Birds of Prey, Harley Quinn Single and Available!

Novianti Putri
Personal writing and not related to advertorial. Mostly about superhero, badminton, traveling, and food.
Konten dari Pengguna
19 Februari 2020 16:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Novianti Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Harley Quinn: Birds of Prey
zoom-in-whitePerbesar
Harley Quinn: Birds of Prey
ADVERTISEMENT
Sineas perfilman dunia mungkin memberikan beragam komentar miring bagi film bertema superhero. Namun, pasar berkata lain. Buktinya, film pamungkas dari Marvel Cinematic Universe (MCU) — Avengers: Endgame — berhasil menggeser Avatar sebagai film dengan pendapatan terbesar sepanjang masa. Dari fakta tersebut, kita bisa menyimpulkan kalau film bertema superhero memang memiliki tempat tersendiri di hati penonton dunia.
ADVERTISEMENT
Kepopuleran tersebut akhirnya membuat dua raksasa besar di dunia komik — Marvel dan DC — ‘bersaing’ untuk memberikan pengalaman terbaik bagi para penontonnya. Bagaimana tidak, setelah disajikan pertarungan paling epic di abad ini lewat film Avengers: Endgame, di penghujung tahun penonton kembali dibuat menggelengkan kepala oleh film Joker — yang juga berhasil meraih dua penghargaan pada ajang Academy Awards atau Oscar.
Ibaratnya, Avengers: Endgame merupakan sebuah appetizer yang menggugah selera penonton untuk menyaksikan beragam film bertema superhero di tahun 2019, dan Joker menjadi dessert yang menutup hidangan dengan rasa yang sempurna. Ah, senang sekali rasanya ketika dua raksasa komik ini saling melengkapi satu sama lain!
Tapi sudahlah, mari lupakan kedua film tersebut dan sambut film anti-hero pertama di tahun 2020, Birds of Prey (and the Fantabulous Emancipation of One Harley Quinn) yang kemudian diubah namanya menjadi Harley Quinn: Birds of Prey.
ADVERTISEMENT

Harley Quinn: Birds of Prey

Harley Quinn: Birds of Prey
Kemunculan perdana Harley Quinn di film Suicide Squad memang telah menarik hati para penggemar. Karakter yang bisa dijuluki Joker versi wanita ini memang memiliki daya tarik yang kuat. Bermodalkan kegilaan dan wajah cantiknya, Harley Quinn yang dibintangi oleh Margot Robbie pun mendapatkan film solo perdananya di Februari 2020 ini.
Sebagai film perdana, Birds of Prey memang memusatkan Harley Quinn sebagai pencerita utama. Namun di sini Harley tidak sendiri. Ia bertemu dengan beberapa karakter wanita seperti Black Canary, Huntress, Cassandra Cain, dan detektif Renee Montoya. Kelimanya terlibat dalam sebuah kisah yang berkaitan satu sama lain, hingga akhirnya mau tidak mau mereka harus berjuang bersama untuk terbebas dari musuh utama, Black Mask.
ADVERTISEMENT
Cerita berawal ketika Harley Quinn harus menerima kenyataan bahwa ia telah berpisah dari sang kekasih, Joker. Perpisahannya dengan Joker membuat Harley kehilangan tameng dari orang-orang yang memiliki dendam pribadi kepadanya. Keadaan tersebut membuat Harley galau. Apakah dia harus tetap mengaku masih bersama Joker untuk keamanan dirinya sendiri, atau memutuskan untuk membuat pengumuman akbar dan menjalani hidup mandiri. Akhirnya, berbekal keyakinannya untuk bisa hidup tanpa bayang-bayang Joker di belakangnya, Harley pun ‘angkat bicara’.
Setelah Harley membuka mulut perihal status hubungannya dengan Joker, ia pun langsung menjadi sasaran empuk orang-orang yang selama ini menyimpan dendam kepadanya. Dari situ, mulailah ada Harley dipertemukan dan terjalinlah kisah dengan empat karakter wanita lainnya.
Secara keseluruhan, film ini mungkin terbilang mudah untuk dilupakan. Namun tetap, pesona dan kegilaan Harley Quinn memang selalu menjadi magnet bagi siapapun yang menyaksikannya. Di luar itu, ada hal unik dan tidak biasa yang saya temukan di film Birds of Prey. Dalam film ini makna akan kekuatan wanita sangat jelas terpancar. Saya pikir, DCEU mencoba mengangkat sisi lain dari karakter-karakter wanita di komiknya menjadi sebuah tim hebat walau tanpa laki-laki di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Mungkin, ada pesan tersendiri yang tersirat dan bisa dijadikan pelajaran. Bagi saya pribadi, saat Harley berani untuk memilih hidup mandiri menjadi hal yang paling relate. Ya, selama ini wanita selalu ada dalam bayangan dan menggantungkan hidupnya pada laki-laki, yang akhirnya membuat wanita terlihat lemah dan seakan tidak bisa hidup tanpa ada laki-laki di sisinya. Padahal tidak.
Di era modern seperti saat ini, banyak wanita yang bisa berdiri di atas kakinya sendiri dan tidak menggantungkan hidupnya pada laki-laki. Mungkin, itulah sebait pesan sederhana yang coba diungkapkan oleh Birds of Prey. Dan jujur, saya menyukainya. Jadi… jika seorang Harley Quinn saja berani melepas semua keamanannya saat berpisah dari Joker, mengapa wanita tidak berani untuk melangkahkan kaki lebih jauh lagi dan mewujudkan semua mimpi-mimpinya?
ADVERTISEMENT
N.R.P