Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Lindungi Bisnis dari Ancaman Siber yang Semakin Canggih
24 Oktober 2024 16:28 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Nu'maa Nabila Fatwa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Istilah ancaman atau serangan siber sudahlah tidak asing terdengar di telinga kita saat ini. Dengan meningkatnya ketergantungan kita pada teknologi dan internet, risiko terhadap ancaman siber pun semakin tinggi. Tidak hanya mengancam individu, tetapi juga bisnis. Kemajuan teknologi informasi yang pesat membuat para penyerang semakin canggih dalam merancang metode serangan yang dapat mengganggu operasional bisnis dan menyebabkan berbagai kerugian jika bisnis tidak memiliki perlindungan yang memadai. Dalam artikel berikut akan dibahas berbagai serangan siber yang umum menargetkan bisnis hingga langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegahnya.
ADVERTISEMENT
Ancaman Siber yang Menargetkan Bisnis
Umumnya ancaman atau serangan siber yang menargetkan sebuah bisnis berfokus pada pelumpuhan sistem IT perusahaan, serta pembobolan sistem utama perusahaan. Sebagian besar pelakunya termotivasi oleh pencurian data dan keuntungan finansial. Data yang dicuri biasanya akan dijual ke web ilegal atau digunakan untuk melakukan transaksi penipuan.
Serangan yang paling sering terjadi pada sebuah bisnis berupa ransomware. Ransomware adalah salah satu jenis serangan yang melibatkan malware yang mengenkripsi atau mencuri data dari perangkat perusahaan dan meminta tebusan untuk mengembalikannya. Metode ini menjadi sangat umum digunakan oleh para pelaku kejahatan siber karena sangat menguntungkan bagi mereka. Mereka biasanya akan meminta bayaran selangit kepada perusahaan, dan jika permintaan mereka tidak dituruti maka konsekuensinya adalah data yang bersifat penting dan privasi akan hilang atau dibagikan ke publik.
ADVERTISEMENT
Ransomware biasanya disebarkan melalui spam email atau serangan jaringan dan yang paling sering menjadi targetnya adalah bisnis-bisnis kecil karena pemilik bisnis cenderung memilih untuk membayar tebusan, alasannya mungkin karena tidak memiliki cadangan data atau karena biaya penghentian operasi dan perbaikannya terlalu mahal. Sehingga dalam hal ini, ransomware dapat mengganggu operasional bisnis dan memberikan kerugian finansial yang besar.
Dampak Serangan Siber terhadap Bisnis
Selain memberikan kerugian finansial yang cukup besar bagi perusahaan, terdapat beberapa dampak lain yang ditimbulkan dari serangan dan ancaman siber terhadap bisnis yang tidak kalah merugikan.
Kerugian finansial menjadi dampak yang paling awal dirasakan oleh pemilik bisnis. Biaya yang dikeluarkan mencakup biaya langsung (pembayaran tebusan, upaya pemulihan, biaya hukum), biaya tidak langsung (pendapatan yang hilang, gangguan bisnis, penurunan produktivitas), dan potensi denda.
ADVERTISEMENT
Serangan siber dapat merusak citra perusahaan di mata konsumen dan mitra bisnis akibat liputan negatif dari media yang akan memicu hilangnya kepercayaan terhadap kemampuan perusahaan dalam menjaga keamanan data. Akibatnya, perusahaan berisiko mengalami penurunan penjualan, kehilangan pelanggan setia, dan kerugian finansial yang signifikan.
Perusahaan yang menjadi sasaran serangan siber akan menanggung konsekuensi menghadapi tindakan hukum baik dari konsumen yang dirugikan maupun dari lembaga yang bertanggung jawab atas perlindungan data. Sanksi legal dapat dikenakan kepada perusahaan yang terbukti lalai dalam memenuhi kewajiban perlindungan data.
Serangan siber dapat melumpuhkan operasional bisnis sehari-hari, sehingga produktivitas perusahaan terhambat secara signifikan. Selain itu, gangguan pada sistem bisnis akibat serangan siber dapat membuat perusahaan terpaksa menghentikan sementara aktivitasnya untuk melakukan investigasi.
ADVERTISEMENT
Langkah-Langkah yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Terjadinya Serangan Siber Terhadap Bisnis
Karyawan merupakan lini pertahanan pertama dalam menghadapi ancaman siber. Melalui pelatihan dan edukasi yang memadai, kita dapat memberdayakan mereka untuk mengenali dan mencegah serangan siber, sehingga dapat membantu meningkatkan keamanan perusahaan secara keseluruhan.
Perusahaan dapat menerapkan kebijakan pembuatan kata sandi yang rumit bersama dengan kewajiban untuk melakukan verifikasi dua langkah. Kombinasi keduanya dapat membuat pelaku kejahatan siber lebih sulit untuk menyusup ke dalam sistem dan mencuri data penting. Dengan hal ini perusahaan akan mampu meningkatkan tingkat keamanan sistem mereka secara signifikan.
ADVERTISEMENT
Perusahaan dapat melakukan pengamanan jaringan menggunakan firewall untuk melindungi jaringan dari akses yang tidak sah, sementara enkripsi digunakan mengamankan data dan menjaga informasi di dalamnya tetap rahasia selama transmisi dan penyimpanan. Kombinasi keduanya menciptakan lapisan keamanan ganda yang efektif untuk melindungi aset digital.
Pencadangan data dilakukan secara teratur untuk mencegah terjadinya kehilangan data akibat serangan siber. Salinan data disimpan ke dalam penyimpanan yang sudah terenskripsi sehingga akan mudah bagi perusahaan untuk melakukan pemulihan data apabila mereka terkena serangan siber.
Pembaruan dalam sistem perangkat lunak dilakukan untuk memperbaiki bug dan kerentanan perangkat. Hal ini harus dilakukan dengan segera agar dapat menutup celah bagi pelaku penyerangan siber untuk mendapatkan akses tidak sah ke sistem bisnis.
ADVERTISEMENT
Keamanan siber tidak hanya sekedar pilihan, tetapi merupakan keharusan bagi setiap bisnis yang ingin bertahan dan berkembang di era digital. Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini, perusahaan dapat secara signifikan meningkatkan keamanan siber mereka dan melindungi aset mereka dari ancaman yang terus berkembang. Ibarat sebuah rumah, keamanan siber adalah kunci, gembok, dan sistem alarm yang melindungi rumah tersebut dari pencuri. Jika rumah tidak dipasangi kunci yang kuat dan sistem alarm yang canggih, rumah akan mudah dibobol. Begitu pula dengan bisnis, jika tidak menerapkan keamanan siber yang memadai, data dan sistemnya akan mudah diserang oleh para pelaku kejahatan siber.