Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Modul Nusantara: Kenalkan Ragam Budaya Indonesia pada Mahasiswa
17 Januari 2022 14:02 WIB
Tulisan dari Novia Herawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat ini, banyak kita jumpai orang-orang Indonesia yang menerapkan budaya asing sebagai gaya hidupnya. Mulai dari gaya berpakaian ketat, mengecat rambut dengan warna-warni, hingga kebiasaan memakan makanan luar negeri. Hal itu terjadi karena adanya globalisasi budaya yang memberikan kemudahan bagi budaya asing untuk masuk ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Globalisasi membuat seluruh negara di dunia saling terhubung seolah tanpa adanya batas. McLuhan menyebutnya sebagai ‘global village’ (Surahman, 2013). Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman budayanya, tersebar dari sabang sampai merauke. Selain itu, status Indonesia sebagai negara multikultural dan negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia (Worldometers.info, 2022), menjadikannya sebagai negara potensial bagi negara lain untuk menyebarkan pengaruh budayanya di Indonesia.
Masuknya budaya asing ke Indonesia memberikan dampak negatif bagi eksistensi kebudayaan asli Indonesia. Fenomena-fenomena pada paragraf pertama dapat menjadi gambaran, bahwa ketertarikan masyarakat Indonesia pada budaya asing patut diwaspadai. Benturan kebudayaan antara budaya asli dengan budaya asing makin mengancam terjadinya kerusakan kultur Indonesia.
Sebagai generasi muda sekaligus agen penerus bangsa, mahasiswa ikut menjadi sasaran masuknya budaya asing di Indonesia. Ketertarikan berlebih mahasiswa pada budaya asing dapat menjadi ancaman tersendiri bagi eksistensi kebudayaan Indonesia. Jika kita tidak bisa mengontrol dan melakukan filterisasi pada setiap budaya asing yang masuk. Maka, nilai-nilai pada budaya asli Indonesia akan luntur dan hilang.
ADVERTISEMENT
Mengetahui masuknya kebudayaan asing berpotensi mengancam kelestarian budaya Indonesia dan ketertarikan generasi muda, Kemendikbud menerapkan mata kuliah Modul Nusantara. Mata kuliah ini wajib diikuti oleh peserta program Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Modul Nusantara dilaksanakan di perguruan tinggi penerima dan diakui setara dengan 2 sks (satuan kredit semester).
Pertukaran Mahasiswa Merdeka menjadi salah satu program unggulan dari kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM). Peserta program ini merupakan mahasiswa semester 3,5, dan 7 dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia di bawah naungan Kemendikbud. Program ini merupakan program pertukaran dalam negeri antar pulau.
Melalui Modul Nusantara, mahasiswa akan dikenalkan ragam kebudayaan yang ada di Indonesia secara komprehensif. Modul Nusantara dibagi menjadi empat jenis kegiatan, yakni: kebinekaan, inspirasi, refleksi, dan kontribusi sosial. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa akan dibimbing oleh dosen pembimbing Modul Nusantara dan dibantu oleh mentor.
ADVERTISEMENT
Selama satu semester, mahasiswa akan dikenalkan dengan ragam budaya dari daerah perguruan tinggi penerima. Misalnya mahasiswa A diterima di salah satu perguruan tinggi di Kalimantan Tengah, maka mahasiswa A akan dikenalkan budaya-budaya dari Kalimantan Tengah, termasuk kebudayaan suku Dayak sebagai suku asli daerah tersebut.
Pada kegiatan kebinekaan dan kegiatan refleksi, mahasiswa akan dikenalkan tentang ragam bentuk budaya Indonesia, seperti: rumah adat, upacara adat, pakaian tradisional, tari adat, alat musik dan lagu tradisional, senjata tradisional, dan makanan khas. Kegiatan seperti kebinekaan dan refleksi pada Modul Nusantara ini, dapat menjadi alternatif untuk mengenalkan budaya Indonesia pada generasi muda.
Tidak hanya mengenalkan keragaman budaya di Indonesia saja, kegiatan inspirasi pada Modul Nusantara akan menghadirkan tokoh inspiratif yang akan memotivasi mahasiswa. Selain itu, kegiatan kontribusi sosial juga melatih kepekaan sosial mahasiswa terhadap apa yang terjadi di sekitarnya. Mahasiswa akan diminta melakukan kegiatan sosial yang memberikan dampak positif bagi tempat sekitar.
ADVERTISEMENT
Indonesia memiliki keragaman yang luar biasa. Beragam suku, ras, budaya, agama, dan kepercayaan ada di Indonesia. Dengan adanya Modul Nusantara ini, diharapkan mahasiswa menjadi lebih toleran terhadap perbedaan dan keragaman yang ada di Indonesia. Maka dari itu, edukasi mengenai torelansi akan keragaman ini sangat diperlukan.
Meski pelaksanaan Modul Nusantara tidak berjalan secara optimal karena pandemi Covid-19, kegiatan ini tetap perlu kita apresiasi. Modul Nusantara memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi keragaman budaya Indonesia.
Melihat posisi budaya Indonesia saat ini, siap tidak siap, budaya Indonesia harus siap bersaing dengan budaya asing untuk menarik perhatian para generasi muda. Kegiatan seperti Modul Nusantara ini alangkah baiknya dapat terus dilaksanakan. Jika bukan generasi muda yang melestarikan budaya Indonesia, siapa lagi?
ADVERTISEMENT