Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Hal yang Harus Diketahui Saat Menulis Feature
26 Mei 2022 11:39 WIB
Tulisan dari Noviana Zahra Firdausi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Feature merupakan irisan dari Karya Jurnalistik dan karya Sastra. Karena Karya Jurnalistik mengandung fakta, sedangkan Karya Sastra mengandung fiksi, sehingga seringkali Feature disebut berisikan faksi (fakta bergaya fiksi). Makin besar irisannya, akan semakin bagus dan berbobot feature. Dengan demikian diperlukan pengetahuan yang luas tentang Jurnalistik maupun Sastra untuk menulis Feature.
ADVERTISEMENT
Dalam buku Jurnalistik Teori dan Praktik (2017) menurut Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, feature bisa berupa berita, bisa juga berupa karangan, tetapi dengan syarat tertentu.
Feature sendiri memiliki ruang lingkup yang sangat luas dan terdapat dalam semua platform media seperti media cetak, media elektronik (radio dan televisi) dalam bentuk tayangan yang kerap disebut ‘majalah udara’, media online, bahkan juga di media sosial seperti Instagram, Facebook, Youtube dan lain-lain. Formatnya tergantung media, tapi yang pasti bersifat ringan dan human interest.
Unsur Karakteristik Feature
Sebuah tulisan dapat dikatakan sebagai Feature apabila memuat setidaknya 7 dari 8 unsur ciri khas atau karakteristik seperti tercantum di bawah ini:
1. Ringan. Maknanya mudah dipahami, tidak membuat dahi berkerut. Tidak memuat istilah asing maupun arti ganda.
ADVERTISEMENT
2. Sastra. Maksudnya enak dibaca, menggunakan gaya penulisan fiksi, meski tidak harus berbunga-bunga.
3. Fakta. Sebagai syarat utama, sehingga semua ditulis harus berdasar kenyataan yang dilakukan, dilihat, didengar dan dirasakan penulis. Orang-orang, peristiwa, pendapat dan tempat yang ada di dalam tulisan haruslah ada dan nyata.
4. Kreatif. Maksudnya adalah menggunakan tema, angle, fokus yang tidak biasa (unik) dari yang umum digunakan penulis lain pada peristiwa atau pendapat yang dapat diambil untuk dituliskan.
5. Subyektif. Maksudnya fakta yang diambil boleh berdasar sudut pandang penulis. Namun tetap harus apa adanya, netral dan tidak memihak (obyektif).
6. Awet. Tulisan tidak terikat dan terpengaruh waktu, selalu aktual kapan pun dibaca (timeless).
7. Human interest. Mengambil kisah nyata dari fakta yang menyentuh rasa kemanusiaan kita, agar dapat menarik perhatian pembaca.
ADVERTISEMENT
8. Informatif. Sebagai Karya Jurnalistik harus memberikan informasi kepada pembaca.
Menulis feature tidak sulit, selama penulis kreatif dan peka terhadap hal-hal (masalah/peristiwa) yang mengandung human interest serta mampu menarik perhatian pembaca. Sesuatu hal (masalah/peristiwa) yang sepele pun, dalam pengamatan penulis yang peka serta kemampuan menuliskan dan mengembangkannya dengan menarik, dapat menjadi feature yang baik.
Unsur-unsur Struktur Feature
Feature terdiri atas lima struktur tulisan. Berikut penjelasannya:
1. Judul
Harus bersifat atraktif, akurat, eksak, singkat-padat-ringkas, dan komunikatif.
2. Teras (Lead)
Lead dalam Feature berbeda dengan yang ada pada berita. Kalimat teras Feature boleh pendek (meski dalam 1 kalimat saja), harus mencakup maksud isi tulisan secara keseluruhan dan boleh pula tidak berhubungan dengan kalimat awal pada tubuh/body tulisan.
ADVERTISEMENT
3. Perangkai (Bridge)
Perangkai (Bridge) yang dimaksudkan menjadi penghubung antara Teras dengan Tubuh (Body), karena Teras Feature boleh saja gunakan kalimat yang isinya sama sekali tidak berhubungan dengan Tubuhnya.
4. Tubuh (Body)
Di sini penulis mencurahkan kemampuannya menulis bagai fiksi yang terus menaik menuju klimaks, meski dapat juga tiap bagian atau alinea mempunyai sub-klimaksnya sendiri. Berikut bagian tubuh (body).
5. Penutup
Penutup dalam tulisan feature bisa berupa ringkasan, kesimpulan yang tak terduga, memberi pertanyaan, atau penutup klimaks (biasanya dipakai dalam feature yang ditulis secara kronologis).
Intinya, Teknik menulis feature memerlukan kreativitas dari jurnalis atau wartawan, agar hasil tulisannya menarik tetapi tetap bersifat informatif.
Kesimpulannya, ada tiga cara menulis feature, yakni:
ADVERTISEMENT
1. Menulis feature sesuai struktur tulisan yang telah ditentukan, yakni head, lead, bridge, body, dan ending.
2. Teknik menulis feature sama seperti berkisah atau bercerita. Namun, isinya tetap harus akurat dan tidak fiktif.
3. Feature membutuhkan kreativitas. Supaya hasil tulisannya menarik, tetapi tetap berisikan informasi penting mengenai aspek kehidupan atau situasi tertentu di masyarakat.