Konten dari Pengguna

Adat Baritan di Desa Salamwates, Trenggalek: Tradisi Leluhur Penuh Makna

Nugraha Pangestu
Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
11 November 2024 12:10 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nugraha Pangestu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Timur, Budi Sarwoto membuka Festival Desa Adat Baritan di Desa Salamwates, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek pada Senin, (22/07/2024). (Foto: Disparbud Trenggalek).
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Timur, Budi Sarwoto membuka Festival Desa Adat Baritan di Desa Salamwates, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek pada Senin, (22/07/2024). (Foto: Disparbud Trenggalek).
ADVERTISEMENT
Di Desa Salamwates, Trenggalek, Jawa Timur, tradisi adat Baritan hidup dan berkembang sebagai wujud rasa syukur dan harapan warga desa kepada Tuhan. Digelar setiap tahun, Baritan menjadi momen istimewa bagi warga, sekaligus daya tarik budaya yang sarat dengan makna spiritual dan sosial. Tradisi ini bertujuan memohon perlindungan serta kelimpahan hasil panen, memperlihatkan kekuatan budaya dan keakraban antarwarga. Sebagai bentuk pelestarian warisan leluhur, Baritan berhasil menyatukan masyarakat dalam ritual adat yang memperkaya kebudayaan Jawa.
ADVERTISEMENT
Asal-Usul Tradisi Baritan: Menghormati Alam dan Leluhur
Baritan berasal dari kata "barit," yang dalam bahasa Jawa berarti “menjaga” atau “memohon perlindungan.” Konon, tradisi ini sudah ada sejak nenek moyang desa, terutama bagi para petani yang mengandalkan alam untuk mata pencaharian mereka. Di tengah ketergantungan pada hasil bumi, tradisi ini diyakini sebagai bentuk doa bersama demi keselamatan desa dari bencana alam dan kelangsungan kehidupan yang harmonis. Selain itu, Baritan adalah pengingat akan pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia dan alam.
Rangkaian Prosesi Adat Baritan yang Penuh Makna
Tradisi Baritan memiliki sejumlah rangkaian prosesi yang mendalam, mulai dari ziarah hingga pertunjukan seni tradisional yang menggambarkan doa syukur dan permohonan perlindungan. Berikut adalah tahapan prosesi Baritan di Desa Salamwates:
ADVERTISEMENT
1. Ziarah ke Makam Mbah Surogati
Rangkaian acara diawali dengan ziarah ke makam Mbah Surogati, sesepuh Desa Salamwates yang dianggap sebagai tokoh penting dalam pengembangan tradisi Baritan. Ziarah ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur sekaligus permohonan berkah dan keselamatan bagi seluruh warga desa.
2. Kirab atau Arak-Arakan
Setelah ziarah, warga menggelar kirab atau arak-arakan, membawa perlengkapan upacara seperti sesaji, tumpeng, dan pernak-pernik khas adat. Kirab ini menunjukkan kebersamaan serta komitmen masyarakat dalam merawat tradisi dan warisan budaya.
3. Penyerahan dan Penerimaan Dhadung Awuk
Pada tahap ini, dilakukan penyerahan dhadung awuk, tali khusus yang melambangkan perlindungan bagi ternak dan tanaman. Tali ini diserahkan sebagai simbol perlindungan bagi kehidupan petani dan peternak di desa.
ADVERTISEMENT
4. Tari Tradisional dan Nyarati Bunga
Setelah itu, tarian adat dipentaskan dan bunga ditaburkan (nyarati) sebagai penghormatan dan doa agar desa terhindar dari bencana. Tarian ini dilakukan dengan penuh rasa syukur, mewakili penghormatan kepada leluhur dan alam yang menjadi sumber kehidupan.
5. Ngujubake Ambengan
Di tahap ini, masyarakat membawa ambengan (makanan berlimpah seperti nasi dan lauk-pauk) yang sudah diberkati dalam doa bersama. Makanan ini kemudian dibagikan sebagai simbol kebersamaan dan rasa syukur atas hasil bumi yang melimpah.
6. Rebut Dhadung dan Janur Kuning
Salah satu momen yang paling meriah adalah rebutan dhadung dan janur kuning, di mana warga berlomba mengambil tali sebagai simbol keberkahan dan janur kuning yang dianggap membawa perlindungan. Prosesi ini dipenuhi semangat kebersamaan dan harapan akan keberuntungan dan rezeki.
ADVERTISEMENT
Acara ini diakhiri dengan janggrungan, yaitu menari bersama diiringi kesenian langen tayub, yang menciptakan suasana penuh sukacita. Momen ini mempererat hubungan sosial antarwarga, menunjukkan kekompakan dan keakraban dalam suasana tradisional yang meriah.
Kontes Kambing PE yang Menyemarakkan Tradisi Baritan
Dalam beberapa tahun terakhir, acara Baritan di Desa Salamwates semakin ramai dengan adanya kontes kambing Peranakan Etawa (PE). Kambing PE yang menjadi kebanggaan peternak lokal ditampilkan dalam kontes ini, mengundang perhatian masyarakat dan menjadi hiburan tersendiri bagi pengunjung. Selain melestarikan tradisi, acara kontes kambing PE ini juga memberikan manfaat ekonomi bagi warga.
Kekuatan Kearifan Lokal: Sesaji, Tumpeng, dan Hiasan Janur
Setiap prosesi dalam Baritan dihiasi dengan berbagai pernak-pernik tradisional seperti sesaji, tumpeng, hiasan janur kuning, serta wadah penyajian makanan yang seluruhnya menggunakan bahan alami. Penggunaan pernak-pernik ini memperlihatkan betapa kuatnya masyarakat Salamwates dalam menjaga budaya lokal yang adhi luhung atau luhur. Melalui elemen-elemen ini, masyarakat menyampaikan pesan kebersahajaan dan cinta terhadap alam.
ADVERTISEMENT
Nilai-Nilai Luhur dalam Tradisi Baritan
Tradisi Baritan tidak hanya sekadar ritual adat, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai luhur yang diwariskan dari generasi ke generasi, di antaranya:
1. Kebersamaan dan Gotong Royong – Masyarakat bahu-membahu mempersiapkan acara, dari penyediaan sesaji hingga pelaksanaan prosesi. Ini mempererat ikatan persaudaraan di antara mereka.
2. Rasa Syukur – Baritan adalah ungkapan rasa syukur atas segala karunia dari Tuhan, terutama hasil bumi dan kelimpahan alam.
3. Pelestarian Budaya – Tradisi ini adalah cara masyarakat menjaga identitas budaya agar tetap hidup di tengah kemajuan zaman, mengajarkan nilai-nilai kearifan lokal kepada generasi muda.
4. Harmoni dengan Alam – Melalui Baritan, masyarakat diingatkan akan pentingnya menjaga alam sebagai sumber kehidupan yang harus dihormati dan dijaga kelestariannya.
Masyarakat beramai-ramai berebut janur dan tumpeng yang berisikan hasil panen, Festival Desa Adat Baritan di Desa Salamwates, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek pada Senin, (22/07/2024). (Foto: Disparbud Trenggalek).
Baritan sebagai Daya Tarik Wisata Budaya
ADVERTISEMENT
Tradisi Baritan di Desa Salamwates kini juga menjadi daya tarik wisata budaya yang diminati oleh wisatawan. Pemerintah daerah bersama masyarakat berupaya mempromosikan Baritan sebagai aset budaya yang tidak hanya melestarikan adat tetapi juga meningkatkan kesejahteraan ekonomi lokal. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkenalkan Baritan kepada dunia, memperlihatkan kekayaan budaya Trenggalek yang layak dikenal dan dipertahankan.
Dengan keunikan prosesi yang sakral dan meriah, Baritan di Desa Salamwates bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga warisan budaya yang patut dilestarikan. Melalui Baritan, masyarakat Salamwates menjaga nilai-nilai harmoni antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.