, Terbanyak Produk Ini. Dipetik September 13, 2023, dari https://www.viva.co.id/: https://www.viva.co.id/berita/bisnis/1480472-plastik-dominasi-hampir-90-sampah-di-laut-terbanyak-produk-ini
Christiawan, I. G. (2019). PEMETAAN SAMPAH MUSIMAN DI WILAYAH PESISIR KECAMATAN KUTA. Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Volume 7, Number 1, Maret 2019, pp. 54-61, 54-61.
Hairil Akbar, S. A. (2021). ASPEK PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI DESA MUNTOI. JURNAL Promotif Preventif Vol. 3 No. 2 Februari 2021, Hal. 22 – 27 , 22-27.
Jialing Zeng, S. P. (2020). To learn scienctifically, effectively and enjoyably: A review of educational games. WILEY, 187-192.
ADVERTISEMENT
Mubarok, F. (2022, Juni 11). Mata Pencaharian Nelayan Terancam Akibat Sampah Plastik di Lautan. Dipetik September 20, 2023, dari https://www.mongabay.co.id/: https://www.mongabay.co.id/2022/06/11/mata-pencaharian-nelayan-terancam-akibat-sampah-plastik-di-lautan/
NOVRIZAL TAHAR, M. R. (2020, Februari 12). SAMPAH LAUT DAN KEBIJAKAN INOVATIF PEMERINTAH. Dipetik September 11, 2023, dari http://pojokiklim.menlhk.go.id/: http://pojokiklim.menlhk.go.id/read/sampah-laut-dan-kebijakan-inovatif-pemerintah
Pawarangan, F. W. (t.thn.). KESADARAN MASYARAKAT MEMBUANG SAMPAH KE SUNGAI DAN DAMPAK PENCEMARANNYA.
pristananda, J. a. (t.thn.). PENGARUH PERILAKU MASYARAKAT MEMBUANG SAMPAH DI SUNGAI. STIKes Surya Mitra Husada.
Rijal Amri, C. K. (2023). Komposisi dan Distribusi Sampah Laut di Pantai Pasir Putih Losari Brebes, Jawa Tengah. Jurnal Kelautan Tropis , 135-147.