Konten dari Pengguna

Eksistensi Propaganda Mahasiswa Indonesia di Belanda

Nugi Nugraha
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang
5 April 2022 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nugi Nugraha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Hatta yang menjadi aktivis penggerak ikut bergerak melakukan perjuangan bersama Perhimpunan Indonesia. sumber foto : Film Soekarno.
zoom-in-whitePerbesar
Hatta yang menjadi aktivis penggerak ikut bergerak melakukan perjuangan bersama Perhimpunan Indonesia. sumber foto : Film Soekarno.
ADVERTISEMENT
Pergerakan Nasiolan di mulai dari keresahan dan kesengsaraan dari dampak penjajah. Pergerakan Nasional timbul sebuah pergerakan atas dasar "Nasional" yang memiliki tujuan untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia terbebas dari penjajah. Salah satunya Perhimpunan Indonesia (PI), yaitu sebuah organisasi yang berdiri di Belanda itu di dirikan oleh Mahasiswa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Mereka menyepakati bahwa Organisasi itu mempunyai kesetaraan ideologi untuk menolak kekuasaan yang pada masa itu terjadi Pembantaian oleh kaum Nazi. Fasisme (Kekuasaan otoriterian dengan hak penuh dari pemerintah tanpa diganggu gugat) adalah suatu bentuk kekuasaan yang dimiliki oleh Negara dengan status paling terkuat di Dunia.
Maka, Jerman dengan kibaran bendera Nazi itu memiliki tujuan untuk menaklukan seluruh Yahudi dan keturunanya. Nazi pada masanya adalah Negara "Fasisme", beberapa wilayah hampir semuanya dikuasai oleh Nazi termasuk Belanda.
Melihat fenomena tersebut, lantas mahasiswa Indonesia membentuk organisasi pergerakan Perhimpunan Indonesia (PI) berbarengan dengan pergerakan Belanda lainnya.
Agenda Pertama Perhimpunan Indonesia (PI)
Sebelum membahas Agendanya, Perhimpunan Mahasiswa dalam catatan sejarah sangatlah unik. Mereka adalah mahasiswa satu-satunya memakai nama Indonesia.
ADVERTISEMENT
Perhimpunan Indonesia semulanya bernama Indische Vereeniging Tahun 1908, awalnya mereka merupakan mahasiswa sekumpulan biasa. Namun, sejak Nazi Hitler berkuasa di Jerman Tahun 1933, kemudian menggetarkan eropa dan menduduki Belanda Tahun 1940.
Kelompok mahasiswa Perhimpunan Indonesia berubah sangat radikal, mereka kemudian aktif dalam organ-organ kegiatan politik, mereka menggalang seluruh mahasiswa Indonesia agar bersatu melawan Fasisme.
Sementara itu, mereka bersekutu dengan kelompok perlawanan Belanda, perhimpunan Indonesia membuat Agenda koran secara ilegal. Koran-koran tersebut dicetak sebagai propaganda yang disebar sebagai bentuk perlawanan Fasisme.
Menghadapi perlawanan Belanda dan tindakan kaum Nazi tidak menyurut kesemangatan kaum Perhimpunan Indonesia. Mereka memiliki sikap kepercayaan kepada masa depan yang terbuka, mengembangkan kepribadian yang bebas dan Revolusioner, dan menentang Volksraad (perbedaan pendapat).
ADVERTISEMENT
Kegiatan agenda selanjutnya dengan menyebarkan pamflet, merekrut, mengorganisasi mahasiswa, serta melindungi dan menyembunyikan kaum Yahudi yang menjadi sasaran Nazi. Perhimpunan Indonesa aktif dalam kegiatan politik lainnya.
Strategi Politik Di Tanah Air
Anggota perhimpunan Indonesia yang berada di Indonesia turut ambil melanjutkan perjuangan anggota di Belanda. Mereka membuat strategi Politik untuk kecapaian kemerdekaannya. Strateginya antara lain:
Cita-Cita Perhimpunan Indonesia (PI)
Kesadaran adalah kunci Utama, misinya terhadap penghindaran ancaman akibat perlakuan Fasisme itu sendiri. Dalam majalah "Indonesia Merdeka" Pimpinan Perhimpunan Indonesia mengungkapkan "Agresi fasis tahun-tahun belakangan ini mengancam Belanda maupun Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dalam hal ini, kerja sama antara rakyat Indonesia dengan gerakan nasionalnya dan Belanda yang demokratis atas dasar kesetaraan dan saling menghargai, merupakan satu-satunya jalan untuk membebaskan kedua rakyat negeri tersebut dari bahaya yang mengancam mereka.
karena rakyat tidak dapat memenuhi kewajibannya tanpa adanya hak-hak demokratis mereka. Maka, perhimpunan Indonesia bercita-cita menuju perombakan yang demokratis berdasarkan kesetaraan di bindang ekonomi, politik dan militer.
Dengan demikian, perhimpunan Indonesia memandang bahwasanya dengan adanya kerja sama antara kedua bangsa (Indonesia dan Belanda) sebagai kerja sama menyelamatkan kemanusiaan dari kekejaman Nazi. Dengan begitu , perhimpunan Indonesia menganggap bahwa tujuan Indonesia merdeka adalah dengan memerangi Fasisme.
Namun, seruan kerja sama itu ditampik begitu saja oleh pemerintah Belanda. Bagi perhimpunan Indonesia, masalah utama adalah menyadarkan sesama Indonesia di Belanda maupun di Indonesia agar terlibat perjuangan melawan fasisme.
ADVERTISEMENT
Seruan ini bukan haya ditujukan kepada para mahasiswa Indonesia yang berada di Leiden, kota yang menjadi sebuah markas perhimpunan Indonesia, tetapi juga para pelaut-pelaut Indonesia yang bekerja pada perusahaan kapal Belanda di Rotterdam.
Akibat pendudukan Jerman, pekerja Indonesia di perusahaan Rotterdam menganggur dan mereka inilah mendapat penyuluhan politik oleh mahasiswa dari perhimpunan Indonesia cabang Rotterdam.
Perjalanan perhimpunan Indonesia memunculkan sebuah era perubahan dengan tantangan fundamental, bagi eropa maupun Indonesia sebagai bangsa baru.
Terima Kasih, semoga bermanfaat.