Konten dari Pengguna

Mahasiswa UNY Ciptakan Terobosan Baru “Bistbox” Biskuit Bayi Berbahan Tempe

Syifa
Mahasiswa Jurusan Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Yogyakarta.
18 Agustus 2024 0:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syifa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Dokumen pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Dokumen pribadi
ADVERTISEMENT
Yogyakarta - Tim Bistbox merupakan salah satu tim yang mewakili Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dalam program pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi. Anggota tim Bistbox itu diantaranya, Siti Nursipa Wulida, Nur Evirda Khosyiati, Rifki Refiyandi, Putri Aprillia Panggabean, dan Syifaun Nuha Al Affifah, dengan Dosen Pendamping Ibu Dr. Nani Ratnaningsih S.TP. MP. Tim ini mengembangkan terobosan inovasi kuliner baru "Bistbox" dengan menciptakan biskuit sehat berbahan dasar tempe lokal dilengkapi boardgame dan buku panduan berisi cerita fabel Nusantara, langkah permainan, dan monitoring.
Sumber : Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Dokumen Pribadi
Biskuit yang diciptakan kaya akan protein nabati dan zat gizi lainnya ini diharapkan dapat menjadi produk yang diminati oleh masyarakat luas terutama para orang tua yang sedang memiliki bayi dibawah umur lima tahun (Balita), dan mereka yang mencari pilihan camilan sehat dan bergizi. Ide untuk mengembangkan biskuit berbahan dasar tempe berawal dari melihat banyaknya balita mengalami GTM yang berakibat menurunnya nafsu makan balita, apabila tidak dilakukan tindakan pencegahan maka akan terjadi malnutrisi pada balita. Terciptanya produk Bistbox ini bertujuan untuk membantu meningkatkan nafsu makan balita melalui bentuk yang menarik dan meningkatkan psikomotor balita melalui bahan yang aman dan gluten-free untuk meminimalisir tingkat alergen balita terhadap gluten. Selain memiliki kandungan gizi yang tinggi, produk juga sudah disertai dengan sejumlah legalitas dan sertifikasi yang lengkap. Bistbox telah tersertifikasi halal, memiliki HAKI, Nomor Induk Berusaha (NIB), dan SPPIRT dan sudah melakukan pengujian kandungan gizi supaya aman dikonsumsi oleh balita. Selain itu, pada kemasan juga tertera informasi gizi, sehingga menjadikan Bistbox sebagai pilihan camilan yang dapat diandalkan dan menyehatkan bagi anak-anak.
ADVERTISEMENT
Biskuit khusus balita ini dimaksudkan untuk membantu anak-anak berusia antara satu hingga tiga tahun dalam mengatasi masalah Gerakan Tutup Mulut (GTM). Bistbox berisi 10 kemasan primer yang berisi 3 keping biskuit berbentuk hewan dan terdapat buku panduan monitoring, juga kemasan yang bisa didaur ulang sebagai papan permainan, mengintegrasikan ide edukasi dengan kemasan interaktif yang menceritakan kisah-kisah dongeng tentang nusantara, sekaligus memberikan manfaat gizi dari tempe yang merupakan sumber protein nabati yang tinggi. Selain menyehatkan, produk ini juga mempromosikan edukasi sejak dini dan menumbuhkan apresiasi yang lebih besar terhadap kuliner nusantara, termasuk tempe. Proses pembuatan "Bistbox" melalui beberapa tahap, termasuk validasi produk yang terus dilakukan agar dapat menghasilkan biskuit dengan kualitas bagus dan rasa yang enak.
ADVERTISEMENT
Biskuit ini telah mendapatkan respon positif dari berbagai pihak, baik dosen, Ibu-ibu , maupun komunitas kuliner. Tim memperkenalkan "Bistbox" ke pasar yang lebih luas melalui berbagai pameran, acara kuliner di Yogyakarta, dan menjualnya secara direct selling di Tempat wisata keluarga di sekitar Yogyakarta. Inovasi ini merupakan contoh nyata bagaimana kreativitas dan ilmu pengetahuan dapat bersinergi untuk menciptakan produk yang tidak hanya bernilai komersial namun juga memiliki manfaat yang besar bagi kesehatan masyarakat. Diharapkan semakin banyak inovasi serupa yang lahir dari kalangan akademisi untuk membantu memajukan industri pangan di Indonesia. Saat ini Tim Bistbox sedang berjuang membawa UNY ke ajang bergengsi PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa) ke-37 di Universitas Airlangga, Surabaya. Sehingga apabila tim berhasil mencapai itu, hal ini akan membuka potensi yang besar dalam menggabungkan inovasi kuliner dengan edukasi gizi untuk anak-anak.
ADVERTISEMENT
Sumber : Dokumen Pribadi