Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Jaga Kesehatan Mentalmu dengan Berhenti Main Mobile Legends
11 Mei 2023 17:19 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Nugroho Ardhy Prabowo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Game adalah sesuatu permainan yang digunakan untuk bermain, sebuah barang atau sesuatu yang pada umumnya digunakan untuk hiburan atau kesenangan, dan kadang-kadang digunakan sebagai alat pendidikan. Sekitar 2007 ketika saya masih kecil, game hanya bisa dimainkan melalui benda.
ADVERTISEMENT
Misalnya Ular Tangga, Monopoli, Tembak-tembakan yang bisa dimainkan oleh banyak orang atau pemain. Seiring berjalannya waktu, game kini bisa dimainkan di gadget yang hampir semua orang punya.
Pada akhir 2016 rilis game yang bisa diunduh di gadget bernama "Mobile Legends: Bang Bang". Game bergenre Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) yang bisa dimainkan banyak pemain. Pada kala itu Mobile Legends masih memiliki jumlah player/pemain yang masih sedikit, dikarenakan grafiknya yang masih belum bagus dan dianggap plagiarisme game lain.
Beberapa tahun setelah perilisannya, Mobile Legends semakin ramai dimainkan. Banyak orang di berbagai kalangan yang memainkannya, termasuk anak kecil sampai orang dewasa. Moonton sebagai pengembang game ini menyelenggarakan Turnamen Tingkat Dunia, oleh karena itu makin banyak penggemar game ini khususnya Player Mobile Legends di Indonesia. Tak heran Mobile Legends juga dapat mempererat tali pertemanan.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain game juga menyebabkan kecanduan dan perubahan suasana hati. Contohnya ketika sedang mengobrol ataupun sekadar nongkrong pasti ada saja orang yang bermain game. Banyak orang yang mengorbankan waktu, kesehatan, tenaga, uang, pikiran hingga kewajiban hanya sekadar bermain game.
Terlebih Mobile Legends ini tidak mengenal player satu sama lain. Sehingga player bebas melakukan apa saja yang ia katakan. Seringkali kalimat toxic dan kasar keluar dari perkataan player. Tentu saja hal ini dapat berdampak bagi kesehatan mental. Orang tua sangat berperan penting untuk mengawasi dan membatasi anak ketika bermain game.
Kamu bisa mengurangi kencanduan game dengan melakukan hal yang bermanfaat seperti mengerjakan hobimu, menonton film, berinteraksi dengan teman, membantu orang tua dan mengasah kemampuan akademik. Tujuannya untuk mengubah pola hidup yang buruk agar bisa bersaing di kehidupan yang sebenarnya.
ADVERTISEMENT
Tidak harus mengasah kemampuan akademik, bisa juga mengasah soft skill yang kamu punya agar bermanfaat bagi orang lain. Yang terpenting adalah jaga dirimu sendiri dan mulai mewujudkan harapanmu.