Harga Sebuah Kepercayaan

Noviana Zahra Firdausi
Journalist student at Politeknik Negeri Jakarta
Konten dari Pengguna
26 Mei 2022 19:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Noviana Zahra Firdausi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi foto. Source: Pixaby
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi foto. Source: Pixaby
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada hakikatnya, manusia merupakan makhluk sosial. Kita tidak bisa hidup tanpa bantuan dari orang lain. Di saat kita diberi kepercayaan oleh orang lain, maka kita pun harus percaya pada mereka.
ADVERTISEMENT
Namun, membangun kepercayaan satu sama lain nyatanya tidak semudah yang dibicarakan. Contohnya dari hubungan percintaan, diawali dengan kebahagiaan yang seakan tidak pernah ada habisnya, lalu kemudian berakhir dengan kehancuran atau perselingkuhan. Itulah mengapa menjaga kepercayaan bukan sekadar omongan belaka, melainkan harus dibuktikan dengan adanya tindakan.
Menaruh kepercayaan pada orang yang salah akan membuatmu membutuhkan waktu lama untuk menata dan membangun lagi perasaan yang telah hancur. Apakah dia bisa dipercayai? Apakah dia bisa membantuku? Apa dia percaya Aku? Apakah dia akan tetap bersamaku? Itulah yang selalu ada di dalam pikiranmu.
Kepercayaan mempunyai nilai tukar yang tak ternilai harganya. Yang mana kepercayaan menjadi komponen vital untuk sebuah hubungan yang bahagia dan sukses tanpa adanya rasa kecurigaan yang menghantui. Sehingga, dapat merubahmu menjadi pribadi yang lebih terbuka dan mudah menerima kekurangan atas perilaku mereka yang mungkin membuatmu merasa kesal.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kamu juga pasti mendapatkan sesuatu yang bukan sesuai dengan harapan sehingga akan muncul rasa kecewa. Yang pada awalnya merasa marah, lama-kelamaan berubah menjadi benci bahkan enggan untuk mengingat dan membahasnya kembali. Namun, sebaik-baiknya makhluk tuhan adalah yang mampu memaafkan, cobalah untuk berlapang dada walau sulit. Tetap bersikap tenang dan sabar, karena kalau di hadapi dengan emosi semuanya malah akan semakin runyam.
Intinya, Jangan terlalu percaya kepada siapa pun di dunia ini. Hanya tuhanmu yang tidak akan pernah menyalah gunakan dan menyia-nyiakan kepercayaan tersebut. Maka dari itu, percayalah dahulu kepada tuhan sebelum kamu memberikan kepercayaan kepada orang lain.
Kamu juga harus mengetahui bahwa perbuatan jahat sering dilakukan oleh orang terdekat, namun hal itu mungkin karena unsur ketidaksengajaan. Di samping perbuatan itu, cobalah lihat dari sudut pandang dirinya mengapa ia melakukan itu. Jangan pernah mencacinya, mengutuknya, menyalahkannya, atau pun menolaknya. Cobalah untuk menerimanya.
ADVERTISEMENT
Terima dan nikmati kehadirannya, nikmati semua rasa yang dia ciptakan terhadapmu, dan bangun mindset didalam pikiranmu bahwa kamu harus bisa terima semuanya dengan ikhlas. Jadilah dewasa, biarkan semua luka yang telah kamu terima mengasahmu menjadi pribadi lebih baik lagi serta siap dalam menghadapi rintangan kehidupan.
(Noviana Zahra Firdausi/Politeknik Negeri Jakarta)