Konten dari Pengguna

Apakah Perasaan Cinta Bisa Diukur?

Nugraha Eka Putra
Football, Film, & Techno addict | Liverpool FC #YNWA | Mail: [email protected]
2 April 2019 12:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nugraha Eka Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
love (foto: gettyimages)
zoom-in-whitePerbesar
love (foto: gettyimages)
Mulai dari bunga-bunga bermekaran di hati, senyum-senyum sendiri, sampai pada akhirnya bisa bikin patah hati, cinta memang menawarkan banyak rasa. Kalau sudah jatuh cinta, kayaknya hati dan pikiran itu isinya cuma ada si dia aja.
ADVERTISEMENT
Gombalan maut buat si dia pun, akhirnya bertebaran tak terhingga. Mulai dari cintanya yang lebih besar dari gunung, sampai cintanya yang lebih luas dari seluruh samudera.
Tapi sebenarnya, gimana sih caranya mengukur perasaan cinta? Apa iya perasaan cinta itu bisa diukur?
Sebuah studi menggunakan Magnetic Resonance Imaging (MRI) scan menemukan bahwa rasa cinta mengaktifkan sistem otak dengan reaksi yang sama seperti pengaruh kokain atau nikotin.
Otak manusia yang sedang jatuh cinta, akan meningkatkan sel kimia dalam otak yang berupa oksitosin, yaitu hormon yang membuat rasa stres berkurang dan vasopressin, yaitu sebuah hormon yang mengatur tekanan darah dalam tubuh.
Kedua hormon itu lalu mengalir dalam sirkulasi otak, dan merangsang bagian otak yang bernama hypothalamus untuk memproduksi dopamin. Reaksi dari dopamin ini nih, yang bikin kalian klepek-klepek sama si dia, dan tentunya gak bisa jauh dari si dia.
ADVERTISEMENT
Ahli saraf dari Inggris, dr. Fred Nour mengungkapkan bahwa tes perasaan cinta mungkin akan berhasil dengan menyuntikkan pewarna radioaktif yang kemudian akan mengikat reseptor peptida di otak dan muncul saat otak dipindai melalui MRI.
Peptida, yang terdiri dari oksitosin dan vasopressin, hanya diproduksi oleh otak dalam jumlah yang signifikan ketika seseorang benar-benar merasakan perasaan jatuh cinta. Jadi, hal ini yang memungkinkan untuk mengukur kadar cinta seseorang.
dr. Fred Nour bahkan mengatakan bahwa tes ini tidak seperti detektor kebohongan, tes ini tidak dapat diakali, dan tingkat akurasinya pun, bisa mencapai 97% sampai 99%. Hasil ini akan semakin membaik seiring dengan penelitian yang terus dilakukan.
Seiring dengan teknologi pemindaian medis yang terus berkembang, menurut dr. Fred Nour, tes tersebut mungkin bisa tersedia dalaaaaam….. satu dekade lagi hufftt… masih lama, ya.
ADVERTISEMENT
Yah, walaupun masih 10 tahun lagi, setidaknya kita tahu bahwa rasa cinta itu ternyata bisa diukur. Jadi mulai sekarang, jangan suka asal gombal lagi ya ke gebetan.