Konten dari Pengguna

Bagaimana Bumble Menggunakan AI untuk Membentuk Ikatan Manusia yang Autentik?

Novita S Satyaningrum
Hey there, Im Vita, a communication master student at Sekolah Pascasarjana Sahid, Jakarta. Here to dish out my thoughts on communication, culture, and the buzz in urban society. Dive into my articles and lets explore together!
3 Mei 2024 8:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Novita S Satyaningrum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi aplikasi kencan Bumble. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi aplikasi kencan Bumble. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Menyusuri Sepuluh Tahun Teknologi Kencan dan Tanggung Jawab Kecerdasan Buatan
ADVERTISEMENT
Lidiane Jones, CEO Bumble, memasuki Ruang Eksekutif BBC untuk berbicara tentang perjalanan teknologi kencan selama sepuluh tahun terakhir, serta bagaimana Bumble menggabungkan kecerdasan buatan (AI) dengan interaksi manusia untuk menciptakan hubungan yang autentik. Dalam wawancara yang mendalam ini, Jones mengungkapkan visinya tentang masa depan teknologi kencan dan tanggung jawab penggunaan kecerdasan buatan.
Jones, yang memiliki lebih dari 20 tahun pengalaman dalam rekayasa perangkat lunak dan manajemen produk, membawa semangat dan pengetahuan yang mendalam dalam upayanya memimpin Bumble ke arah baru. Sebulan setelah memulai masa jabatannya, Jones dan timnya meluncurkan inovasi terbaru Bumble, Deception Detector yang didukung AI, dengan tingkat akurasi yang mencengangkan dalam mengidentifikasi spam dan penipuan.
"Saya datang ke Bumble karena misi ini - karena kesempatan yang masih saya lihat di pasar untuk memengaruhi bagaimana wanita diperlakukan dan bagaimana wanita mendefinisikan hubungan dalam hidup mereka," kata Jones kepada BBC.
ADVERTISEMENT

Peran AI dalam Kencan Modern

Dalam diskusi tentang peran kecerdasan buatan dalam kencan, Jones menekankan pentingnya menciptakan pengalaman yang aman dan otentik bagi pengguna Bumble. Penggunaan AI untuk mengidentifikasi spam, penipuan, dan akun palsu telah membantu mengurangi risiko bagi pengguna, sambil mempertahankan kontrol pengguna atas pengalaman mereka.
Namun, Jones menegaskan bahwa penggunaan AI di Bumble tidak hanya tentang keamanan, tetapi juga tentang membantu pengguna mengekspresikan diri secara autentik. Misalnya, fitur Private Detector, yang memburamkan gambar cabul secara otomatis, memberikan pengguna kontrol penuh atas profil mereka.
Sementara AI dapat menjadi alat yang kuat untuk membantu pengguna, Jones menegaskan bahwa kejelasan dan transparansi adalah kunci. Pengguna harus tahu kapan AI digunakan, dan perusahaan memiliki tanggung jawab etis untuk memastikan bahwa penggunaan AI tetap positif dan memenuhi standar keamanan.
ADVERTISEMENT

Tantangan dan Visi Masa Depan

Dalam merencanakan masa depan Bumble, Jones mengidentifikasi percepatan perubahan sebagai risiko terbesar dalam teknologi. Dia menekankan pentingnya adaptasi dan fleksibilitas bagi pemimpin perusahaan dalam menghadapi perubahan yang cepat di berbagai bidang.
Jones juga merayakan tonggak ulang tahun ke-10 Bumble dengan penuh semangat, menggambarkan pencapaian perusahaan dalam memberdayakan jutaan pengguna untuk menemukan koneksi yang bermakna. Dia berkomitmen untuk terus memperkuat nilai inti Bumble, seperti kesetaraan dan keadilan dalam hubungan, sambil terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna modern.
Dalam menutup wawancara, Jones menekankan pentingnya keragaman dan inklusi dalam Bumble dan industri teknologi secara luas. Sebagai seorang imigran dan wanita berkulit warna, Jones merasa memiliki tanggung jawab untuk membuka pintu bagi orang-orang dari latar belakang yang beragam untuk berkembang dalam industri ini.
ADVERTISEMENT
Dengan pandangan yang jelas tentang masa depan teknologi kencan dan komitmen terhadap nilai-nilai kesetaraan dan inklusi, Bumble di bawah kepemimpinan Jones siap untuk terus menjadi pemimpin dalam industri kencan online.