Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Apa Itu Politik?
22 Agustus 2021 13:04 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Nukman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Istilah politik mempunyai banyak sekali makna, tergantung dari sudut pandang mana politik diartikan. Jika politik diartikan dari sudut pandang orang-orang yang berkecimpung langsung ke dalam politik maka politik itu merupakan sebuah makanan pokok bagi mereka yang disantap setiap harinya. Begitu pun sebaliknya, jika diartikan dari sudut pandang orang yang enggan atau malas mendengarkan istilah politik, maka mereka menganggap politik itu sebagai hal yang menakutkan yang membuat mereka malas mencari tahu apa itu politik atau belajar apa politik itu. Tanpa disadari bila dikaji lebih dalam, kelompok yang kedua ini yang tidak ingin tahu tentang politik itu sebenarnya telah masuk dalam dunia politik. Dalam dunia politik terdapat dua kelompok, yaitu kelompok yang aktif terhadap politik dan kelompok yang pasif terhadap politik.
ADVERTISEMENT
Kelompok politik aktif merupakan orang-orang yang memiliki kekuasaan dan tanggung jawab terhadap politik, kelompok ini biasanya berasal dari kelompok minoritas yang memiliki pengaruh terhadap kelompok mayoritas. Kelompok politik pasif merupakan kelompok mayoritas yang mendapat pengaruh dari kelompok aktif. Dua kelompok ini saling berlawanan, karena dalam pelaksanaan politik mengharuskan adanya dualisme yang saling berlawanan. Dalam hal ini arti dari berlawanan adalah seperti dua kutub yang berjauhan yang keduanya menimbulkan suatu keseimbangan pada pelaksanaan politik. Jika salah satu sisi berat sebelah maka yang akan terjadi adalah ketidakstabilan dalam politik itu sendiri.
Pada dasarnya dua kelompok ini memiliki peranannya masing-masing, hanya pelaksanaan politiknya yang berbeda. Istilah politik tidak lepas dari istilah kekuasaan, sering kali terjadi konflik seperti perebutan kekuasaan yang disebabkan oleh urusan politik. Perebutan kekuasaan tidak terjadi melalui kekerasan dan perang walaupun ujung dari perebutan itu menimbulkan perang karena perang adalah perpanjangan dari politik, namun ada juga melalui pemilihan kepala negara seperti di Eropa barat yang pemilunya secara berskala dan bebasnya pers yang dilakukan. Tak jauh beda dengan Eropa barat, negara Rusia dan Cina melaksanakan pemilu dengan berskala tapi calonnya sudah ditentukan siapa pemenangnya, karena si calon tidak memiliki lawan dan tanpa berkampanye terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Sejarah Politik
Pada awalnya politik merupakan sebuah tulang punggung sejarah, karena banyak sekali membahas tentang kejadian yang berkaitan dengan para raja, menteri,Negara, bangsa, pemerintahan, kelompok-kelompok tertentu yang memiliki kepentingan dalam pemerintahan dan interaksi antara kekuatan-kekuatan itu dalam memperebutkan kekuasaan. keberlangsungan itu menjadi kewajaran untuk waktu yang sangat lama dalam penulisan sejarah. Seiring dengan berjalannya waktu sejarah politik mengalami beberapa perkembangan. Para sejarawan menilai jika sejarah hanya sejarah politik saja, maka sejarah memiliki arti yang sangat sempit, karena cenderung membahas persoalan yang berkaitan dengan kekuasaan belaka. Muncullah sejarah kota, sejarah kriminalitas, sejarah pendidikan, sejarah intelektual dn sebagainya.
Ada perkembangan lain, sejarah yang semula hanya mempelajari masa lalu juga mempelajari masalah-masalah kontemporer. Hal ini menyebabkan objek penelitian sejarah berkaitan dengan ilmu-ilmu sosial yang lainnya. Akan tetapi para sejarawan tetap mempertahankan aspek diakronisnya (memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang) untuk membedakan ilmu sejarah dengan ilmu sosial yang lainnya. Dengan menggunakan pendekatan melalui ilmu-ilmu sosial, sejarah politik dapat mengubah orientasi objek penelitian dari masalah–masalah yang berhubungan dengan pemerintahan dan kenegaraan kemudian sejarah politik didefinisikan sebagai history of power. Sejarah politik bukan lagi mengenai politik, tetapi lebih luas lagi tentang kekuasaan. Contoh sejarah tentang kekuasaan pada masa rezim orde baru, sejarah tentang revolusi hijau dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Sejarah politik sangat berkaitan dengan kekuasaan dan kemasyarakatan, terkadang masyarakatnya mengikuti apa yang diperintahkan oleh penguasa, seakan akan mereka diberi iming-iming dengan gaji yang cukup luar biasa. Para penguasa memiliki wewenang kepada masyarakat untuk memberikan upah dari apa yang telah masyarakat kerjakan. Masyarakat masih belum banyak mengetahui hal tersebut, entah karena memang belum mengetahui ataupun tidak ingin tahu menahu akan hal tersebut. Pikiran mereka telah banyak dipengaruhi oleh pelbagai persoalan-persoalan sosial dan sebagainya, sehingga mereka kurang sadar dan membaca keadaan akan apa yang dikerjakan oleh si penguasa mereka.