Perpustakaan Anak Bangsa Hadir untuk Anak Negeri

Novia EP
Full time ibu rumah tangga biasa, part time blogger, no time to me time but all day long is my time
Konten dari Pengguna
27 Desember 2022 20:37 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Novia EP tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kondisi terkini Perpustakaan Anak Bangsa. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi terkini Perpustakaan Anak Bangsa. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Sejak kecil saya menyukai buku. Saat bangku SD, kartu perpustakaan saya sering berganti karena terlalu sering pinjam buku dan terkadang hilang entah ke mana. Di saat teman-teman mulai punya kelompok main masing-masing, saya masih asyik dengan buku. Hanya saya dan teman dekat saya yang keluar masuk perpustakaan di waktu istirahat. Saat itu saya berpikir bahwa dari buku saya merasa “bebas”. Bebas untuk memasuki dunia mana yang kami mau.
ADVERTISEMENT
Hingga SMP kegemaran tersebut masih berlanjut, meski tidak sesering waktu SD. Karena saat itu sudah mulai banyak kegiatan ekstrakurikuler. Rasanya saat ada waktu bebas tugas dan bisa ke perpustakaan untuk membaca buku-buku yang tersedia serasa nikmat sekali. Rasanya mungkin hampir mirip saat menonton drama korea untuk saat ini. Hanya saja bagi saya saat membaca buku, imajinasi bisa lebih bebas.
Bahkan saat kuliah, lingkup pertemanan semakin banyak dan semakin berkembang. Saya mulai menyisihkan tabungan untuk membeli buku rutin beberapa waktu sekali. Rasanya ingin sekali punya ruangan khusus yang berisi rak penuh dengan buku sehingga bisa memasukinya setiap saat. Selain itu, mungkin anak-anak dekat rumah bisa ikut membaca bersama. Memiliki perpustakaan sendiri di dalam rumah merupakan impian yang sangat seru.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dirasakan oleh Eko Cahyono, penerima penghargaan Satu Indonesia Awards 2012. Perlu diketahui sebelumnya bahwa Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards merupakan wujud apresiasi Astra untuk generasi muda, baik individu maupun kelompok yang memiliki kepeloporan dan melakukan perubahan untuk berbagi dengan masyarakat di sekitarnya dalam bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, dan Teknologi. Serta satu kategori kelompok yang mewakili lima bidang tersebut.
Eko Cahyono menyukai buku sejak kecil. Beliau menyadari bahwa membaca buku memberikan kesempatan untuk melihat dunia dengan luas. Beliau bahkan telah mengumpulkan buku sejak tahun 1998. Awal mulanya, beliau hanya mampu membeli majalah bekas yang beliau beli dengan harga yang murah karena tidak memiliki buku sama sekali. Saat itu beliau masih duduk di bangku SMA.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini ketika saya menghubungi beliau via whatsapp, Perpustakaan Anak Bangsa masih berdiri tegak hingga sekarang. Beliau menyampaikan bahwa Perpustakaan Anak Bangsa yang beralamat di Jl. Ahmad Yani RT 26 RW 07 Desa Sukopuro Kecamatan Jabung Kabupaten Malang Propinsi Jawa Timur masih tetap satu dan akan selamanya begitu. Sampai saat ini Perpustakaan Anak Bangsa masih terus buka dan melayani masyarakat umum yang ingin meminjam dan membaca buku secara gratis.
ADVERTISEMENT
Meski saat ini Eko Cahyono memiliki kesibukan lain, Perpustakaan Anak Bangsa buka 24 jam dan gratis bagi siapapun yang ingin membaca buku. Perihal pengelolaan perpustakaan, Eko Cahyono memiliki sudut pandang yang sangat mulia kenapa gratis sampai saat ini. Menurutnya, setiap buku yang ada di perpustakaannya takkan pernah hilang, kecuali terbakar atau terhanyut karena musuh buku hanyalah air dan api. Jika buku yang dipinjam dari perpustakaannya tidak kembali berarti buku tersebut sudah menemukan pembacanya.
Harapan Eko Cahyono selalu sama setiap tahunnya. Beliau berharap bahwa Perpustakaan Anak Bangsa selalu aktif dan buka sepanjang waktu untuk melayani masyarakat umum dalam kegiatan belajar, khususnya penyediaan buku buku bacaan secara gratis. Semoga Perpustakaan Anak Bangsa tetap dikunjungi masyarakat dan semoga koleksi buku juga semakin banyak.
ADVERTISEMENT
Meskipun saat ini teknologi sudah sangat berkembang, membaca buku tetap memberikan “nikmat” tersendiri bagi pembacanya. Milikilah duniamu melalui buku, buku akan membawamu ke dunia tak terbatas yang tak terbayangkan sebelumnya. Semoga dengan membaca buku, generasi muda memiliki wawasan tak terbatas dan mendalam serta bermakna. Bangkit Bersama Indonesia.