Konten dari Pengguna

Ecofarming, solusi untuk pangan sehat

26 Oktober 2017 14:58 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Danur Wendo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Masih dalam rangkaian kunjungan Pabrik AQUA yang berada di Cianjur, Jawa Barat, saya dan tim dari Kumparan mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi salah satu kampung mandiri yang berada di kaki Gunung Pangrango. Kampung tersebut ialah kampung Tabrik yang terletak di desa Gekbrong, Cianjung, Jawa Barat. Kampung ini merupakan satu dari beberapa kampung di Jawa Barat yang sudah menerapkan sistem pertanian Ecofarming.
ADVERTISEMENT
Apa itu Ecofarming?
Ecofarming dimulai pada akhir November 2016 dan mulai dilakukan kegiatan penanaman sejak Januari 2017. Konsep ecofarming diterapkan untuk menghasilkan sistem pertanian yang ramah lingkungan dan ekonomis yang akan berdampak bagi kesehatan, baik itu kesehatan dari para petani, dan kesehatan penduduk. Dampak dari sistem pertanian ramah lingkungan ini telah dirasakan oleh para penduduk di kampung Tabrik, area yang lebih bersih, bahan pangan yang mereka konsumsi sehari-hari pun terbebas dari bahan kimia, dan juga berdampak bagi konsumen yang membelinya. Gerakan Ecofarming ini juga disebar luaskan oleh Dompet Dhuafa sebagai mitra pemasaran dan difasilitasi oleh AQUA.
Lalu apa perbedaan pertanian secara organik dan secara konvensional?
Pertanian konvensional masih menggunakan pestisida yang dibuat dari bahan kimia. Sementara itu, pertanian organik tidak menggunakan pestisida. Petani mengganti pestisida dengan racikan mereka sendiri yang terbuat dari bahan alami yang ditemukan disekitar wilayah mereka. Biasanya, petani membuat racikan pengganti bahan kimia dengan memilih bahan dari buah maja serta daun suren yang dihaluskan dengan cara diblender. Kemudian air dari hasil proses blender tersebut diperas untuk memisahkan antara air dan ampas. Air hasil perasaan tersebut yang berfungsi sebagai pengganti pestisida.
ADVERTISEMENT
Hasil dari pertanian organik sudah menyebar dan terdistristribusi di daerah tersebut, seperti yang dilakukan oleh pedagang di Pasar Cianjur dan sekitarnya. Salah satu produk unggulan dari kampung mandiri ini adalah paprika.
Hal yang khas yang mungkin tidak ada di tempat lain adalah asap cair.
Bahkan salah satu dari kami ada yang sempat mencoba asap cair tersebut. Dia menuturkan bahwa asap cair itu enak.