Kelas Pewira (Pelatihan Kewirausahaan Bagi Pengamen Cilik di Kabupaten Gresik)

Nugraheni Tahirawati
Seorang mahasiswa semester 5 jurusan Akuntansi Universitas Internasional Semen Indonesia. Mahasiswa biasa yang kebetulan suka menulis, membaca dan bernada-nada.
Konten dari Pengguna
29 Oktober 2020 19:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nugraheni Tahirawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kelas Pewira atau merupakan singkatan dari "Kelas Pengenalan dan Pelatihan Kewirausahaan Pengamen Cilik di Kampung Sekar Sari Kabupaten Gresik Sejak Usia Dini Sebagai Solusi Permasalahan Pengamen Cilik" program ini merupakan realisasi dari terdanainya proposal PKMM kami pada tahun 2019. Program ini berjalan sekali seminggu selama 5 bulan, mulai dari maret hingga agustus 2019. Kegiatan ini digagas oleh 5 orang mahasiswi Akuntansi Universitas Internasional Semen Indonesia. Dalam melaksanakan program kami dibantu oleh para pemuda-pemudi Kampung Sekar Sari.
ADVERTISEMENT
Lokasi yang kami pilih adalah Kampung Sekar Sari yang Terletak di Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur. Kampung ini terletak di kawasan yang cukup strategis di tengah kota, yang bersebelahan dengan gedung-gedung tinggi. Sayangnya meski terletak di lokasi yang strategis, lingkungan ini cukup bisa dibilang kumuh dengan puluhan kepala keluarga dengan rumah-rumah yang kurang layak tinggal. Ternyata Kampung Sekar Sari ini merupakan relokasi gepeng oleh pemerintah Jawa Timur sejak tahun 1982, yang juga banyak diisi oleh para pendatang dari kota lain. Pada maret 2019 terhitung ada sekitar 15 pengamen cilik yang tinggal dikawasan tersebut.
Kelas Pewira ini berfokus kepada para pengamen cilik rentang usia 6-12 tahun yang tinggal di Kampung Sekar Sari Gresik. Namun pada realisasinya program ini tidak hanya diikuti para pengamen cilik saja, tetapi juga beberapa anak rentang usia 6-12 tahun disekitar lokasi kegiatan. Tujuannya tentu untuk menambah minat kepada para pengamen cilik untuk ikut serta bergabung. Meski begitu kami tetap fokus kepada para pengamen cilik, ada tempat dan waktu tambahan di akhir kelas. Bentuk kegiatan ini berupa kelas dengan materi kewirausahaan tetapi tetap mengasikkan untuk anak-anak. Minggu pertama kami diawali dengan kelas mendongeng dengan tujuan menanamkan nilai-nilai dasar terkait hal-hal baik yang harus dilakukan dan sebaliknya. Kegiatan berikutnya dihabiskan dengan pembuatan karya seperti gelang, begitu juga gantungan kunci dan tas dari kain flannel.
Kegiatan rutin Kelas Pewira bersama beberapa pengamen cilik dan anak-anak kecil warga desa sekitar dan dua mahasiswi Universitas Internasional Semen Indonesia
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini cukup menarik perhatian para pengamen cilik, dan cukup berperan mengurangi waktu yang mereka gunakan untuk mengamen dijalanan. Sayangnya kegiatan ini harus berakhir pada Agustus 2019. Habisnya masa program, kesibukan lain dan kurang siapnya warga sekitar untuk meneruskan program, menjadi alasan program ini tidak dapat dilanjutkan rutin seperti 5 bulan sebelumnya. Sudah banyak angan-angan kami untuk berkunjung kembali. Namun belum juga terlaksana, tanpa terencana pandemi datang menghadang segala aktivitas dan kerumanan.
Kami sebagai penggagas punya mimpi yang tinggi untuk membesarkan komunitas ini dengan mengajak banyak relawan. Sebab semakin dewasa kami semakin sadar bahwa peran muda-mudi bangsa sangat membantu dalam mengatasi permasalahan sosial. Apalagi untuk permasalahan pengamen cilik ini butuh waktu yang cukup panjang dan rutin untuk membentuk stigma positif terhadap kegiatan lain yang tidak melulu menghasilkan uang, bahwa bermain, belajar, bersekolah merupakan kegiatan yang seharusnya mereka lakukan. Penanaman nilai moral dan pengenalan sejak dini merupakan hal yang cukup krusial, agar nantinya mereka tidak membentuk pola berulang seperti yang diturunkan generasi sebelumnya. Pesan kami bagi semua yang menemui para pengamen cilik ini dijalan, ada baiknya tidak memberi mereka uang. Sebab hal itulah yang membuat mereka turun dan turun lagi ke jalan esok harinya. Iming-iming recehan yang didapat dari membalikkan telapak tangan.
ADVERTISEMENT