Pacuan Kuda, Hiburan Warga Kala Idul Fitri Tiba

Nugra Yuliani
Mahasiswa Universitas Padjadjaran
Konten dari Pengguna
18 April 2024 17:23 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nugra Yuliani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Start gate lapangan pacuan kuda Kecamatan Ambal
zoom-in-whitePerbesar
Start gate lapangan pacuan kuda Kecamatan Ambal
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Siang itu panas membumbung tinggi, rasanya matahari sangat dekat, tepat berada di atas kepala. Namun, sorak sorai penonton dan bunyi terompet dari pemain musik seakan bisa mengalahkan teriknya matahari pukul setengah sepuluh pagi. Kios-kios sementara yang didirikan panitia di sekitar lokasi pacuan kuda juga dipenuhi pedagang sekitar. Sajian yang wajib ada dan dijual dalam acara ini adalah sate ambal, kupat tahu, dan berbagai minuman dingin.
ADVERTISEMENT
Ambal merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Wilayah ini mungkin tidak asing lagi ditelinga masyarakat Kebumen, terutama masyarakat Kebumen bagian timur. Kala hari raya idul fitri tiba, Kecamatan Ambal menjadi salah destinasi wisata tujuan keluarga.
Hal ini dikarenakan banyaknya pantai, contohnya seperti Pantai Ambal dan Pantai Mliwis, serta hiburan pasar malam di Kecamatan Ambal. Selain itu, Kecamatan Ambal juga memiliki tradisi yang hanya dilaksanakan saat libur lebaran tiba, yaitu tradisi pacuan kuda atau yang lebih sering disebut sebagai balapan jaran oleh masyarakat sekitar. Tradisi tersebut sudah berlangsung sejak tahun 1965 dan tetap digemari oleh masyarakat hingga saat ini.
Penyelenggaraan Perlombaan Pacuan Kuda
Acara pacuan kuda Ambal ini diselenggarakan oleh Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PORDASI) Kebumen. Ketua Pordasi Kebumen, Setiyo Mujiyono (45) mengatakan, bahwa pihak Pordasi menyiapkan acara ini dari bulan-bulan sebelumnya, jauh sebelum acara ini berlangsung.
ADVERTISEMENT
“Persiapannya bahkan kita itu di setiap bulannya ada pertemuan rutin. Pengurus Pordasi tiap bulannya mengadakan pertemuan rutin dengan sistem dibarengi dengan arisan”.
Pihak Pordasi rutin melakukan rapat bulanan untuk menyiapkan berbagai acara, termasuk pacuan kuda Ambal ini. Setiyo Mujiyono juga menambahkan dengan adanya rapat rutinan ini diharapkan pihak Pordasi tidak terkejut apabila mendapat event mendadak.
“Jadi suatu saat nanti ada event apapun itu sudah tidak kaget. Sudah persiapan, ibaratnya sehabis lebaran kita pun sudah persiapan untuk lebaran tahun depan. Tidak secara tiba-tiba persiapannya, dengan tempo yang lama”.
Acara pacuan kuda pada tahun ini dilaksanakan selama empat hari, dimana semakin akhir babak akan membuat antusiasme masyarakat semakin bertambah. Acara dimulai pada hari Sabtu, 13 April 2024 pukul 09.30 pagi dan akan berakhir di hari Selasa, 16 April 2024 pada pukul 15.30 atau 16.00. Acara pacuan kuda akan semakin lama usainya apabila masih ada babak penyisihan dan babak final. Lamanya waktu juga dikarenakan adanya pembagian hadiah bagi para pemenang.
ADVERTISEMENT
Harga Tiket, Fasilitas, dan Perebutan Piala Menpora
Sebelum masuk ke dalam arena pacuan, masyarakat diharuskan membeli tiket di loket yang sudah disediakan. Tiket masuk dibanderol mulai dari harga 20.000 rupiah untuk penonton tanpa kursi dan 25.000 rupiah untuk mendapatkan kursi plastik yang terbatas jumlahnya.
Arena pacuan masih sangat sederhana, antara jalur pacu dengan tempat penonton hanya dibatasi oleh bambu-bambu yang tingginya hanya sepinggang orang dewasa. Kata Yogi (19), salah satu pengunjung yang seringkali menonton acara ini, fasilitas pacuan kuda dari tahun ke tahun tidak ada perubahan sama sekali.
“Untuk sarana prasarananya di tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya masih sama sih. Belum ada perubahan sama sekali”.
Bukan sekali dua kali acara ini memakan korban. Yogi (19) menambahkan, teman ayahnya yang merupakan dokter hewan pernah tertendang kuda. Tahun-tahun sebelumnya juga pernah terjadi kejadian hampir serupa, hal ini dikarenakan seorang penonton nekat maju dan masuk jalur pacu untuk menonton lebih dekat.
ADVERTISEMENT
“Kalau melihat kejadiannya langsung sih enggak, tapi kalau setelah kejadiannya iya. Jadi kebetulan itu rekan kerja ayah saya dari kesehatan hewan. Jadi setelah rekan kerja ayah saya tersebut memeriksa kuda, kaki belakang kuda tersebut menendang beliau”.
Pada acara pacuan kuda tahun ini, lebih lebih banyak peserta yang ikut serta dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini terjadi dikarenakan piala yang diperebutkan tidak hanya piala bupati, melainkan juga piala menpora. Terdapat 200 peserta yang ikut serta dalam pacuan kuda tahun ini, kata Setiyo Mujiyono (45). Namun, peserta tidak hanya berasal dari Kebumen dan Jawa tengah saja, terdapat juga peserta dari Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera, bahkan Kalimantan yang ikut memeriahkan acara yang diadakan setahun sekali ini.
ADVERTISEMENT
“Pada tahun ini kurang lebih ada dua ratusan ekor kuda. Peserta tahun ini paling jauh berasal dari Kalimantan”.
Macam-Macam Kelas yang Diperlombakan
Kelas-kelas yang ada dalam pacuan kuda Ambal ini bermacam-macam jenisnya. Terdapat kelas lokal A dan B, kelas lokal tradisional A dan B, Kelas pemula, dan kelas derby. Selain itu, terdapat pula kelas kelas A Sprint, kelas terbuka 2.000, kelas B, kelas C panjang, dan kelas C Sprint. Tidak hanya itu, terdapat juga kelas D utama, kelas D madya, kelas E, kelas F, kelas G, kelas H, kelas I, dan kelas J.
Jika acara pacuan kuda di Kabupaten Kebumen ini dilaksanakan bersamaan dengan wilayah lain, misalnya dengan Yogyakarta dan Pangandaran, kemungkinan acara ini akan kurang peminat. Akan tetapi, di tahun ini jadwal pelaksanaan acara pacuan kuda di tiap daerah berbeda. Sehingga terjadi peningkatan peserta dan penonton dalam acara pacuan kuda di Kabupaten Kebumen.
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu tradisi yang selalu digelar setiap tahunnya, pihak Pordasi selaku penyelenggara acara tentu menjalin kerjasama dengan dinas-dinas terkait di Kebumen untuk mempermudah pelaksanaannya. Misalnya dengan mendatangkan bidang peternakan, Dinas Pertanian dan Pangan (Distapang) Kota Kebumen. Khabib (56) salah seorang pekerja di bidang peternakan Distapang mengatakan bahwa dirinya dan timnya yang membawahi wilayah Kecamatan Ambal, Mirit, dan Bonorowo diberi mandat dari Distapang untuk hadir dan berjaga di setiap tahunnya.
“Kami di setiap tahunnya mendapatkan mandat dari Distapang Kota Kebumen bidang peternakan yang membawahi wilayah Kecamatan Ambal, Mirit, dan Bonorowo untuk menjadi bagian dari panitia bagian kesehatan hewan”.
Kerjasama ini dilakukan karena terkadang terdapat kejadian yang tidak diinginkan, contohnya saat perlombaan dimulai, kuda tidak sengaja bertabrakan, dan lainnya. Selain dari Distapang, dinas kesehatan juga mendatangkan paramedis di sekitar arena pacuan kuda.
ADVERTISEMENT