Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tariff Rate Quota (TRQ): Strategi AS Melindungi Stabilitas Industri Domestik
29 Desember 2024 16:31 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Novita Rahmadani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tariff Rate Quota (TRQ), Kebijakan proteksionis, Kebijakan tarif impor, Amerika Serikat
ADVERTISEMENT
TRQ (Tariff Rate Quota) merupakan sebuah mekanisme perdagangan internasional yang menggabungkan dua instrumen kebijakan perdagangan yaitu tarif (bea masuk) dan kuota impor (jumlah barang yang dibolehkan untuk diimpor). TRQ ini biasanya digunakan untuk mengatur akses pasar produk tertentu melalui dua lapisan pengenaan tarif berdas arkan volume impor. Dalam penerapannya, mekanisme ini dilakukan dengan:
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang menerapkan mekanisme Tariff Rate Quota (TRQ) sebagai bagian dari kebijakan perdagangannya, khususnya pada era kepemimpinan Donald Trump. Pada bulan April 2017, Trump secara resmi meminta investigasi kepada Departemen Perdagangan untuk menyelidiki dampak impor baja dan aluminium terhadap keamanan nasional, berdasarkan Section 232 Trade Expansion Act of 1962, yaitu undang-undang perdagangan yang didalamnya memberi wewenang kepada presiden Amerika Serikat untuk menyesuaikan impor barang atau bahan dari negara lain jika kuantitas atau keadaan tersebut dianggap mengancam keamanan nasional. Permintaan ini didasari oleh keprihatinan terhadap kondisi pasar domestik yang semakin tertekan akibat serbuan produk impor murah, terutama dari Tiongkok.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa tahun sebelumnya, pasar baja dan aluminium domestik AS menghadapi tantangan berat. Produsen lokal kesulitan bersaing dengan harga rendah produk impor, yang sering kali dijual di bawah biaya produksi akibat praktik dumping dan subsidi besar-besaran dari pemerintah negara-negara pengimpor. Situasi ini memicu kerugian besar bagi industri dalam negeri dan bahkan menyebabkan penutupan beberapa pabrik utama. Sebagai contoh, United States Steel Corporation (U.S. Steel), salah satu produsen baja terbesar di AS, mengalami penurunan laba signifikan akibat tekanan dari produk impor. Kondisi ini memaksa perusahaan menutup pabrik di Granite City, Illinois, pada tahun 2015, yang berdampak pada kehilangan pekerjaan bagi sekitar 2.000 pekerja. Penutupan ini mencerminkan kesulitan besar yang dialami sektor baja domestik.
ADVERTISEMENT
Hal serupa juga terjadi di sektor aluminium. Alcoa Corporation, salah satu produsen aluminium terbesar di AS, menghadapi dampak yang signifikan. Beberapa fasilitas produksinya, seperti pabrik di Evansville, Indiana, ditutup atau mengalami pengurangan operasi untuk menekan biaya. Fasilitas di beberapa anak perusahaan lainnya juga menghadapi nasib serupa karena tekanan persaingan dengan impor murah.
Kondisi ini memperkuat keyakinan Trump bahwa langkah protektif perlu diambil untuk melindungi industri baja dan aluminium AS. Investigasi tersebut akhirnya menghasilkan laporan yang diberikan Wilbur Ross pada Januari 2018, yang menyimpulkan bahwa impor baja dan aluminium dalam jumlah besar melemahkan ekonomi internal, dimana impor baja AS empat kali dari jumlah ekspor serta impor aluminium meningkat 90% dari total permintaan primer. Berdasarkan temuan itu, Trump memutuskan untuk menerapkan tarif impor serta mekanisme TRQ pada 8 Maret 2018, sebagai langkah mitigasi untuk menghidupkan kembali industri domestik dan melindungi lapangan pekerjaan di sektor strategis ini.
ADVERTISEMENT
Ketentuan Kebijakan TRQ Trump terhadap Baja dan Aluminium
Penerapan kebijakan TRQ dan tarif impor baja serta aluminium oleh Amerika Serikat di era Donald Trump membawa dampak positif dan negatif. Di satu sisi, kebijakan ini berhasil memulihkan industri baja dan aluminium domestik, seperti U.S. Steel dan Alcoa Corporation, yang mencatat peningkatan kinerja setelah tarif diberlakukan. Beberapa pabrik yang sebelumnya ditutup, seperti pabrik U.S. Steel di Granite City, Illinois, dibuka kembali, menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal. Selain itu, kebijakan ini membantu mengurangi praktik dumping, terutama dari Tiongkok, sehingga pasar baja dan aluminium domestik lebih terlindungi. Produksi dalam negeri yang meningkat juga memperkuat keamanan nasional dengan memastikan ketersediaan bahan strategis untuk sektor pertahanan dan infrastruktur.
ADVERTISEMENT
Namun, kebijakan ini juga menimbulkan dampak negatif yang signifikan. Tarif menyebabkan kenaikan harga bahan baku, yang berdampak pada biaya produksi industri hilir seperti otomotif, konstruksi, dan manufaktur. Perusahaan-perusahaan yang bergantung pada baja dan aluminium impor menghadapi tekanan karena meningkatnya biaya, sehingga daya saing produk mereka di pasar global menurun.
Selain itu, sejumlah negara seperti Tiongkok, Uni Eropa, Jepang, Korea Selatan, Australia, Kanada dan Meksiko juga memberikan respon yang berbeda. Uni Eropa mengecam kebijakan ini sebagai langkah proteksionis yang tidak adil dan merespons dengan menerapkan tarif balasan pada berbagai produk AS, termasuk bourbon, sepeda motor, dan jeans. Tiongkok, yang menjadi target utama kebijakan ini, juga mengecam langkah tersebut dan mengajukan keluhan resmi ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sambil menerapkan tarif balasan pada produk AS seperti kedelai dan daging babi. Jepang dan Korea Selatan, meskipun berusaha melakukan negosiasi, menyatakan kekhawatiran mereka terhadap dampak negatif kebijakan tersebut pada stabilitas perdagangan global.
ADVERTISEMENT
Setelah dilakukan beberapa perundingan akhirnya terdapat beberapa negara yang mendapatkan pengecualian atau perbedaan perlakukan terkait kebijakan ini. Negara yang termasuk dalam pengecualian kebijakan TRQ diantaranya:
Pengecualian dalam kebijakan tarif impor baja dan aluminium AS didasarkan pada pertimbangan strategis, ekonomi, dan geopolitik. Kanada dan Meksiko dikecualikan karena hubungan dagang erat dalam USMCA. Smentara Australia, Korea Selatan, dan Jepang dikarenakan aliansi militer dan kepentingan strategis yang penting bagi AS, terutama di kawasan Asia-Pasifik. Brasil dan Argentina mendapatkan kuota khusus melalui negosiasi bilateral, dan negara dengan volume ekspor kecil seperti Australia dianggap tidak mengancam pasar domestik. Selain itu, negara-negara seperti Kanada dan Meksiko juga berkomitmen mencegah produk dumping masuk ke AS melalui wilayah mereka.
ADVERTISEMENT
Dalam kelanjutannya, kebijakan tarif impor baja dan aluminium yang diterapkan oleh Amerika Serikat sejak era Presiden Donald Trump ini masih berlaku hingga saat ini. Meskipun pada pemerintahan Presiden Joe Biden telah dilakukan beberapa penyesuaian, seperti memperluas mekanisme Tariff Rate Quota (TRQ) dengan mitra dagang seperti Uni Eropa, tarif dasar tetap dipertahankan untuk melindungi industri domestik dari praktik perdagangan yang dianggap tidak adil. Selain itu, pada tahun 2024, pemerintah AS berencana menaikkan tarif untuk produk baja dan aluminium tertentu dari Tiongkok, meningkatkan tarif dari 0-7,5% menjadi 25%, sebagai respons terhadap kelebihan kapasitas dan praktik perdagangan Tiongkok yang dianggap merugikan industri AS. Langkah ini menunjukkan bahwa kebijakan proteksionis di sektor baja dan aluminium tetap menjadi bagian integral dari strategi perdagangan AS dalam menghadapi tantangan global.
ADVERTISEMENT
REFERENSI:
Congressional Research Service. (2021). Section 232 of the Trade Expansion Act of 1962. https://sgp.fas.org/crs/misc/IF10667.pdf
International Trade Administration. (2020). Steel Imports Report: United States. https://legacy.trade.gov/steel/countries/pdfs/imports-us.pdf
U.S. Department of Commerce. (2018a, February 16). Secretary Ross Releases Steel and Aluminum 232 Reports in Coordination with White House. U.S. Department of Commerce. https://2017-2021.commerce.gov/news/press-releases/2018/02/secretary-ross-releases-steel-and-aluminum-232-reports-coordination.html
U.S. Department of Commerce. (2018b). THE EFFECT OF IMPORTS OF STEEL ON THE NATIONAL SECURITY AN INVESTIGATION CONDUCTED UNDER SECTION 232 OF THE TRADE EXPANSION ACT OF 1962, AS AMENDED. https://www.commerce.gov/sites/default/files/the_effect_of_imports_of_steel_on_the_national_security_-_with_redactions_-_20180111.pdf
U.S. Department of Commerce. (2018c, May 13). U.S. Department of Commerce Announces Steel and Aluminum Tariff Exclusion Process. U.S. Department of Commerce. https://2017-2021.commerce.gov/news/press-releases/2018/03/us-department-commerce-announces-steel-and-aluminum-tariff-exclusion.html
United States International Trade Commission. (2023, March 15). Certain Effects of Section 232 and 301 Tariffs Reduced Imports and Increased Prices and Production in Many U.S. Industries | United States International Trade Commission. Www.usitc.gov. https://www.usitc.gov/press_room/news_release/2023/er0315_63679.htm
ADVERTISEMENT