Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Arti Substansial New Normal
22 Mei 2020 10:36 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
Tulisan dari Novita Tandry tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa sih New Normal? Kenormalan Baru?
Pake masker? Social distancing? Physical distancing? No cipika-cipiki? No salim? No shaking hands? WFH? LFH? Semua yang kasat mata? Atau yang lebih bermakna substansial dari sekadar yang bisa ditangkap secara visual?
ADVERTISEMENT
Karena sebenarnya manusia adalah makhluk yang paling adaptif dari semua makhluk ciptaan Tuhan.
Setiap manusia itu dilahirkan adaptif terhadap segala kondisi apa pun :
Pindah rumah atau pindah kota itu new normal, beradaptasi dengan kota baru, rumah baru, tetangga baru, makanan baru, pekerjaan baru, dan lain-lain.
Setiap tahun anak-anak naik kelas atau tidak naik kelas juga new normal, bertemu dengan teman baru dan harus beradaptasi dengan guru-guru dan teman-teman barunya.
Belajar ketrampilan baru juga new normal, beradaptasi hingga menjadi habituasi.
Setiap hari adalah new normal dalam kehidupan kita kalau kita ingin melihatnya sebagai sesuatu yang baru, terus belajar untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik sampai maut menjemput, tidak perlu menunggu sampai hadirnya pandemi COVID-19 atau sampai vaksin ditemukan.
ADVERTISEMENT
Mengapa?
Karena manusia memiliki insting untuk bertahan hidup. Teori Charles Darwin hal yang paling utama dari evolusi adalah survival of the fittest, tapi saya punya pendapat yang berbeda bahwa yang paling bisa bertahan adalah yang paling bijak dan yang paling adaptif yang bertahan di masa pandemi ini.
New Normal lebih kepada pilihan kita dalam kehidupan di masa pandemi ini:
ADVERTISEMENT
Yuukk.. kita bijak dengan makna New Normal secara substansial supaya saatnya hidup baru dengan menyenangkan hati Tuhan yang mungkin selama hidup ini kita terlalu sering mendukakan hati-Nya 🙏🏼
.
.
Happy Parenting!
The hardest job you will ever love ❤️
Novita Tandry
Psikolog Anak & Remaja
NTO Nurture Teach Observe
Childcare and Early Education